Dicekik pengelola pusat belanja
Merdeka.com - Serba berbayar saban kali berpromosi diadakan produk pakaian dalam negeri buat menaikkan penjualan di pusat-pusat belanja di Jakarta. Berbeda dengan label asing, bermodal nama besar mereka memiliki posisi tawar tinggi dengan pengelola mal.
"Kalau kita semua wajib bayar, mau pasang umbul-umbul, atau spanduk, semua dikenakan tarif," kata pengusaha pakaian lokal berinisial DR saat ditemui merdeka.com Jumat malam pekan lalu di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Dia tidak mau menyebut nama pusat belanja dia maksud.
Pengelola biasanya memberikan kebijakan ketat untuk produk lokal setiap bulannya. Padahal pemasukan gerai tak sebanding dengan keuntungan pengelola."Dia pasti sepihak untuk menaikkan sewa gerai," ujarnya.
-
Siapa yang mendorong penerapan cukai? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah lama mendorong upaya pemerintah untuk menekan konsumsi gula.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Siapa pelopor pajak penjualan? Romawi Kuno disebut sebagai pelopor aturan pajak penjualan (kini PPN di Indonesia). Aturan ini diterapkan oleh penguasa Romawi Kuno saat itu, Julius Caesar yang menerapkan pajak penjualan dengan tarif tetap 1% di seluruh wilayah kekaisaran.
-
Apa itu Obligasi Pemerintah? Adapun obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan.
-
Pajak apa yang dimaksud di video? 'REZIM GAGAL? Harap hati-hati bagi para ibu-ibu kalau lagi hubungan sama suami yak, jangan sampai hamil-melahirkan ada pajak juga bagi ibu yang melahirkan,' tulis akun TikTok tersebut dalam video.
-
Siapa yang bilang melahirkan kena pajak? 'REZIM GAGAL? Harap hati-hati bagi para ibu-ibu kalau lagi hubungan sama suami yak, jangan sampai hamil-melahirkan ada pajak juga bagi ibu yang melahirkan,' tulis akun TikTok tersebut dalam video.
Seperti di sebuah pusat belanja di kawasan elite Jakarta Pusat. tarif satu gerai di sana bisa Rp 1 miliar per tahun dan kenaikan ongkos sewa saban tahun 20 persen. "Kita langsung keluar, nggak bertahan lama di mal itu," tuturnya.
Dia menilai pengelola sengaja mencekik harga sewa gerai untuk menghilangkan produk-produk lokal. Padahal produk dalam negeri mempunyai kualitas sepadan dengan merek asing. Permasalahan ini menjadi masalah usang. Sampai sekarang para pengusaha lokal belum mempunyai wadah jelas untuk menaungi mereka.
Salah satu gerai milik DR di kawasan elit Jakarta Selatan tersisa hanya untuk mempertahankan label. Saban bulan selalu buntung. Dia dan teman-temannya merasa selama ini pengelola tak memberikan kelonggaran bagi produk lokal. "Kita sudah pasti bingung, tinggal tunggu matinya. Kebanyakan hanya bertahan buat merek saja," kata DR.
Ketua Umum Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APBI), Handaka Santasa menuding ada permainan pengusaha lokal untuk mengatur harga sewa gerai. "Ini namanya pengusahanya main. Dia nggak mau sewa tapi bilangnya ada diskriminasi," ujarnya saat dihubungi melalui telepon selulernya.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilik tanah biasanya akan merekrut seorang juru parkir untuk dipekerjakan dalam usahanya.
Baca SelengkapnyaHal itu menanggapi keluhan Kodir membuka jasa parkir motor untuk para pengguna kereta api yang naik dari Stasiun Cakung
Baca SelengkapnyaKeberadaan tukang parkir minimarket kini tengah menuai polemik
Baca Selengkapnya