Ganas anak Hamzah Haz
Merdeka.com - Toipah, pasrah tak berdaya. Jiwanya terguncang hebat. Suara gesekan roda kereta rel listrik dalam gerbong menambah suasana makin histeris dan membuat ia menangis terisak-isak. Wajahnya terlihat ketakutan, apalagi luka di daun telinga kirinya menjadi pusat perhatian mata penumpang lain. Dalam kondisi itu, Toipah mencoba mencari perlindungan setelah dia berhasil kabur dari rumah majikannya.
Di tengah ketakutan itu, Toipah bertemu seorang aktivis perempuan di Stasiun Kereta Manggarai, Jakarta Selatan. Beruntung dia ditolong dan langsung dibawa ke kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. "Ada anggota kita yang papasan di kereta," ujar Uli Pangaribuan, kuasa hukum Toipah saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, pekan lalu. Saat ditemukan, kondisi tubuh Toipah mengenaskan. Kupingnya membiru serta lengannya yang juga lebam.
Rupanya sudah setengah hari Toipah berada dalam kereta. Ketakutan membuat dia makin bingung untuk mencari pertolongan. Sambil sesegukan, Toipah mengatakan jika dia baru saja melarikan diri dari Apartemen tempat dirinya bekerja. Sudah dua bulan Toipah mengalami penyiksaan oleh majikannya. Hal paling mencengangkan ialah dia disiksa oleh anak mantan Wakil Presiden Indonesia.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Bagaimana wasiat bisa menyiksa anak? 'Habis ngomong begitu, mati beneran. Lihatnya bagus, cuman tak tahunya apa? Nyiksa anak,' tegasnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang mengalami penyiksaan di penjara Israel? Dia memberikan kesaksiannya itu kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev.
Dialah Fanny Safriansyah, anggota Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Partai Persatuan Pembangunan. Fanny Safriansyah dikenal dengan Ivan Haz merupakan anak dari mantan Wakil Presiden, Hamzah Haz. Selain Ivan, Toipah juga turut menyebut Anna Susilowatiyang tak lain istri Ivan Haz. Keduanya disebut Toipah merupakan majikan yang menyiksanya hingga ia tak kuat dan akhirnya melarikan diri. "Di sana masih suka nangis, kuping, tangannya masih luka dan lebam," tutur Uli.
Menurut Uli, sejak bekerja menjadi pengasuh anak pada Ivan Haz, Toipah mulai mengalami penyiksaan. Awal kejadian itu seperti dituturkan Toipah kepada Uli terjadi sekitar bulan Juli lalu. Hingga akhirnya kesempatan untuk melarikan diri itu baru berhasil dilakukan pada awal September lalu. Saat sedang membawa anak majikannya bermain ke area kolam renang terletak di lantai dasar, Toipah melarikan diri. Dia melompati pagar setinggi dua meter dan langsung melarikan diri.
Kemudian dia menaiki kereta rel listrik untuk mencari pertolongan. Dalam kondisi itu Toipah sempat mendapat pertolongan dari para penumpang kereta. Dia diberikan uang untuk bisa segara ke kampung halamannya. "Saat ini dia sedang kita lindungi karena ada ancaman, " ujar Uli.
Hanya sehari berselang setelah Toipah ditolong oleh aktivis Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, gadis berusia 20 tahun itu pun akhirnya melaporkan penganiayaan yang menimpanya ke pihak Kepolisian. Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan memvisum Toipah di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sementara Polisi juga memeriksa dua orang saksi yaitu teman Toipah berinisial R dan E. Saat ini ketiganya berada di tempat yang aman di bawah Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.
"Masih bisa bertambah saksi kuncinya, dua teman juga mengalami hal serupa," katanya.
Kasus ini pun bergulir di Kepolisian, Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar, Krishna Murti mengatakan jika kasus ini akan ditangani hingga tuntas. Saat ini pihaknya telah memeriksa dua orang saksi terkait kasus penganiyaan tersebut. Berdasarkan hasil visum pada tubuh Toipah didapati tanda-tanda kekarasan seperti tangan dan telinga korban "Ada bekas luka di tangan, telinga yang kemudian dari hasil visum tersebut tergambarkan sebab lukanya," ujar Krishna di kantornya beberapa waktu lalu.
Tak mau di bilang lembek, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan jika terbukti melakukan penganiayaan, Ivan dan istrinya bakal ditetapkan sebagai tersangka. Dia pun menjamin penyelidikan akan terus dilaksanakan tanpa adanya intervensi dari Senayan.
Sayang saat hendak di konfirmasi mengenai kasus ini, Ivan Haz tidak bisa ditemui di Apartemen Ascott miliknya di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ivan tak bisa ditemui lantaran Apartemen itu memiliki penjagaan yang ketat. Lokasi tempat Toipah kabur dari Apartemen itu juga tak diperkenankan bagi awak media. Seorang keamanan tidak mau memberi keterangan soal kejadian yang menimpa Toipah. "Enggak bisa mas, harus seizin pengelola dahulu," kata seorang keamanan yang tak mau disebutkan namanya saat ditemui merdeka.com, pekan kemarin
Meski demikian Kuasa Hukum Ivan Haz, Tito Hananta Kusuma memberikan klarifikasi mengenai kasus ini melalui surat elektronik. Tito mengatakan jika kliennya tidak benar melakukan penganiayaan terhadap Toipah. Menurut dia, baik Ivan Haz maupun istrinya tidak pernah melakukan penganiyaan kepada siapapun. "Klien kami akan memenuhi panggilan pemeriksaan dari Penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi dan dalam kesempatan tersebut klien kami akan memberikan keterangan bahwa tuduhan penganiyaaan atau pemukulan yang ditujukan kepada klien kami tidak benar dan klien kami akan bersikap koperatif terhadap Polda Metro Jaya,"kata Tito melalui pesan elektonik, Kamis pekan kemarin.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan ZH kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerkosaan itu.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaEmosi RA kerap kali tidak terkontrol saat H yang masih tiga tahun itu menangis.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial W tega menganiaya anak kandungnya yang berusia 6 tahun dan merekam aksinya yang kemudian viral.
Baca SelengkapnyaAyah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca SelengkapnyaSelain cedera otak berat, korban mengalami patah leher akibat dianiaya pacar tantenya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca Selengkapnya