Gaji pas-pasan operator mesin pompa bensin
Merdeka.com - Kemeja warna merah dengan lis vertikal putih bagian dada kanan, sudah terpakai rapih. Semua dipadu padan dengan topi dan celana panjang merah. Tak lupa tas pinggang hitam wajib terpasang. Semua siap. Segera menuju tempat kerja. Menjaga mesin berisi bensin. Terlihat mempesona. Namun di balik itu mereka justru merasa tersiksa. Bukan karena kerjaan. Melainkan pendapatan bulanan masih jauh dari harapan.
Keluhan itu dirasakan SN, operator mesin pompa bensin di SPBU Pertamina bilangan Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kerjaan ini diakui tidak mampu mencukupi kehidupannya. Padahal dari segi jam kerja, hitungannya sama seperti karyawan lain. SN harus bekerja 8 jam alias satu sif. Di SPBU Pertamina tempatnya bekerja hanya ada dua sif, pagi dan siang, tiap harinya. Dengan jatah libur satu hari dalam sepekan.
"Gaji pokok cuma Rp 1,1 juta per bulan. Kalau terima semua, jadi Rp 1,6 juta. Itu sudah sama uang makan dan lemburan," keluh SN kepada merdeka.com, Sabtu pekan lalu.
-
Apa saja jenis kecurangan yang dilakukan oknum SPBU? Sepanjang Satgas RAFI 2024, tercatat adanya beberapa kasus diantaranya pemalsuan produk Pertamax di SPBU di Jakarta, Tangerang, dan Depok serta tercampurnya Pertalite dengan air di salah satu SPBU di Bekasi.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk SPBU nakal? 'Pertamina mengapresiasi tindakan Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan SPBU serta senantiasa akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya menjelang dan selama masa Satgas RAFI 2024', ungkap Mars Ega.
-
Kenapa Pertamina menyegel SPBU nakal? 'Melalui pengamanan ini, maka selanjutnya akan dilakukan kegiatan pengawasan, pengamatan, penelitian dan/atau pemeriksaan (Wasamatlitrik) guna menemukan benar tidaknya adanya dugaan tindak pidana tersebut terjadi,' terang Zulkifli.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga mendukung penindakan SPBU nakal? 'Kerjasama dengan Bareskrim Polri ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk memastikan kuantitas dan kualitas produk serta layanan BBM yang digunakan masyarakat sehari-hari, khususnya BBM subsidi. Kepada SPBU yang melakukan kecurangan telah kami beri sanksi tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi,' kata Irto.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan kualitas BBM di SPBU? Dalam memastikan quantity and quality (QQ) produk, Irto mengatakan pengecekan selalu dilakukan berkala mulai dari Terminal BBM hingga SPBU sebelum itu disalurkan kepada masyarakat. Misalkan ujarnya ada pengecekan spek produk secara random pada mobil tanki sebelum keluar dari TBBM, pengecekan kadar air sebelum dibongkar di SPBU, dan pengecekan berkala dengan instansi terkait untuk kesesuaian takaran dispenser SPBU.
-
Apa tugas Pertamina terkait subsidi energi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran.
Gaji SN masih jauh dari upah minimum DKI Jakarta tahun 2017 sebesar Rp 3,35 juta. Angka itu masih belum setengahnya. Padahal, kata SN, tiap hari mereka harus detail menghitung setoran. Bila tak sesuai indikator, terpaksa harus pakai uang pribadinya untuk mengganti. Alhasil penghasilannya makin terus berkurang.
Pria tersebut hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA). Pelbagai kesempatan kerja sudah pernah dicoba. Kesempatan menjadi operator mesin pompa bensin pun didapat. Pilihan ini diambil. Untuk sementara. Selama ini dirasa cukup napas untuk kehidupannya.
Menjadi operator, menurut SN, juga mendapat pelatihan. Mereka tidak langsung memakai seragam merah khas petugas SPBU Pertamina. Operator baru harus melewati pelatihan. Selama tiga bulan. SN mengaku harus menjadi bak anak magang. Pakai kemeja putih dan celana panjang hitam. Berlatih mengoperasikan mesin dan melayani konsumen.
Tiga bulan berlalu. SN akhirnya resmi dikontrak. Seragam merah kebanggaan akhirnya diberi perusahaan. Perlahan dia mulai mengetahui cari duit tambahan. Jumlahnya memang tidak signifikan. Tetapi cukup buat menutupi ongkos jajan.
Salah satunya memanfaatkan duit kembalian bensin konsumen. Dalam satu sif kerja, dia mengaku biasanya bisa mendapat Rp 20.000. Tapi jumlah itu tidak menentu. Kadang lebih juga. Caranya dengan memanfaatkan kembalian recehan. Misalnya, ada konsumen mengisi dan nominal pada mesin menunjukkan angka Rp 15.450. Maka angka itu dihitung genap menjadi Rp 16.000. Sehingga ada keuntungan Rp 550 buat dirinya dari satu konsumen.
"Anggap saja bagian dari tip buat kita," ujarnya. Tetapi harus diakui ada saja konsumen meminta kembalian recehan itu.
Menurut SN, banyak pula konsumen meminta kembalian receh itu. Biasanya pengguna kendaraan mewah. Bila itu sudah diminta, terkadang dia berkelit bilang tak ada kembalian receh. Namun, bila sedang ada maka itu diserahkan.
"Malah orang-orang berduit yang kayak gitu," ucap SN.
Aktivitas ambil untung dilakoni SN merupakan tindakan ilegal. Masalah mendapat kritik keras Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas). Mereka menyebut tindakan dilakukan para operator nakal SPBU Pertamina sebagai kecurangan. Seharusnya, sudah kewajiban bagi pengusaha atau pemiliki SPBU menyediakan uang receh untuk kembalian konsumen.
"Jika ada uang kembalian yang dengan sengaja tidak dikembalikan kepada konsumen dengan jelas itu masuk ke kantong pribadi operator tersebut. Itu sangat tidak dibenarkan," kata kata M Ismeth, Ketua II Bidang SPBU Hiswana Migas kepada merdeka.com, Sabtu pekan lalu. "Berapa pun nominalnya harus dikembalikan kepada yang berhak yaitu konsumen," tambahnya.
Sudah seharusnya konsumen bertindak tegas. Menurut Ismenth, para pengusaha maupun pemilik SPBU Pertamina harus memantau tiap prosedur diterapkan operator. Bukan hanya masalah kembalian. Misalnya, kata dia, memberi tahu kepada konsumen bila mesin cetak struk pengisian tengah rusak.
Untuk masalah uang kembalian, pihaknya juga mengembalikan masalah itu kepada konsumen. Bila konsumen ikhlas uang recehannya tidak dikembalikan maka masalah itu kelar. Sehingga tidak menjadi permasalahan bagi operator mesin pompa bensin maupun pengusaha SPBU Pertamina.
Ismeth menyadari bahwa saat ini susah menemukan uang recehan untuk kembalian kepada konsumen di SPBU. Untuk itu, dia menganjurkan konsumen membayar dengan uang elektronik. Sehingga dengan cara itu konsumen merasa aman dan tidak merasa curiga dengan SPBU Pertamina.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga menyadari kecurangan operator tidak memberikan uang kembalian, masih banyak belum disadari konsumen. Karena biasanya jumlah kembalian hanya duit recehan. Namun, alangkah konsumen mengalami hal itu segera Pertamina langsung.
Sementara itu, Pertamina hanya mengimbau kepada konsumennya segera melaporkan tiap kejanggalan dialami di SPBU miliknya. Termasuk soal operator nakal ambil duit kembalian.
"Segera laporkan kepada hotline kami (Pertamina) catat nomor SPBU dan siapa petugas operatornya, nanti akan kita tindak," ungkap Staf Humas Pertamina Adit ketika dihubungi merdeka.com, Sabtu pekan lalu. Dia juga berharap pelbagai kenakalan di SPBU Pertamina bisa ditekan dengan cara tersebut. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga telah melakukan pengecekan langsung ke SPBU 54.801.53 dan juga meminta keterangan langsung.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap operator SPBU tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaKeluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.
Baca SelengkapnyaSebuah kejadian kurang menyenangkan tertangkap kamera akun Instagram @kejadiansmg.
Baca SelengkapnyaPegugas damkar mengaku terpaksa menelan pil pahit dicemooh warga ketika harus meminta uang bensin.
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri, ternyata tanki BBM mobilnya telah tercampur dengan air.
Baca SelengkapnyaViral Candaan Sekelompok PNS ke Petugas SPBU, Mau Isi Bensin Rp10 Ribu dan Ngaku Tak Punya Duit
Baca SelengkapnyaSebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Pak Ogah dan banyaknya kendaraan yang berputar balik, dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan ibu kota.
Baca SelengkapnyaPeristiwa puluhan kendaraan mogok seusai mengisi BBM Pertalite di SPBU ini terjadi pada Senin (25/3) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Baca SelengkapnyaDia dipecat setelah viral video dugaan pungli dengan meminta biaya administrasi sebesar Rp5 ribu ke pembeli.
Baca Selengkapnya