Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bintang pidato pencatat dosa Soeharto

Bintang pidato pencatat dosa Soeharto Prof Wimanjaya Keeper Liotohe. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - "Kamu keluar," ujar Wimanjaya Keeper Liotohe, 83 tahun kepada dua orang jenderal suruhan Presiden Soeharto saat dia menjalani pemeriksaan di Markas Besar Kepolisian kala itu. Wiman mempertanyakan kelebihan dua orang penyidik bakal memeriksanya. Sementara di secari kertas pemeriksaan hanya ada lima penyidik.

"Mereka berkelit, itu atasannya hanya mengawasi. Saya hanya bilang selain yang di surat ini sekalipun Presiden Soeharto yang datang, saya usir," katanya dengan berapi-api.

Sejak dia melaunching buku tentang catatan dosa Presiden Soeharto, Wiman diburu oleh aparat. Bahkan dia bakal ditembak mati oleh penembak jitu saat kakinya turun dari pesawat di Bandara Soekarno Hatta. Buku itu adalah Primadosa, Primadusta dan Primaduka. Dari buku itu juga mendiang presiden Soeharto marah.

"Presiden Soeharto marah dan sebut saya gila," ujar Wiman.

Kini cerita itu memang sudah jauh berlalu. Namun nama Wiman kembali hangat ketika dia memenangkan gugatannya kepada Jaksa Agung. Wiman menggugat Kejaksaan karena telah memenjarakan dia tanpa tuduhan melanggar hukum. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan gugatan Wiman sebagian. Dia mendapatkan ganti rugi Rp 1 miliar. Namun kini Kejaksaan mengajukan banding atas putusan tersebut.

Gugatan dilakukan oleh Wimanjaya sebetulnya adalah mempertanyakan soal dua tahun hidupnya harus terbuang sia-sia di balik jeruji besi. Apalagi pemenjaraan itu tanpa tuduhan jelas karena gugatan "Jaksa Agung kala itu memerintahkan pelarangan buku saya," ujar Wiman sambil menunjuk dengan jari telunjuknya.

Buku itu memang kini tidak lagi beredar. Wiman pun sama sekali tidak memiliki buku yang dia buat saat ini. Namun Wiman sedikit menceritakan soal buku yang pernah membuat mendiang Presiden Soeharto marah. Menurut Wiman, buku itu berisi soal dosa-dosa Presiden Soeharto ketika dia menjabat kepala negara. Sedangkan dalam buku Primadusta, Wiman menuturkan buku itu berisi soal kedustaan Soeharto.

Salah satunya adalah soal Surat Perintah Sebelas Maret. "Saya hanya bilang data-data dapat dari Pesawat Terbang dan jatuh di Poltangan," ujar Wiman sambil menyebut daerah tempat tinggalnya kini. Bahkan data-data soal jumlah rekening Soeharto di luar negeri diperoleh Wiman. Data itu juga sempat di minta Kejaksaan yang memeriksanya kala itu. Kepada Jaksa yang memeriksa, Wiman tak mau memberi data-data itu. "Saya tidak kasih," ujarnya.

Wiman memang tak tanggung-tanggung membuat mendiang Presiden Soeharto marah, dia juga meluncurkan buku Primaduka. Buku itu menurut Wiman bersisi pembantaian Gerakan 30 September (Gestok). Menurut Wiman hasil visum et repertum tujuh jenderal tidak ada yang sampai kelaminnya dipotong. Namun Wiman tak mau menyebut dari mana hasil visum ke tujuh jenderal itu di dapat. "Itu turun dari pesawat dan jatuh di Poltangan," katanya berulang-ulang.

Wiman memang memiliki kesempatan untuk jalan ke luar negeri pada saat itu. Apalagi dia hingga kini masih sering mendapatkan undangan untuk menjadi tamu di acara-cara internasional. Buku-buku yang di tulis Wiman menurut dia dia kutip juga dari terbitan buku luar negeri soal Indonesia.

Bahkan dalam persidangan Wiman sempat ingin mendatangkan saksi sebanyak 154 orang. Semuanya adalah penulis buku yang dia kutip. Namun itu urung dilakukan karena Wiman dianggap tidak waras. Bahkan Berita Acara Pemeriksaan dia bawa pulang untuk diisi di rumah atas izin penyidik.

Bermodal sebagai Bintang Pidato, membuat Wiman juga menjadi salah satu orang yang banyak diundang sebagai tamu di luar negeri. Itu juga yang menjadikan modal Wiman berpidato di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa 1993. Isi pidatonya membuat dia dalam terancam. Karena Wiman menyebut di Indonesia banyak terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia era Presiden Soeharto.

"Saya ini dulu Bintang Pidato. Banyak yang bilang pidato saya seperti Pak Soekarno," kata Wiman. (mdk/arb)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasto Cerita Ditertawai Megawati saat Diperiksa Polisi: Kamu Rasakan Seperti Saya di Zaman Orba
Hasto Cerita Ditertawai Megawati saat Diperiksa Polisi: Kamu Rasakan Seperti Saya di Zaman Orba

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bercerita ditertawai Megawati karena dipanggil polisi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati PDIP Akui Bicara Dengan Jokowi, Keras Kritik: Mau Apa Lagi Sih?
VIDEO: Megawati PDIP Akui Bicara Dengan Jokowi, Keras Kritik: Mau Apa Lagi Sih?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Sejarawan Sebut Pemilu 2024 Seperti Pemilu 1971, Ini Alasannya
Sejarawan Sebut Pemilu 2024 Seperti Pemilu 1971, Ini Alasannya

Sejarawan JJ Rizal menyebut proses Pemilu 2024 sama seperti pelaksanaan Pemilu 1971 saat awal era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap! Megawati Blak-blakan Produk Buatan Soekarno yang Disembunyikan Soeharto
VIDEO: Terungkap! Megawati Blak-blakan Produk Buatan Soekarno yang Disembunyikan Soeharto

Megawati menyinggung soal visi misi pembangunan yang dijadikan acuan PDI Perjuangan

Baca Selengkapnya
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik

Ketum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.

Baca Selengkapnya
Hasto PDIP: Saya Bandingkan Kekuasaan Soeharto dan Jokowi, Sebenarnya Ada Kemiripan
Hasto PDIP: Saya Bandingkan Kekuasaan Soeharto dan Jokowi, Sebenarnya Ada Kemiripan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.

Baca Selengkapnya
Megawati Geram kepada Soeharto: Bung Karno Dituduh Kerja Sama dengan PKI
Megawati Geram kepada Soeharto: Bung Karno Dituduh Kerja Sama dengan PKI

Megawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Ziarah ke Makam Soekarno: Perjuangan Membela Wong Cilik Harus Terus Dilanjutkan
Ganjar-Mahfud Ziarah ke Makam Soekarno: Perjuangan Membela Wong Cilik Harus Terus Dilanjutkan

Ganjar menilai sosok Soekarno sebagai figur yang konsisten membela rakyat kecil.

Baca Selengkapnya
PDIP: Kebijakan Presiden Dipertanggungjawabkan di Hadapan Rakyat
PDIP: Kebijakan Presiden Dipertanggungjawabkan di Hadapan Rakyat

Hasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.

Baca Selengkapnya
Deretan Patung Gagah Sukarno Tersebar di Indonesia, Ini Lokasinya
Deretan Patung Gagah Sukarno Tersebar di Indonesia, Ini Lokasinya

Sosoknya diabadikan dalam bentuk patung sebagai apresiasi bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya
Nyaris Dibunuh 26 Kali tapi Gagal Semua, Ini Kisah Bung Karno yang Jarang Diketahui Orang
Nyaris Dibunuh 26 Kali tapi Gagal Semua, Ini Kisah Bung Karno yang Jarang Diketahui Orang

Ancaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Puji Megawati: Pencari Bakat yang Baik dan Negarawan Penjaga Konstitusi
Sudirman Said Puji Megawati: Pencari Bakat yang Baik dan Negarawan Penjaga Konstitusi

Sudirman Said memuji Megawati sebagai seorang pencari bakat dalam pemerintahan.

Baca Selengkapnya