Derita pekerja alih daya
Merdeka.com - Saban hari, Iman (29), bukan nama sebenarnya, mengawali hari dengan bangun pagi dan salat subuh di masjid dekat rumahnya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ritual selanjutnya adalah mencuci, mandi, dan menyantap sepiring nasi uduk atau ketupat sayur di kedai terdekat sebagai pengisi perut sebelum berangkat bekerja.
Dia enggan namanya disebut karena khawatir bisa kehilangan pekerjaan. Kuda besi miliknya menjadi saksi bisu upayanya mencari penghidupan di Jakarta. Dia membelinya dengan cara mencicil dari hasil bekerja sebagai tenaga pengamanan di sebuah bank. Jarum jam menunjukkan pukul 06.00 WIB. Sepeda motor itu pun diengkol Iman dan mesinnya mulai bekerja. Perseneling dioper ke gigi satu dan Iman pun melaju bersama roda dua kesayangannya membelah jalanan ibu kota.
Iman adalah potret seorang pekerja alih daya (outsource) di Jakarta. Dia tidak melanjutkan pendidikan selepas lulus sekolah menengah umum karena terbentur biaya. Penghasilan orang tuanya tak mencukupi buat mengantar dia mencicipi bangku kuliah. Adiknya pun ada tiga dan masih menempuh pendidikan. Maka dari itu dia memilih bekerja buat membantu ayah ibunya.
-
Siapa yang mengalami penurunan gaji? Laporan tersebut menganalisis data dari lebih dari 10.000 karyawan startup dan melibatkan wawancara dengan 183 pemimpin serta pendiri startup di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan.
-
Siapa yang mengalami tunggakan gaji? Melalui unggahan terbarunya, ia menyatakan adanya tunggakan gaji dari klub kepada dirinya dan beberapa rekan setimnya.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Kenapa Presiden Boakai memotong gajinya? Kantornya mengatakan ia berharap memberikan teladan 'pemerintahan yang bertanggung jawab' dan menunjukkan 'solidaritas' dengan rakyat Liberia.
-
Kenapa Rusman meninggalkan gaji puluhan juta? Saat saya memulai usaha, saya tidak mau meniru orang tua. Saya ingin jadi generasi perintis bukan pewaris. Di sana tidak mudah keluar dari zona nyaman, karena saya sudah punya jabatan, kendaraan dinas, rumah dinas, ada gaji yang besar dan lumayan kalau dihitung ada puluhan juta rupiah,' kata dia, mengutip Youtube Naik Kelas.
-
Kenapa Bulog pecat oknum buruh? 'Mengenai oknum buruh dalam video yang sedang banyak beredar tersebut merupakan tenaga harian lepas di gudang bukan karyawan BULOG, dan per hari ini buruh tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi di Gudang.''Kemudian Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sebagai penanggungjawab kegiatan di Gudang kejadian sudah diberikan SP dan dimutasi', jelas Tomi.
Sudah 19 tahun dia menjadi tenaga outsource. Dia mulanya melamar ke sebuah perusahaan penyalur tenaga alih daya di Meruya, Jakarta Barat. Sempat berpindah perusahaan dua kali karena kecewa.
"Karena gaji gue dipotong banyak banget waktu itu. Sekarang juga masih, tapi enggak sebanyak dulu," kata Iman kepada merdeka.com.
Iman mau berbagi kisahnya saat berbincang santai selepas pulang kerja. Jika menuruti hatinya, Iman enggan bekerja sebagai buruh alih daya. Kini dia mengabdikan diri di perusahaan tenaga keamanan tak terlampau jauh dari rumahnya. Namun, adiknya juga masih butuh dibiayai. Menurut dia, para pekerja outsource kerap mengalami dilema. Tidak berdaya ketika dihadapkan dengan peraturan perusahaan yang tak terbuka soal potongan gaji. Ingin menolak tetapi dia menyadari mencari pekerjaan di masa kini memang sulit. Jika tak mau, toh perusahaan bisa dengan mudah mendepaknya dan mencari penggantinya. Serba salah buat Iman.
"Pernah gaji gue cuma dibayar Rp 2 juta. Mestinya gue terima Rp 2,7 juta. Alasannya dipotong buat biaya ini itu. Protes juga percuma," ujar Iman.
Buat menambah isi kocek, Iman memilih menekuni hobinya bermain gitar dalam sebuah kelompok musik. Dia menggemari aliran cadas. Terkadang band itu diminta tampil di konser kecil hingga menengah. Bayarannya lumayan.
Persoalan serupa bukan cuma dialami Iman. Ratih (24) dan Yudi (24), juga bukan nama sebenarnya, juga tahu bagaimana kesulitan para pekerja alih daya saat mempertanyakan bayaran. Menurutnya, hal itu membikin mereka menjadi naik darah.
"Karena posisi kita emang serba susah. Mendingan ngalah aja," kata keduanya.
Keduanya bekerja menjadi petugas kebersihan di sebuah perusahaan yang sama, berada di Menteng, Jakarta Pusat. Mereka ditempatkan di dua pusat perbelanjaan terpisah di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Ratih pertama mengetahui soal praktik tidak jujur itu dari obrolan sejawat di lapangan.
Ratih sempat mempertanyakan itu kepada bagian sumber daya manusia dan keuangan kantornya. Kenapa perusahaan masih tega menyunat gajinya yang jumlahnya mepet dengan patokan Upah Minimum Regional itu. Jawaban dia terima seolah malah menantang.
"Katanya kalau enggak terima soal potongan gaji silakan mundur. Kalau gue enggak mau katanya masih banyak yang mau kerja. Ya gue bisa apa kalau udah gitu. Hidup di Jakarta kan mahal," ucap Ratih.
Yudi lebih memilih diam ketika tahu upah bulanannya kerap dipotong dengan bermacam alasan. Pesangon, Jamsostek, apalagi Tunjangan Hari Raya. Padahal dengan sistem kerja seperti itu dia bisa saja tiba-tiba diputus kontraknya.
"Gue sih bilang ikhlas, padahal enggak juga," ucap Yudi sembari terkekeh.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan pemotongan gaji untuk iuran Tapera dari ini menuai kritik publik karena semakin menambah beban hidup pekerja di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
Baca SelengkapnyaSambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaMantan sopir Atta Halilintar mengaku digaji tak layak. Ia juga mengaku dizalimi Atta Halilintar.
Baca SelengkapnyaBaru Kerja 5 Pekan di Perkebunan, Pekerja Indonesia di Inggris Dipecat karena Kurang Cepat Memetik Buah
Baca SelengkapnyaSerikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mengadukan nasibnya kepada Komisi VI DPR RI
Baca SelengkapnyaMereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
Baca SelengkapnyaKeluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.
Baca SelengkapnyaSejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day
Baca SelengkapnyaKebijakan Tapera kurang tepat bila di Bali, kendati mayoritas pekerja di Bali rata-rata memiliki rumah di kampung.
Baca SelengkapnyaWanita yang bernama Dina ini dibuat kaget saat membuka amplop gajinya.
Baca SelengkapnyaJumlah pekerja di Jepang telah mencapai titik jenuh di sekitar 68 juta.
Baca SelengkapnyaMeidawati mencatat sudah ada 3 pegawai Indofarma mengalami kecelakaan saat bekerja. Alhasil biaya perawatan mereka tidak bisa dijamin oleh perusahaan.
Baca Selengkapnya