Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berpura cacat demi rupiah

Berpura cacat demi rupiah Pengemis. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Waktu menunjukkan pukul 10.20 Jumat pekan lalu. Suasana menjelang siang di sekitar emperan Jatinegara, Jakarta Timur, tidak begitu ramai. Tidak jauh dari sana, pengemis pria paruh baya berkemeja putih bergaris hitam berjalan dituntun oleh seorang pemuda.

Jalannya tertatih-tatih sambil memegang pundak pemuda berkaos kuning di kolong jembatan. Dua pengemis itu baru saja turun dari dalam Kopaja 506 jurusan Kampung Melayu-Pondok Kopi. Saat meletakkan kaki di emperan kaki lima, pengemis buta itu tiba-tiba saja berjalan normal. Matanya tiba-tiba saja terbuka.

Pulihnya mata tukang minta-minta itu bukanlah mukjizat. Kedua matanya melek lagi setelah melihat puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja merazia sepanjang Matraman hingga Stasiun Jatinegara. Dua pengemis itu lantas berjalan terburu-buru menaiki Kopaja rute sama.

Orang lain juga bertanya?

Berpura cacat juga dilakoni pengemis anak berinisial BR, 12 tahun. Saban sore dia berjalan dari kontrakannya di bilangan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Dia membawa tas gemblok berisi celana pendek berukuran besar untuk beroperasi di sekitar Blok M Plaza hingga simpang CSW, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Celana itu digunakan untuk membungkus kakinya setelah ditekuk agar terlihat buntung. "Saya ganti celana di gorong-gorong dekat (masjid) Al-Azhar Kebayoran Baru," kata BR saat berbincang dengan merdeka.com di dekat Blok M Plaza Jumat malam pekan kemarin.

BR bercerita terpaksa menjadi pengemis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan patungan membayar kontrakan. Dia datang dari Kota Palembang, Sumatera Selatan, karena diajak rekannya menumpang truk ke Jakarta. "Saya tidak punya ayah dan ibu, kakak saya juga nggak tahu ke mana," ujarnya.

Cara mengemis dia dapat dari teman satu kontrakannya. Untuk menyiasati agar seperti orang cacat, kaki kiri dia tekuk ke dalam dan dibungkus celana pendek longgar. BR mengaku enak mengemis lantaran pendapatannya per hari lumayan untuk makan dan sisanya juga ditabung. Paling tidak, dia membawa pulang Rp 50 ribu. "Sisanya saya tabung Rp 500 ribu per bulan," katanya. Dia mengaku menjadi pengemis bukan disuruh dan sistem setoran, menjadi pengemis karena temannya juga demikian.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan Pemerintah provinsi DKI Jakarta mesti menuntaskan maraknya anak diekploitasi oleh keluarga atau orang lain menjadi pengemis. Dia mempercayai pengemis anak di Jakarta bagiandari sindikat. "Ini masuk dalam kategori tindakan pidana," tuturnya. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Cara Atur Uang Rp50 Ribu buat Bertahan Hidup Seminggu Ala Anak Kos
Begini Cara Atur Uang Rp50 Ribu buat Bertahan Hidup Seminggu Ala Anak Kos

Jurus terjitu anak kos atur uang Rp50 ribu untuk satu minggu.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Adit, Remaja yang Rela Putus Sekolah Demi Cari Uang untuk Bantu Orang Tua
Kisah Hidup Adit, Remaja yang Rela Putus Sekolah Demi Cari Uang untuk Bantu Orang Tua

Kisah hidup Adit, remaja yang putus sekolah demi cari uang untuk bantu perekonomian keluarga.

Baca Selengkapnya
Bocah Penjual Jagung Rebus Bikin Salut, Dua Tahun Jualan Punya Tabungan Rp80 Juta
Bocah Penjual Jagung Rebus Bikin Salut, Dua Tahun Jualan Punya Tabungan Rp80 Juta

Berikut potret seorang bocah penjual jagung rebus yang berhasil memiliki tabungan Rp80 juta.

Baca Selengkapnya
Pengemis Asal Bojonegoro Bawa Uang Rp18 Juta saat Beraksi di Jalanan, Begini Ujungnya
Pengemis Asal Bojonegoro Bawa Uang Rp18 Juta saat Beraksi di Jalanan, Begini Ujungnya

Pengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Mak Eroh, Hidup Sendiri Jualan Sapu Sehari Hanya Laku 1, Harganya Jadi Sorotan
Kisah Pilu Mak Eroh, Hidup Sendiri Jualan Sapu Sehari Hanya Laku 1, Harganya Jadi Sorotan

Di usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.

Baca Selengkapnya
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube
Dinsos DKI Temukan Pengemis Pura-Pura Kaki Buntung yang Terinspirasi dari YouTube

Dinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Viral Bocah PAUD Berhasil Menabung hingga Rp30 Juta, Curi Perhatian
Viral Bocah PAUD Berhasil Menabung hingga Rp30 Juta, Curi Perhatian

Di buku tabungannya tersebut, bocah PAUD ini berhasil menabung mencapai Rp30 juta.

Baca Selengkapnya
Viral, Begini Kisah Risna Pemulung Cilik yang Kumpulkan Botol agar Bisa Umrah
Viral, Begini Kisah Risna Pemulung Cilik yang Kumpulkan Botol agar Bisa Umrah

Setiap hari ia harus mengumpulkan botol dan plastik untuk dijual.

Baca Selengkapnya
Rumah Kontrak dan Harus Nafkahi Lima Anak, Sosok Ayah Ini Kerja Sehari Penuh Hanya Dapat Rp 15 Ribu
Rumah Kontrak dan Harus Nafkahi Lima Anak, Sosok Ayah Ini Kerja Sehari Penuh Hanya Dapat Rp 15 Ribu

Hanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Tukang Becak yang Penghasilannya Tak Sampai Rp50 Ribu Sebulan, Bikin Haru
Kisah Kakek Tukang Becak yang Penghasilannya Tak Sampai Rp50 Ribu Sebulan, Bikin Haru

Begini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Bocah Kelas 3 SD Jual Sepatu Keliling untuk Tebus Rapor Ini Viral, Aksinya Tuai Pujian
Perjuangan Bocah Kelas 3 SD Jual Sepatu Keliling untuk Tebus Rapor Ini Viral, Aksinya Tuai Pujian

Perjuangan bocah kelas 3 SD jual sepatu keliling untuk tebus rapor ini tuai pujian warganet.

Baca Selengkapnya
Viral Pengemis di Surabaya Paksa Minta Uang Rp5 Ribu, Diduga Sudah Beroperasi di Berbagai Tempat
Viral Pengemis di Surabaya Paksa Minta Uang Rp5 Ribu, Diduga Sudah Beroperasi di Berbagai Tempat

Pengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Baca Selengkapnya