Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gaji pas-pasan operator mesin pompa bensin

Gaji pas-pasan operator mesin pompa bensin Ilustrasi petugas SPBU Pertamina. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kemeja warna merah dengan lis vertikal putih bagian dada kanan, sudah terpakai rapih. Semua dipadu padan dengan topi dan celana panjang merah. Tak lupa tas pinggang hitam wajib terpasang. Semua siap. Segera menuju tempat kerja. Menjaga mesin berisi bensin. Terlihat mempesona. Namun di balik itu mereka justru merasa tersiksa. Bukan karena kerjaan. Melainkan pendapatan bulanan masih jauh dari harapan.

Keluhan itu dirasakan SN, operator mesin pompa bensin di SPBU Pertamina bilangan Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kerjaan ini diakui tidak mampu mencukupi kehidupannya. Padahal dari segi jam kerja, hitungannya sama seperti karyawan lain. SN harus bekerja 8 jam alias satu sif. Di SPBU Pertamina tempatnya bekerja hanya ada dua sif, pagi dan siang, tiap harinya. Dengan jatah libur satu hari dalam sepekan.

"Gaji pokok cuma Rp 1,1 juta per bulan. Kalau terima semua, jadi Rp 1,6 juta. Itu sudah sama uang makan dan lemburan," keluh SN kepada merdeka.com, Sabtu pekan lalu.

Orang lain juga bertanya?

Gaji SN masih jauh dari upah minimum DKI Jakarta tahun 2017 sebesar Rp 3,35 juta. Angka itu masih belum setengahnya. Padahal, kata SN, tiap hari mereka harus detail menghitung setoran. Bila tak sesuai indikator, terpaksa harus pakai uang pribadinya untuk mengganti. Alhasil penghasilannya makin terus berkurang.

Pria tersebut hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA). Pelbagai kesempatan kerja sudah pernah dicoba. Kesempatan menjadi operator mesin pompa bensin pun didapat. Pilihan ini diambil. Untuk sementara. Selama ini dirasa cukup napas untuk kehidupannya.

Menjadi operator, menurut SN, juga mendapat pelatihan. Mereka tidak langsung memakai seragam merah khas petugas SPBU Pertamina. Operator baru harus melewati pelatihan. Selama tiga bulan. SN mengaku harus menjadi bak anak magang. Pakai kemeja putih dan celana panjang hitam. Berlatih mengoperasikan mesin dan melayani konsumen.

Tiga bulan berlalu. SN akhirnya resmi dikontrak. Seragam merah kebanggaan akhirnya diberi perusahaan. Perlahan dia mulai mengetahui cari duit tambahan. Jumlahnya memang tidak signifikan. Tetapi cukup buat menutupi ongkos jajan.

Salah satunya memanfaatkan duit kembalian bensin konsumen. Dalam satu sif kerja, dia mengaku biasanya bisa mendapat Rp 20.000. Tapi jumlah itu tidak menentu. Kadang lebih juga. Caranya dengan memanfaatkan kembalian recehan. Misalnya, ada konsumen mengisi dan nominal pada mesin menunjukkan angka Rp 15.450. Maka angka itu dihitung genap menjadi Rp 16.000. Sehingga ada keuntungan Rp 550 buat dirinya dari satu konsumen.

"Anggap saja bagian dari tip buat kita," ujarnya. Tetapi harus diakui ada saja konsumen meminta kembalian recehan itu.

Menurut SN, banyak pula konsumen meminta kembalian receh itu. Biasanya pengguna kendaraan mewah. Bila itu sudah diminta, terkadang dia berkelit bilang tak ada kembalian receh. Namun, bila sedang ada maka itu diserahkan.

"Malah orang-orang berduit yang kayak gitu," ucap SN.

pertalite

Aktivitas ambil untung dilakoni SN merupakan tindakan ilegal. Masalah mendapat kritik keras Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas). Mereka menyebut tindakan dilakukan para operator nakal SPBU Pertamina sebagai kecurangan. Seharusnya, sudah kewajiban bagi pengusaha atau pemiliki SPBU menyediakan uang receh untuk kembalian konsumen.

"Jika ada uang kembalian yang dengan sengaja tidak dikembalikan kepada konsumen dengan jelas itu masuk ke kantong pribadi operator tersebut. Itu sangat tidak dibenarkan," kata kata M Ismeth, Ketua II Bidang SPBU Hiswana Migas kepada merdeka.com, Sabtu pekan lalu. "Berapa pun nominalnya harus dikembalikan kepada yang berhak yaitu konsumen," tambahnya.

Sudah seharusnya konsumen bertindak tegas. Menurut Ismenth, para pengusaha maupun pemilik SPBU Pertamina harus memantau tiap prosedur diterapkan operator. Bukan hanya masalah kembalian. Misalnya, kata dia, memberi tahu kepada konsumen bila mesin cetak struk pengisian tengah rusak.

Untuk masalah uang kembalian, pihaknya juga mengembalikan masalah itu kepada konsumen. Bila konsumen ikhlas uang recehannya tidak dikembalikan maka masalah itu kelar. Sehingga tidak menjadi permasalahan bagi operator mesin pompa bensin maupun pengusaha SPBU Pertamina.

Ismeth menyadari bahwa saat ini susah menemukan uang recehan untuk kembalian kepada konsumen di SPBU. Untuk itu, dia menganjurkan konsumen membayar dengan uang elektronik. Sehingga dengan cara itu konsumen merasa aman dan tidak merasa curiga dengan SPBU Pertamina.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga menyadari kecurangan operator tidak memberikan uang kembalian, masih banyak belum disadari konsumen. Karena biasanya jumlah kembalian hanya duit recehan. Namun, alangkah konsumen mengalami hal itu segera Pertamina langsung.

Sementara itu, Pertamina hanya mengimbau kepada konsumennya segera melaporkan tiap kejanggalan dialami di SPBU miliknya. Termasuk soal operator nakal ambil duit kembalian.

"Segera laporkan kepada hotline kami (Pertamina) catat nomor SPBU dan siapa petugas operatornya, nanti akan kita tindak," ungkap Staf Humas Pertamina Adit ketika dihubungi merdeka.com, Sabtu pekan lalu. Dia juga berharap pelbagai kenakalan di SPBU Pertamina bisa ditekan dengan cara tersebut. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Beli BBM di SPBU Bali Rp100.000 Diminta Biaya Admin Rp5.000, Pertamina Beri Respons Begini
Viral Beli BBM di SPBU Bali Rp100.000 Diminta Biaya Admin Rp5.000, Pertamina Beri Respons Begini

Pertamina Patra Niaga telah melakukan pengecekan langsung ke SPBU 54.801.53 dan juga meminta keterangan langsung.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga: Operator Lakukan Pungli di SPBU Denpasar Sudah di-PHK
Pertamina Patra Niaga: Operator Lakukan Pungli di SPBU Denpasar Sudah di-PHK

Pertamina Patra Niaga langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap operator SPBU tersebut.

Baca Selengkapnya
201 Pertashop Merugi Gara-Gara Harga Pertamax Lebih Mahal dari Pertalite
201 Pertashop Merugi Gara-Gara Harga Pertamax Lebih Mahal dari Pertalite

Sebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.

Baca Selengkapnya
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'

Keluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Bahan Bakar Luber, Aksi Pengendara Motor Jambak Petugas SPBU Ini Tuai Kecaman
Tak Terima Bahan Bakar Luber, Aksi Pengendara Motor Jambak Petugas SPBU Ini Tuai Kecaman

Sebuah kejadian kurang menyenangkan tertangkap kamera akun Instagram @kejadiansmg.

Baca Selengkapnya
Kondisi Miris Petugas Damkar di Depok, Terpaksa Sering Minta Uang ke Warga untuk Beli Bahan Bakar
Kondisi Miris Petugas Damkar di Depok, Terpaksa Sering Minta Uang ke Warga untuk Beli Bahan Bakar

Pegugas damkar mengaku terpaksa menelan pil pahit dicemooh warga ketika harus meminta uang bensin.

Baca Selengkapnya
Beli Pertalite Bercampur Air di SPBU Bekasi, Puluhan Kendaraan Langsung Mogok
Beli Pertalite Bercampur Air di SPBU Bekasi, Puluhan Kendaraan Langsung Mogok

Setelah ditelusuri, ternyata tanki BBM mobilnya telah tercampur dengan air.

Baca Selengkapnya
Viral Candaan Sekelompok PNS ke Petugas SPBU, Mau Isi Bensin Rp10 Ribu dan Ngaku Tak Punya Duit
Viral Candaan Sekelompok PNS ke Petugas SPBU, Mau Isi Bensin Rp10 Ribu dan Ngaku Tak Punya Duit

Viral Candaan Sekelompok PNS ke Petugas SPBU, Mau Isi Bensin Rp10 Ribu dan Ngaku Tak Punya Duit

Baca Selengkapnya
Antrean SPBU Mengular, Masyarakat Keluhkan Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp15.000 per Liter
Antrean SPBU Mengular, Masyarakat Keluhkan Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp15.000 per Liter

Sebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.

Baca Selengkapnya
Hidup dari Uang Recehan di Putaran Jalan
Hidup dari Uang Recehan di Putaran Jalan

Keberadaan Pak Ogah dan banyaknya kendaraan yang berputar balik, dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan ibu kota.

Baca Selengkapnya
Pertamina Investigasi Kasus Pertalite Tercampur Air di SPBU Bekasi
Pertamina Investigasi Kasus Pertalite Tercampur Air di SPBU Bekasi

Peristiwa puluhan kendaraan mogok seusai mengisi BBM Pertalite di SPBU ini terjadi pada Senin (25/3) malam sekira pukul 21.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Minta Biaya Tambahan Rp5 Ribu ke Pembeli, Petugas Perempuan SPBU di Bali Dipecat
Minta Biaya Tambahan Rp5 Ribu ke Pembeli, Petugas Perempuan SPBU di Bali Dipecat

Dia dipecat setelah viral video dugaan pungli dengan meminta biaya administrasi sebesar Rp5 ribu ke pembeli.

Baca Selengkapnya