ANRI: Kami berambisi membuat arsip blusukan presiden
Merdeka.com - Keberadaan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sangat banyak manfaatnya. Berbagai peristiwa penting perjalanan Republik Indonesia meninggalkan berbagai bukti otentik yang terdokumentasikan dalam wujud arsip. Semua itu perlu dirawat agar generasi muda tetap memahami perjalanan sejarah bangsa ini.
Jelang lengser beberapa waktu lalu, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan arsip pemerintahannya selama 10 tahun memimpin. Lalu bagaimana dengan pengarsipan presiden-presiden sebelumnya? Ternyata tidak semulus era SBY.
Zaman Gus Dur, berbagai peristiwa penting tidak terdokumentasikan dengan baik. Bahkan Dekrit Presiden Gus Dur yang membubarkan DPR dan MPR saat itu tidak ada bukti catatatan tertulis.
-
Apa makna blusukan Jokowi dan Ganjar? 'Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,' imbuh Hasto.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Dimana Jokowi blusukan? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Jokowi ingin UU Perampasan Aset dikawal? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Mengingat pentingnya arsip dalam tiap masa jabatan presiden, ANRI berencana mendokumentasikan tahapan-tahapan kepemimpinan nasional, serta berbagai kegiatan kepala negara, termasuk blusukan yang dilakukan oleh Presiden Joko Wododo, dan presiden-presiden lainnya.
"Ini yang belum ketemu Pak Jokowi, saya ingin arsip blusukan, kami bisa lihat presiden yang dulu suka blusukan. Itu bagus juga," kata Kepala ANRI Mustari Irawan dalam wawancara khusus dengan merdeka.com Senin (9/3). Berikut petikan wawancaranya:
Apa saja yang menjadi tugas ANRI selama ini?
Jadi saya mulai dengan ANRI. Itu salah satu Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK). Kalau dilihat dari tanggung jawab, kita bertanggung jawab langsung pada presiden. Tapi dalam mekanisme, di bawah koordinasi MenPAN-RB.
Tupoksi-nya kami melaksakanan perumusan dan pembuatan kebijakan pemerintah khususnya di bidang kearsipan. Kami intinya menjalankan pemerintahan di bidang kearsipan. Ada UU 43/2009, tentang tugas pokok ANRI, di pusat, provinsi, dan kota. Intinya di situ ada tiga hal, dalam penyelenggaraan pengarsipan.
Pertama, kebijakan kearsipan itu akan berlaku di pusat. Kedua, terkait pembinaan ke seluruh kementerian/lembaga dan pemda. Jadi yang di pusat maupun daerah.
Ketiga pengelolaan arsip. Arsip seringkali yang tergambar dalah sesuatu yang sudah tua, sudah kotor, membosankan. sebetulnya Kalau dilihat dari terminologinya arsip, ituadalah rekaman kegiatan dan peristiwa dalam perbagai bentuk dalam rangka penyelenggaraan berbangsa dan bernegara. Kalau dilihat dari arsip itu sangat luas, itu bisa kita lihat dinamis. Dinamis itu record, sedangkan arsip itu archive.
Yang kita simpan itu arsip yang statis. Seluruh kementerian/lembaga kami lakukan pembinaan, agar arsip itu tertata dengan baik, nanti bisa berfungsi sebagai akuntabilitas. Arsip dinamis ini ada proses yang dilalui, ada proses penilaian, tidak semua arsip diserahkan ke arsip nasional. Kalau menurut referensi sekitar 5 persen akan diserahkan ke ANRI.
Untuk arsip statis paling banyak koleksi kapan?
Kami juga menyimpan arsip-arsip mulai dari zaman VOC, ketika VOC didirikan pada tahun 1602 sampai bangkrut 1799, kemudian masuk era kolonialisme Belanda. Itu disebut Hindia Belanda.
Jadi secara mudahnya periode arsip sebelum kemerdekaan serta periode setelah kemerdekan. Khazanahnya samangat banyak, ada medium, itu ada yang teks kertas, ada yang me dia baru, ada arsip tentang film, tentang foto, kemudian kaset, kemudian ada arsip terkait arsitektur dan kartografi, peta, bangunan-bangunan.
Rancangan Masjid Istiqlal kami punya juga, kami simpan. Yang sekarang jadi tren arsip digital. Kami juga menyimpan.
Jumlah arsip yang dikelola ANRI sangat besar?
Kalau dari segi jumlahnya, kami menyimpan arsip kertas ada sekitar 3 kilometer, sebagian besar 30 ribu meter linier, itu yang kertas.
Khusus 2,5 kilometer ini tentang VOC. Itu banyak sekali. Bahkan dibanding yang ada di Belanda, kami yang terbanyak khusus untuk VOC. Kemudian arsip-arsip film, foto, kami juga dapat dari berbagai sumber. Ini kira-kira gambarannya seperti itu.
Bagaimana cara ANRI menjaga arsip-arsip itu bisa terdokumentasi dengan baik?
Jadi memang ada arsip yang sejak awal ada di kami. Kemudian kami juga melakukan penyelamatan, kalau yang sudah ada kami menyimpan dalam suatu kondisi tertentu. Arsip VOC ada di ruang khusus. Kami atur suhunya. Kami atur kelembabannya. Kalau ada kerusakan kami ada unit khusus yang melakukan restorasi. Ada teknik-teknik yang sifatnya teknis.
Kami lakukan setiap periode kita lihat. Karena ada banyak khazanahnya kami melakukan perbaikan arsip-arsip yang sudah rusak sekali. Karena ada yang kondisinya sangat-sangat sensitif. Kalau kepegang sudah rapuh.
Jadi kami lakukan restorasi, hal-hal bersifat teknis, laminasi tapi bukan seperti yang di fotocopy, itu tidak melekat atau tidak merusak. Restorasi ini ingin kami kembangkan supaya jadi yang terbaik di Asia Tenggara. Kami sudah mengarah ke sana.
Bagaimana dengan digitalisasi arsip, mengingat kini era Internet?
Kami sudah melakukan digitalisasi, 20-25 persen dari semua arsip semua medium yang kami punya, bukan cuma kertas, film, foto, karena kami ingin melakukan pick up. Digitalisasi ini ada dua fungsi, yang pertama preservasi, back up, bentuknya yang output-nya kualitasnya baik. Dalam teknologi TIFF.
Kemudian kami melakukan itu ke bentuk JPEG. Di antaranya kami masukkkan ke dalam website kami. Di samping itu juga dari anggaran APBN kami juga melakukan ke beberapa lembaga.
Salah satunya NGO dari Belanda dan itu kami lakukan untuk arsip-arsip VOC, yaitu catatan harian pemerintah pada waktu itu tentang apa yang dilakuan setiap hari. Itu masuk ke website sejarah Nusantara. Itu bisa langsung akses ke arsipnya. Hanya sayang, karena arsipnya pada masa lalu, itu dalam bahasa Belanda, dan bahasanya juga klasik.
ANRI belakangan punya program memperbaiki arsip yang rusak karena banjir . Apa saja program mengenalkan tugas ANRI pada masyarakat?
Kalau kami memang banyak melakukan pemasyarakatan arsip, satu di antaranya yang paling mudah kami punya mobil sadar arsip. Kami datangi SD-SMP-SMA, dengan mobil itu ada sarana yang bisa diberikan pada anak didik untuk bisa memahami arsip sejarah bangsa kita, bentuknya film. Kemudian ketika ada musibah banjir kami lakukan penyalamatan, restorasi, itu bisa dilakukan melalui mobil itu.
Kami juga melakukan kegiatan yang sifatnya dalam tanda kutip intelektual, kami selenggarakan seminar, worskhop, rakor, yang menghimpun orang banyak, kesadaran tentang pentingnya arsip. Dalam waktu dekat, seminar internasional ICA, saya kebetulan chairman tingkat Asia Tenggara, untuk yang dunia itu nanti nanti di Bali. Kami akan undang seluruh cabang, ini juga kami lakukan.
Seperti workshop arsip KAA, kami tahun ini sedang usulkan itu, mudah-mudahan arsip KAA dapat sertifikasi UNESCO. Kenapa kami melakukan ini, kami menyadari pada masa lalu, pada KAA, ada satu momen, diplomasi Indoensia, perspektif politik internasional, ini ingin kami angkat. Peran Indonesia sangat besar sekali. Kami ingin membangun solidaritas Asia Afrika. Beberapa arsip KAA ingin kami upload ke website.
Ada cara pendekatan lain mengenalkan arsip ke publik?
Paling mudah bisa melihat diorama, ini semacam gambaran sejarah perjalanan bangsa Indonesia mulai dari masa sejarah sampai modern. Pemanfaatan arsip diorama ini pernah mendapat MURI 2013 kalau tidak salah sebagai rekor diorama yang paling banyak menggunakan arsip. Kami ingin memasarkan pentingnya arsip. Kami kirim surat ke sekolah-sekolah supaya mereka berkunjung ke sekolah, dan melihat.
ANRI inign memberikan kontribusi semacam penyadaran SD-SMP-SMA, agar mereka sadar tentang sejarahnya. Kita tahu, anak-anak sekarang tidak terlalu peduli pada sejarah. Itu hanya mungkin kalau mereka melihat visualisasi, itu akan terekam di sana. Sabtu juga kami buka, sampai jam 1 ya, ada guide juga di sana. Waktu ada masalah banjir, kami bantu lembaga pemerintah menelamatkan arsipnya, kami sedang berupaya, UU 43/2009 setipa kementerian atau lembaga itu wajib menyerahkan arsipnya termasuk di dalamnya KPK.
Dokumentasi arsip pemerintah yang paling bagus era siapa? Mengingat SBY kemarin menyerahkan arsip 10 tahun memerintahan yang dia pimpin?
Iya, itu yang kami harapkan. kami merencanakan menbangun arsip kepresidenan. Di Korea itu punya arsip kepresidenan dari awal sampai sekarang mereka punya. Pak SBY sudah memberikan contoh para pemimpin, bukan hanya yang sekarang, karena yang dulu, aksesnya sangat terbatas. Pada masa Gus Dur, Pak Habibie, sangat terbatas. Pak SBY mencontohkan, ini yang akan kami berikan pada masyarakat.
Kalau misalkan ada kasus tertentu pada masa beliau, yang bisa jadi rujukan kan arsip yang ada di kami. Saat beliau berganti 17 Oktober beliau menyerahkan di Istana Bogor, kami sangat mengapresiasi tinggi. Ini bukan kepentingan ANRI, ini untuk warga neagra kita baik yang sekarang atau pun yang akan datang. Ini yang belum ketemu Pak Jokowi, saya ingin arsip blusukan, di setneg, kami bisa lihat presiden yang dulu suka blusukan. Itu bagus juga.
Arsip dekrit Gus Dur dulu masih tersimpan?
Yang dekrit belum ada, entah itu dalam bentuk draf atau naskah, tapi itu penting. Kan tidak keburu ditulis. Kalau ada yang tertulis, karena belum ada draf, itu untuk membandingkan dengan dekrit 1959. Kami sudah punya program akuisisi, mulai dari kabinet gotong royong, kami melakukan penyelamatan arsip-arsip di seluruh kementerian.
Kami terus meningkatkan, ada beberapa sudah menyerahkan, kemudian Kementerian Hukum dan HAM, kalau yang Batan, kemudian BIN juga.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulanya Presiden Jokowi menyapa seluruh undangan yang hadir dan seluruh jajaran pengurus GP Ansor.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.
Baca SelengkapnyaKetua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dalam pidatonya menegaskan bahwa Presiden Jokowi adalah keluarga besar Banser dan Ansor
Baca SelengkapnyaAlumni Unas mendesak agar lembaga negara netral dalam pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaAmien Rais dan Rizal Ramli bersama rombongan mendatangi KPK
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran bertekad melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetum GP Ansor menyebut, Jokowi merupakan pahlawan Indonesiasentris.
Baca SelengkapnyaAnies menilai permintaan kepada Rektor Unika untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Jokowi sebagai operasi memperbaiki citra.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaGP Ansor juga berencana mengadakan pameran yang berisi mahakarya pembangunan infrastruktur di era Jokowi.
Baca Selengkapnya