Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gurita bisnis Hendropriyono

Gurita bisnis Hendropriyono AM Hendropriyono. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono tiba-tiba saja mencuat kembali. Hendro, sejak pemilihan presiden lalu memang sempat menjadi relawan pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Bahkan anaknya, Diaz Hendropriyono yang kini jadi Komisaris PT Telekomunikasi Selular juga menjadi relawan Jokowi-JK. Diaz mengomandoi 'Kawan Jokowi' dan Situs Gerak Cepat Jokowi-JK pada pemilu tahun lalu.

Mencuatnya nama Hendropriyono bukan karena dia menduduki jabatan dalam pemerintahan. Namun pekan kemarin, perusahaan miliknya PT Adiperkasa Citra Lestari berkolaborasi untuk membuat mobil nasional dengan perusahaan otomotif asal negeri jiran, Proton Holdings Berhad (Bhd).

Banyak pihak menolak kerja sama itu. Apalagi, penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Proton dihadiri oleh Presiden Jokowi. Tak syak, agenda Jokowi itu menjadi buah bibir publik di tengah memanasnya konflik KPK vs Polri.

Adalah bekas Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad yang juga bos Proton, orang pertama kali menggaungkan kerja sama dengan perusahaan Hendropriyono itu. Seperti dilansir dari laman abcnews.com, PT Adiperkasa Citra Lestari akan melakukan studi kelaikan atau feasibility study dan peluang kerja sama dalam mewujudkan mobil nasional.

Studi kelaikan itu, kata Mahathir, bakal rampung enam bulan ke depan. Sektor otomotif Indonesia diakui Mahathir, menjadi potensi pasar menggiurkan. Di mana data mencatat penjualan mobil di Indonesia tahun lalu mencapai lebih dari satu juta unit.

"Kita tertarik membuat joint venture (usaha patungan) dan menghasilkan mobil ASEAN," kata Mahathir. Penandatanganan MoU itu disaksikan pemimpin negara dua belah pihak, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Bola panas wacana itu kini menggelinding bak bola liar di negeri ini. Publik bertanya-tanya, seperti apa perusahaan milik Hendropriyono itu? Dari penelusuran merdeka.com, PT Adiperkasa Citra Lestari memiliki alamat di Komplek Rumah Kantor Tendean Square, Jalan Wolter Monginsidi Nomor 122-124, Jakarta Selatan. Kantor tersebut merupakan kantor Notaris dan PPAT Muhammad Hanafi. Alamat itu sesuai dengan data yang tercatat di Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum pada Kementerian Hukum dan HAM.

Perusahaan itu didirikan pada 22 Februari 2012, dan sempat mengajukan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan pada 22 Juli 2013. Sayang belum ada tanggapan soal ini dari Hendropriyono. Nomor selulernya tidak bisa dihubungi semalam.

Sebetulnya, Hendropriyono bukan kali ini saja berkecimpung di bisnis otomotif. Usai pensiun dari dunia Intelijen, mantan Kepala BIN era Presiden Megawati Soekarnoputri itu pernah menduduki jabatan sebagai Presiden Komisaris PT KIA Mobil Indonesia pada 1999 hingga 2001. KIA Mobil Indonesia, sebelumnya dipegang oleh Tommy Soeharto dengan produk mobil Timor yang juga digadang-gadang menjadi mobil nasional tapi gagal karena krisis moneter 1998.

Dalam laman Hendropriyono & Associates, Hendro mulai terjun ke dunia bisnis dari kantor hukum Hendropriyono Law Office pada 2001. Namun pada November 2006, nama itu diganti menjadi Hendropriyono and Associates yang diresmikan oleh Wakil Presiden Megawati. Setahun kemudian, nama perusahaan kembali diubah menjadi Hendropriyono Coorporation Indonesia.

Dalam perkembangannya, perusahaan Hendro itu terus tumbuh hingga melahirkan beberapa lini bisnis lainnya. Misalnya PT Maroci Lines, bergerak di bidang pelayaran nasional. Didirikan pada 2005 dengan Izin Usaha No B XXXIV - 223 / AT.54. Perusahaan ini bergerak dalam bidang manajemen kelautan, industri dan kapal lepas pantai.

Perusahaan didirikan dengan Akta Notaris Muhammad Hanafi, pada 20 Juli 2005 di Jakarta dan berdasarkan Akta Perubahan atas Notaris NM Dipo Nusantara PUA UPA, pada 25 September 2012 di Jakarta dan telah diterima pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor C-31240 HT.01.01TH2005 pada 24 November 2005. Di perusahaan ini, Hendro tercatat sebagai presiden direktur.

Berikutnya PT Nusa Konstruksi Enjinering Tbk (sebelumnya bernama PT Duta Graha Indah Tbk) dengan kode nama perusahaan DGIK di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini didirikan pada 11 Januari 1982 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada 1982. Di sini, Hendropriyono ditempatkan sebagai presiden komisaris perusahaan. Kantor pusat ada di Jalan Sunan Kalijaga Nomor 64 Jakarta.

DGIK memiliki 11 kantor cabang di beberapa daerah di Indonesia, mulai Surabaya, Padang, Pekanbaru, Makassar, Samarinda, Mataram, Kupang, Semarang, Medan, Aceh, Tobelo dan cabang di luar negeri yaitu di Timor Leste. Sebesar 5 persen saham perusahaan ini dilepas ke publik, yakni dipegang PT Lintas Kebayoran Kota sebesar 33,03 persen, Hudson River Group Pte.Ltd. sebesar 14,71 persen, PT Rezeki Segitiga Emas sebesar 9,02 persen dan PT Lokasindo Aditama sebesar 7,35 persen.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan bergerak dalam jasa konstruksi, industri, perdagangan, agen atau perwakilan, real estate, pertambangan, investasi dan jasa lain. Saat ini, kegiatan utama DGIK adalah menjalankan usaha-usaha di bidang jasa konstruksi gedung dan konstruksi pekerjaan sipil termasuk jalan, irigasi, waduk, pembangkit tenaga listrik, rel kereta api dan pelabuhan.

Pada 13 Desember 2007, DGIK memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DGIK (IPO/initial public offering) kepada masyarakat sebanyak 1.662.345.000 lembar saham dengan harga penawaran Rp 225 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEI pada 19 Desember 2007.

DGIK ini menjadi salah satu perusahaan dengan permodalan paling kuat di jaringan bisnis Hendro. Dalam paparan publik Nusa Konstruksi di Ritz Carlton Pacific Place pada Juni 2014 lalu, Nusa Konstruksi meraup pendapatan tertinggi sejak didirikan pada 1982, yakni mendekati Rp 1,5 triliun. Proyek pertama perusahaan adalah pembangunan stadion olahraga di Lampung. Proyek tersebut dilakukan pada 1986.

Kemudian PT Andalusia Antar Benua, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman uang dan perdagangan valuta asing, baik untuk pasar lokal Indonesia maupun internasional. Salah satu mitra perusahaan ini adalah Western Union untuk perusahaan asing dan Kimia Farma, untuk perusahaan lokal. Dalam laman situs perusahaan dijelaskan, fokus usaha mereka untuk membangun pasar usaha mikro.

Saudara kandung PT Andalusia Antar Benua adalah PT Andalusia Bumi Energi, perusahaan yang begerak di bidang energi, minyak dan gas serta PT Andalusia Bumi Pertiwi, perusahaan yang bergerak di bidang properti.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Raja Otomotif di Indonesia, dari Era Presiden Soekarno, Soeharto hingga Jokowi
Raja Otomotif di Indonesia, dari Era Presiden Soekarno, Soeharto hingga Jokowi

Industri otomotif Indonesia mengalami banyak perubahan dan dinamika sejak republik ini berdiri. Inilah para raja otomotif sejak Presiden Soekarno hingga Jokowi.

Baca Selengkapnya
Berpangkat Letnan Kolonel, Pengusaha Ini Menjadi Raja Mobil Indonesia Era Presiden Soekarno
Berpangkat Letnan Kolonel, Pengusaha Ini Menjadi Raja Mobil Indonesia Era Presiden Soekarno

Raja Mobil Indonesia adalah julukan bagi pengusaha Hasjim Ning. Memasarkan banyak mobil asal Amerika Serikat terutama Ford di era Presiden Soekarno.

Baca Selengkapnya
COO Baru Hyundai Indonesia F Soerjopranoto: Awali Karir di Auto2000 dan Bergelar Doktor Manajemen dari UI
COO Baru Hyundai Indonesia F Soerjopranoto: Awali Karir di Auto2000 dan Bergelar Doktor Manajemen dari UI

Fransiscus Soerjopranoto menjadi Chief Operation Officer baru PT Hyundai Motors Indonesia. Punya pengalaman 28 tahun di industri otomotif RI.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Ju Hun Lee, Presiden Direktur Baru Hyundai Indonesia
Mengenal Lebih Dekat Ju Hun Lee, Presiden Direktur Baru Hyundai Indonesia

Hyundai Motor Company, resmi mengumumkan penunjukan Ju Hun Lee sebagai Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) yang baru

Baca Selengkapnya
Sejarah Mobil Hino, Merek yang Eksis di Indonesia Sejak Tahun 60an
Sejarah Mobil Hino, Merek yang Eksis di Indonesia Sejak Tahun 60an

Hino dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan kendaraan niaga dan mesin diesel untuk truk, bus, dan berbagai kendaraan komersial lainnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Hasjim Ning, Konglomerat Asal Padang yang Dijuluki Raja Mobil Indonesia
Kisah Hasjim Ning, Konglomerat Asal Padang yang Dijuluki Raja Mobil Indonesia

Hasjim juga ikut berjuang demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Airlangga Hartarto Kembali Jadi Menko Perekonomian di Kabinet Merah Putih
Airlangga Hartarto Kembali Jadi Menko Perekonomian di Kabinet Merah Putih

Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk lagi Airlangga Hartarto menjadi Menko Perekonomian.

Baca Selengkapnya
Di Usia 79 Tahun AM Hendropriyono Terlihat Segar, Luhut Bisikan 'Hati-hati Bang Nanti Banyak yang Melirik
Di Usia 79 Tahun AM Hendropriyono Terlihat Segar, Luhut Bisikan 'Hati-hati Bang Nanti Banyak yang Melirik

Gurauan Luhut Binsar Pandjaitan sebut AM Hendropriyono awet muda di usia 79 tahun hingga diminta berhati-hati agar tak dilirik orang lain.

Baca Selengkapnya
Orang Paling Kaya di Indonesia Punya Harta Rp1.000 Triliun, Sumbernya Ternyata dari Bisnis Ini
Orang Paling Kaya di Indonesia Punya Harta Rp1.000 Triliun, Sumbernya Ternyata dari Bisnis Ini

Kemiskinan membuat orang tuanya tak mampu menyekolahkan Prajogo untuk menempuh pendidikan SMA.

Baca Selengkapnya
Hino, Merek yang Mendominasi Pasar Truk dan Bus di Indonesia
Hino, Merek yang Mendominasi Pasar Truk dan Bus di Indonesia

Perkembangan truk dan bus di Indonesia tidak lepas dari salah satu produsen asal Jepang, Hino. Merek truk dan bus penguasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mobil-mobil Ini Lahir akibat Kebijakan Presiden Soeharto, Ada yang Bertahan hingga Hari ini, tapi Banyak Juga yang Gugur
Mobil-mobil Ini Lahir akibat Kebijakan Presiden Soeharto, Ada yang Bertahan hingga Hari ini, tapi Banyak Juga yang Gugur

Banyak mobil dikembangkan dari kebijakan Presiden Soeharto: program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.

Baca Selengkapnya