Haji Noer Alie, Singa Karawang-Bekasi
Merdeka.com - Kiai Haji Noer Alie memang ulama yang boleh dibilang lengkap. Bukan hanya sebagai guru tempat menimba ilmu agama, tapi juga seorang pejuang melawan penindasan penjajah di masanya. Dia memerangi pembodohan lewat pendidikan pesantren, sekaligus bergerilya memimpin perang hingga dijuluki 'Singa Karawang-Bekasi'.
Sejak belia, tepatnya berumur tujuh tahun, dia berguru ilmu agama Islam ke ulama-ulama tersohor, misalnya belajar ke Guru Maksum di Bekasi dan Guru Mughni di Jakarta. Sampai akhirnya saat remaja Noer Alie menyempurnakan ilmu agamanya dengan 'nyantri' ke Kota Mekkah.
Dari kedua gurunya di Bekasi dan Jakarta itu, Haji Noer Alie mendapat pondasi ilmu agama Islam yang kukuh. Dahaga ilmu agama Noer Alie remaja memang luar biasa. Selepas belajar dari Guru Maksum dan Mughni, dia kembali menimba ilmu dari ulama Betawi bernama Guru Marzuki di Klender, Jakarta.
-
Kenapa Raja Ali Haji diangkat jadi pahlawan nasional? Pada tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Raja Ali Haji sebagai pahlawan nasional Indonesia. Pahlawan Nasional Indonesia
-
Kenapa Amir Hamzah jadi pahlawan nasional? Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Apa peran KH Ahmad Hanafiah dalam perjuangan? Ketika Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, berita ini baru tiba di Lampung pada tanggal 24 Agustus 1945. Saat itu juga mulailah dibentuk ragam organisasi atau badan perjuangan untuk mempertahankan Indonesia. KH Ahmad Hanafiah pun terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Laskar Hizbullah di Sukadana setelah kemerdekaan.
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Siapa pahlawan nasional yang berjuang di Masjid Tuo Ampang Gadang? Masjid ini sudah menjadi saksi bisu masuknya peradaban Islam di Sumatera Barat hingga perjuangan pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol.
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
Sambil belajar ilmu agama, Haji Noer Alie juga mempelajari ilmu-ilmu beladiri, berkuda dan berburu musang kala hewan masih menjadi hama di kalangan petani. Pada akhirnya semangat belajarnya yang tinggi membuat ia berguru sampai tanah suci. Beberapa ulama di lingkungan Masjidil Haram jadi gurunya.
Saat berguru ke Mekkah itu, usia Haji Noer Alie masih menginjak 20 tahun. Di sana ia menuntut ilmu di Madrasah Darul Ulum. "Dia berguru hampir semua ilmu, Hadist, Fiqih, Nahwu atau sastra, dan ilmu mantiq," kata Sejarawan Bekasi, Ali Anwar kepada merdeka.com, di Bekasi, kemarin.
Noer Alie muda memutuskan kembali ke Tanah Air pada 1939 setelah mendapat kabar negerinya ditindas kaum penjajah. Dia mulai membangun pesantren kala itu. Pendidikan formal dan agama mulai dibangun untuk melawan kebodohan dari para penjajah.
Di pesantren itu perjuangan dimulai. Noer Alie membuat gebrakan dengan mendirikan madrasah, kemudian beberapa santrinya dipersilakan bergabung kepada himpunan pasukan musuh. Untuk mencuri ilmu bertempur Heiho (pembantu prajurit), Keibodan (barisan pembantu polisi). Di sisi lain, seorang santrinya bernama Marzuki Alam, dipersilakan mengikuti latihan kemiliteran Pembela Tanah Air (Peta). Dia menggelorakan kepada santrinya untuk mengangkat senjata.
Saat Rapat Ikada digelar pada pada 19 September 1945 di Monas, Noer Alie datang dengan mengendarai delman. Nama Noer Alie kian dikenal di kalangan pejuang saat Bung Tomo meneriakkan namanya beberapa kali dalam siaran radionya di Surabaya, Jawa Timur.
Pada bulan November 1945, KH Noer Alie membentuk Laskar Rakyat. Seluruh badal (pasukan) dan santrinya diperintahkan menghentikan proses belajar-mengajar untuk mendukung perjuangan. Kondisi negara sedang berada dalam puncak posisi kemerdekaan. Namun, beberapa ancaman mulai terlihat.
Dia kemudian mengeluarkan fatwa 'wajib hukumnya berjuang melawan penjajah'. Dalam waktu singkat, Laskar Rakyat berhasil menghimpun sekitar 200 orang yang merupakan gabungan para santri dan pemuda sekitar Babelan, Tarumajaya, Cilincing, Muaragembong.
Mereka dilatih mental oleh KH Noer Alie dan secara fisik dilatih dasar-dasar kemiliteran oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Bekasi dan Jatinegara. "Perang fisik tak bisa dihindarkan, Karawang dan Bekasi hampir seluruhnya dikuasai Belanda," ujar Ali Anwar menegaskan.
Nama Kiai Haji Noer Ali memang tersohor sebagai pejuang melawan penjajahan. Dia pun dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional pada 3 November 2006 melalui Keppres No.85/TK/2006.
Kiai Haji Noer Alie lahir pada 1914 di Desa Ujung harapan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ujung harapan Bahagia merupakan nama baru yang diusulkan Menteri Luar Negeri Adam malik ketika berkunjung ke pesantren Attaqwa pada 1970-an.
Saat Noer Ali lahir, Ujung harapan Bahagia masih bernama Desa Ujung malang, Onder distrik Babelan, Distrik Bekasi, Regentschap (Kabupaten) Meester Cornelis, Residensi Batavia.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu rekam jejak K.H Abbas terlihat saat melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaDalam setiap ceramah dan khotbahnya, ia selalu menentang kebijakan politik Belanda.
Baca SelengkapnyaKarena kiprahnya, sosok KH Sochari diabadikan menjadi sebuah jalan di Kota Serang, Banten.
Baca SelengkapnyaSosok ulama dari Tanah Minangkabau ini begitu taat dalam menegakkan ajaran-ajaran Islam dan memicu adanya gerakan Paderi.
Baca SelengkapnyaPada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca SelengkapnyaDengan diberikannya salinan naskah bersejarah itu pun diharapkan Andika-Hendi mampu memiliki semangat untuk berjihad memakmurkan masyarakat, khususnya di Jateng
Baca SelengkapnyaSosoknya dikenal sebagai ulama karismatik yang memiliki rasa cinta yang begitu besar dengan agama dan negerinya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tersanjung Anies Baswedan mengutip ucapan Presiden pertama RI Soekarno.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaPara jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.
Baca SelengkapnyaHari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaNaskah proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949 menjadi saksi bisu pemberontakan pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca Selengkapnya