Al-Qaeda tetap bahaya meski tak lagi perkasa
Merdeka.com - Lima tahun lalu, tepatnya 2 Mei 2011, pentolan tertinggi Al-Qaeda Osama bin Ladin tewas dalam serangan yang dilakukan militer Amerika Serikat di Abottabad, Pakistan. Setelah kematian bin Ladin, nyaris tak terdengar lagi aksi teror dari para jihadis lulusan Al-Qaeda seperti yang dilakukan trio bomber Bali Imam Samudra, Amrozi dan Mukhlas, Dulmatin, Ali Imron, Umar Patek hingga Noordin M Top dan Dr Azahari. Nama-nama itu tercatat sebagai produk pelatihan Al-Qaeda di Afghanistan.
Usai berakhirnya sepak terjang bin Ladin di tangan pasukan elite AS, yang muncul justru serangkaian aksi radikalisme dan teror dilakukan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah. Aksi pengeboman dan teror di Indonesia dan sejumlah negara lain selalu dikaitkan dengan sepak terjang ISIS dan pengikutnya.
Meski nama Al-Qaeda tak lagi populer, sesungguhnya mereka masih menyimpan potensi ancaman dan bahaya. Buktinya, mereka masih melakukan aksi teror saat menyerang kantor majalah Charlie Hebdo di Paris tahun lalu. Al-Qaeda belum hancur.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Hotel Wijaya II? Tanggal 22 Januari 2001, Kosektor 1 dibantu satu kompi pasukan Batalyon Gabungan dikerahkan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang bertahan di Hotel Wijaya II. Pasukan Gabungan itu merupakan pasukan elite TNI Kopassus, Kopasgat dan Marinir.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Kapan pasukan elite TNI menyerang Hotel Wijaya II? Tanggal 22 Januari 2001, Kosektor 1 dibantu satu kompi pasukan Batalyon Gabungan dikerahkan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang bertahan di Hotel Wijaya II.
-
Kapan perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Kapan kejadian penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
"Al-Qaeda tidak selesai setelah kematian bin Ladin. Mereka justru bermetamorfosa," ujar pengamat terorisme Noor Huda Ismail saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (5/9).
Usai kematian bin Ladin, tampuk kepemimpinan Al-Qaeda ada di tangan Ayman al-Zawahiri. Pria 64 tahun itu berhasil selamat dari empat kali upaya pembunuhan oleh militer AS. Percobaan pembunuhan terhadap dirinya terjadi 2007 silam, hampir satu dekade lalu. Kharisma kepemimpinan ulama berdarah Mesir ini belum bisa menandingi pendahulunya yakni bin Ladin. Bahkan di kalangan anak muda pengikut Al-Qaeda, namanya tidak tersohor. Wajar saja jika kemudian terjadi perpecahan dalam tubuh Al-Qaeda. Terbentuklah ISIS sebagai sempalan Al-Qaeda.
Sesungguhnya ISIS sudah terbentuk sejak 2003 oleh Abu Musab al-Zarqawi ketika AS datang ke Suriah. Namun saat itu organisasi yang populer masih Al-Qaeda. Zarqawi melakukan pembaiatan dengan bendera Al-Qaeda. Dalam waktu singkat ISIS menjelma menjadi kelompok bersenjata yang ditakuti setelah mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian aksi teror di beberapa negara. Mulai dari aksi teror di Paris, Turki, Arab Saudi termasuk menembak jatuh pesawat komersil milik Rusia di Mesir. Simpatisan dan pengikutnya berasal dari lulusan militer Irak dan kalangan anak muda yang mendapat pelatihan militer.
Pentolan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi memiliki strategi jitu menarik pengikutnya. Dia menggunakan cara kekinian dengan pendekatan populer culture seperti mural di tembok-tembok, penggunaan media sosial, dan lainnya. Perang saudara di Suriah membuat ISIS terpecah.
Lahirlah kelompok pemberontak Jabhat al-Nusra yang menginduk ke Al-Qaeda. Mereka menguasai beberapa wilayah di sana. Zawahiri membanggakan keberadaan Jabhat al-Nusra di Suriah. "Selain ISIS, sekarang ini Al-Qaeda yang kuat di Suriah adalah faksinya kelompok Al-Nusra. Pimpinannya Abu Mohammed al-Jolani," jelasnya.
Usai berakhirnya era trio bomber bali, Noordin M Top hingga Dulmatin, belum muncul lagi pelaku teror yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. Jaringan terorisme di Indonesia terpecah menjadi beberapa kelompok kecil lintas jaringan seperti ISIS, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dan lainnya. Namun sesungguhnya mereka terafiliasi satu dengan yang lain.
"Al-Qaeda terakhir kali melakukan teror di Indonesia itu waktu bom JW Marriot ke-II pada 2009. Setelah itu kebanyakan pelatihan militer lintas jaringan."
Bicara Al-Qaeda tidak lepas dari aksi tragedi bom Bali 2002. Trio Bomber Bali Imam Samudra, Amrozi dan Mukhlas bersama ratusan WNI lain hijrah ke Afghanistan. Mereka dilatih perang oleh kombatan militer berpengalaman. Sekembalinya ke tanah air, mereka gencar menyebar teror.
"Apa yang terjadi di Bali beberapa tahun lalu merupakan efek hijrahnya orang-orang ini ke Afghanistan," jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius kepada merdeka.com semalam.
Sejak kiprah Al-Qaeda meredup, ISIS muncul dan menjadi masalah baru bagi semua negara termasuk Indonesia. Salah satu WNI yang menjadi tokoh sentral ISIS adalah Bahrun Naim. Dia disebut-sebut sebagai pimpinan ISIS Indonesia yang ada di Suriah. Bahrun Naim bertugas sebagai perekrut sekaligus otak skenario penyebaran teror di tanah air. Setidaknya, ISIS sudah menunjukkan eksistensinya dengan mendalangi dua aksi bom bunuh diri di Jalan Thamrin Jakarta dan Mapolresta Surakarta sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Pemerintah dan aparat penegak hukum punya pekerjaan rumah besar mengantisipasi dan mewaspadai pergerakan kelompok teroris, khususnya simpatisan ISIS. Apalagi organisasi kelompok bersenjata ini semakin aktif melakukan berbagai propaganda dan aksi teror di belahan dunia.
"Pergerakan ISIS di Indonesia dikendalikan oleh Bahrum Naim dari Suriah. Bahrun merupakan tokoh utama aksi ISIS di Indonesia. Saat ini, melalui berbagai alat propaganda, dia terus melakukan ancaman pembunuhan terhadap aparat keamanan di Indonesia," tegasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca Selengkapnya