Disalip Ridwan Kamil di tikungan terakhir
Merdeka.com - Senyum Ridwan Kamil begitu lebar pada Selasa malam itu. Hati dia tengah berbunga-bunga. Memenuhi undangan penting Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan. Pakaiannya rapih. Berkacamata. Memakai kemeja kotak-kota bergaris hijau, dipadu dengan jas krem terang dengan celana panjang warna serupa. Mendapat sambutan hangat tuan rumah.
Para petinggi PPP sudah berkumpul. Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani, Korwil DPP PPP Banten-Jawa Barat-DKI Jakarta Nurhayati Monoharfa hingga wakil Ketua Umum DPP PPP Arwani Thomafi, Mereka kompak. Memakai pakaian serba hijau. Lalu mengajak Ridwan Kamil ke lantai II. Melakukan pertemuan. Perbincangan santai. Saling melempar tawa. Terkadang juga berbincang serius. Membahas masa depan. Semua demi kemenangan. Hingga menawarkan calon pasangan buat lelaki akrab disapa Emil itu.
PPP menawarkan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. Tawaran diterima Emil. Tetapi belum diputuskan. Masih ditampung. Dalam pertemuan di lantai II, partai pengusung Emil lainnya juga dihubungi. Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyambut gembira. Hadirnya dukungan PPP sebagai pelengkap. Syarat 20 kursi terpenuhi. Malah jumlahnya lebih satu kursi.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Kenapa Golkar belum putuskan Ridwan Kamil? 'Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres,' kata Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
Dalam pertemuan di lantai II juga mengagetkan. Dukungan kepada Emil tak berhenti. Partai Golkar juga menyatakan dukungan. Namun, belum mengumumkan secara resmi. Meski telah buat surat rekomendasi. Bahkan sudah ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Pertemuan selama satu jam lebih di lantai II akhirnya selesai. Semua turun. Bersiap menyampaikan dukungan resmi kepada publik di hadapan para pewarta. Romi menjadi ujung tombak. Menyampaikan resmi pengusungan itu. "Kita pastikan Kang Emil mendapat tiket pertama sebagai Cagub-Cawagub Jawa Barat 2018," ujar Romi pada 24 Oktober 2017 lalu. Sekaligus menjadikan Wali Kota Bandung itu sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat (Cagub Jabar) pertama resmi mendapat dukungan 21 kursi.
Emil menyambut dukungan PPP dengan bahagia. Bahkan menyebut sebagai hal istimewa. Sebab menggenapi dukungan sebelumnya. Meski belum memutuskan soal tawaran wakilnya nanti. Dia justru masih melakukan komunikasi politik ke partai lain. Berharap adanya dukungan. Termasuk partai dari Partai Golkar.
Dukungan Golkar kepada Emil bisa dikatakan lebih dulu dibanding PPP. Dia telah bertemu dengan Setya Novanto dan Ketua DPP Partai Golkar Nurdin Halid di markas mereka bilangan Slipi, Jakarta Barat. Kepada merdeka.com. Emil menceritakan bagaimana pertemuan dengan dua petinggi Golkar itu. Pertemuan itu dilakukan pada siang harinya, sebelum menyambangi markas PPP pimpinan Romi. Dalam pertemuan bertiga, Golkar menyatakan ingin menang di Pilgub Jabar. Mereka juga menawarkan wakil gubernur untuk Emil.
Nama Daniel Mutaqien pun muncul. Dia anggota DPR dari Fraksi Golkar duduk di Komisi V DPR. Daniel juga putra dari Irianto MS Syafiuddin alias Yance, mantan Bupati Indramayu. Yance merupakan terpidana korupsi sekaligus mantan Ketua DPD Golkar Jabar. Kini tengah menjalani hukuman setelah divonis 4 tahun penjara dan ditahan di Lapas Indramayu sejak awal Mei 2016 lalu. Yance dianggap menyalahgunakan wewenang dalam proyek pembebasan lahan senilai Rp 42 miliar.
Sebelumnya nama ini juga telah ramai dalam surat rekomendasi diduga bodong milik Golkar. Dicetuskan Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar wilayah Jawa dan Sumatera, Nusron Wahid. Persis seperti dukungan sekarang. Nama Emil dan Daniel kembali muncul dalam surat dukungan partai berlambang pohon beringin itu. Namun, kini dukungan itu resmi.
"Golkar ini secara umum kalimatnya Cuma satu. 'Kami ingin menang'," kata Emil kepada merdeka.com ketika bertemu di rumah dinasnya, Bandung, Kamis pekan lalu. Pertemuan ini sehari sebelum Golkar resmi mendukung dirinya.
Dukungan Golkar kepada Emil dan Daniel dikabarkan diwarnai mahar politik. Sumber kami menyebut Emil dan Daniel setuju penawaran mahar Rp 25 miliar. Mereka belakangan baru membayar Rp 3 miliar. Hingga terbit surat rekomendasi belakangan disebut bodong. Soal adanya mahar ini sudah dibantah Daniel. Dia memastikan tidak ada permintaan tersebut.
Kami juga mengonfirmasi hal serupa kepada Emil. Dia juga membantah. Untuk masalah ini, dia melihat kabar mahar ke Golkar sebesar Rp 25 miliar hanya gosip liar. Sehingga dibuat seolah dirinya harus membeli untuk mendapat dukungan. Dia juga berdalih tak memiliki duit sebesar itu untuk meminta rekomendasi. "Saya tidak pernah keluar uang sepeser pun. Catet ya!" tegas dia.
Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien ©2017 Merdeka.com
Dukungan Golkar kepada Emil memupus harapan Dedi Mulyadi. Ketua DPD Golkar Jabar ini awalnya percaya diri bahwa partainya pasti mendukung. Dedi menang di awal. Dua kali rapat pleno, memutuskan namanya. Tetapi surat rekomendasi tak kunjung dikeluarkan. Malah dia diminta mahar sebesar Rp 10 miliar. Permintaan itu agar surat rekomendasi lancar.
Bupati Purwakarta itu menyebut sosok tersebut memang mengaku mempunyai kedekatan dengan para petinggi partai. Namun, dia tidak mau peduli. Sebab yakin telah dipilih melalui rapat pleno. Bahkan sosok meminta mahar itu sampai memberi ultimatum kepada dirinya. Dedi berkukuh. Menolak memberikan dan berdalih tak punya uang. "Sering telepon. Menanyakan. Ya ujungnya kan itu. (minta mahar) Rp 10 miliar itu," ungkap Dedi kepada merdeka.com, Kamis, 12 Oktober lalu.
Kesabaran Dedi kepada partainya tidak berbuah manis. Dia disalip Emil. Golkar di tikungan terakhir lebih memilih mengusung cagub Jabar di luar kadernya. Dan, memasukkan nama kadernya hanya sebagai calon wakil gubernur.
Tiga hari setelah PPP resmi dukung Emil, Golkar juga melakukan hal serupa. Pengumuman langsung disampaikan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar. Pengumuman pada Jumat sore itu menggegerkan. Golkar menunjukkan surat resmi. Menuliskan nama Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien. Surat dukungan sebelumnya hanya rumor dan diduga bodong, kini sudah dipastikan asli.
"Sesuai dengan hasil rapat tim pilkada pusat, rapat pleno maka DPP Partai Golkar telah menetapkan calon gubernur adalah Ridwan Kamil dan saudara Daniel Muttaqien sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar," kata Idrus, Jumat pekan lalu. Jumlah kursi dukungan Emil bertambah. Total sudah 38 kursi.
Sekjen Golkar Idrus Marham konpers dukungan Ridwan Kamil dan Daniel ©2017 Merdeka.com
Dalam pertemuan dengan kami, Emil menjelaskan bahwa dukungan dari Golkar berdasarkan elektabilitas. Dia juga menyadari tengah ada masalah di internal Golkar terkait dukungan itu. Terutama terkait nama Dedi Mulyadi. Namun, kata Emil, Novanto dan Nurdin sudah merasa cocok. Apalagi beberapa kali hasil dari pelbagai lembaga survei menunjukkan posisinya teratas. Di bawahnya menyusul nama Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.
Terkait dengan nama Daniel, dirinya tidak merasa masalah. Meski PPP juga mengusung Bupati Tasikmalaya. Bagi Emil, dua orang itu sesuai keinginan. Sosok UU dianggap mewakili sisi religius. Sedangkan Daniel membantunya untuk mendongkrak suara di kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura).
"Kalau Daniel, mengisi segmentasi wilayah. Saya kuat di Jawa Barat kecuali Pantura. Dia (Daniel) punya jaringan kuat di sana," tegas Emil.
Koalisi partai ini juga sudah sesuai harapan Emil. Perasaannya begitu bahagia. Dia merasa nyaman. Sudah sesuai dengan amanah orangtuanya, terutama sang ibu. Sebab, dia diminta tak masuk partai terlebih dahulu bila ingin maju sebagai cagub Jabar. Tujuannya sederhana. Menurut Emil, ibunya meyakini putranya tersebut justru akan lebih mendapat banyak dukungan.
Harapan sang ibu sesuai. Emil sudah mendapat 38 kursi dari empat partai. Sekaligus menjadi bakal cagub Jabar pertama memperoleh dukungan sebanyak itu. "Koalisi ini, koalisi yang diridai semesta dan ibu saya. Tidak ngeberatin di punggung, enggak ngeluarin duit, enggak melanggar ibu," ujar Emil sambil tersenyum.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaAda tiga nama kuat dari Gerindra yang berpotensi diusung sebagai Cawagub Jabar
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil dinilai akan tegak lurus dengan partai Golkar mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaSekjen Golkar membenarkan Ridwan Kamil (RK) bakal diusung maju di Pilkada Jakarta 2024 usai Dedi Mulyadi diusung di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaMeski begitu,Ridwan Kamil mengaku, akan siap ditugaskan dimana saja oleh Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaRK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca Selengkapnya