Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harapan dari pelosok Lebak

Harapan dari pelosok Lebak Demo guru honorer di Istana. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Tepat pukul 10.30 WIB, waktu istirahat kedua di SD Negeri Cibungur 1, Lebak telah selesai. Semua pelajar dari kelas dua hingga enam berlarian masuk ke ruang kelas. Yuliantoro bersiap masuk kelas dengan membawa buku dan bangun ruang buat mengajar Matematika.

Yuli, sapaan akrabnya, adalah guru honorer di sekolah itu. Sesekali Yuli melempar pertanyaan soal jumlah sisi balok. Kebetulan materi sedang diajarkan soal bangun ruang.

Seorang siswi berhasil menjawab dengan tepat. Yuli melanjutkan dengan menuliskan angka di papan tulis untuk melanjutkan pertanyaan selanjutnya.

"Siapa yang bisa mengerjakan ini ke depan?" tanya Yuli kepada murid.

Satu jam berlalu, pukul 11.30 WIB, bel tanda pelajaran berakhir berdering. Yuli mengaku sudah sebelas tahun menjadi guru honorer. Jarak antara rumah dan sekolah sekitar sembilan kilometer. Saat ini upah diterimanya Rp 300 ribu per bulan. Dia mengaku itu tak cukup buat memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta membiayai sekolah kedua putrinya.

Buat menambah pemasukan, lelaki 36 tahun itu menyiasati dengan bekerja sampingan menjadi tukang ojek selepas mengajar. Sebab, istrinya hanya ibu rumah tangga.

Kendati demikian, Yuli tak pernah menyesal menjadi guru lantaran memang cita-citanya sejak lama. Apalagi orang tuanya juga dulu berprofesi sama. Kata dia, mengajar bukan semata-mata karena penghasilan, melainkan ingin menjadikan muridnya cerdas dan berguna bagi bangsa.

Hidup serba pas-pasan selalu dihadapi Yuli. Keluarganya tak pernah protes dengan kondisi itu. Mereka selalu mendukung dan terus memberikan semangat agar dia tak mengeluh. Yuli sangat berharap pemerintah memperhatikan nasib para guru honorer di desa-desa, dengan segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Kalau pun tidak diangkat jadi PNS, kami mendapatkan tunjangan-tunjangan yang membantu perekonomian kami," kata Yuli dengan penuh harap kepada merdeka.com, di Lebak, Senin (21/11) lalu.

Sejawat Yuli, Rina Marina, berharap sama kepada pemerintah. Walaupun penghasilan kurang, Rina yang sudah delapan tahun menjadi guru honorer tetap tabah mengajar. Penyebabnya, di desa terpencil pendidikan belum menjadi keutamaan. Rina mengajar kelas tiga dengan 16 murid. Lantaran upah guru honorer amat minim, tak dipungkiri ada sebagian orang memandang sebelah mata profesinya.

"Ada yang bilang buat apa jadi guru honorer, enggak ada uangnya," ucap perempuan 27 tahun itu.

Rina memilih mengabaikan cemoohan itu. Terpenting baginya bisa membagi ilmu kepada para murid. Dia percaya tidak akan selamanya menjadi guru honorer. Dia cuma berharap pemerintah tidak mengabaikan keberadaan dia, dan guru honorer senasib di daerah lain, saat ini jauh dari sejahtera.

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Cibungur, Lebak, Warmadi (52), tak sanggup berbuat banyak dan hanya bisa prihatin. Menurut dia, sekolah tidak mampu menggaji mereka lebih dari Rp 300 ribu.

Bantuan dana dari pemerintah tidak mencukupi menggaji empat guru honorer secara layak. Kendati begitu dia sudah mengusulkan ke pengawas pembinaan UPT soal upah. Namun hingga saat ini belum dikabulkan. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah
Kisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah

Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
Cerita Miris Warga Bangkunat Pesisir Barat Lampung, Seberangi Sungai Antar Jenazah ke Pemakaman
Cerita Miris Warga Bangkunat Pesisir Barat Lampung, Seberangi Sungai Antar Jenazah ke Pemakaman

Sejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial

Baca Selengkapnya
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor

Beredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.

Baca Selengkapnya
Akibat Kemarau, Warga Pedalaman di Lebak Rela Cari Air Bersih ke Hutan
Akibat Kemarau, Warga Pedalaman di Lebak Rela Cari Air Bersih ke Hutan

Masyarakat lebak harus ke dalam hutam demi mendapatkan air bersih.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Rumah Nyaris Roboh, Kondisinya Memprihatinkan Tak Kunjung Dapat Bantuan
Kisah Pilu Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Rumah Nyaris Roboh, Kondisinya Memprihatinkan Tak Kunjung Dapat Bantuan

Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Kampung Empang Muara Angke, Warga Hidup Berdampingan dengan Limbah Kerang Hijau
Menyusuri Kampung Empang Muara Angke, Warga Hidup Berdampingan dengan Limbah Kerang Hijau

Tumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Air Mata Bahagia Warga Perbatasan Timor Leste Dapat Sumur Bor hingga Lampu Solar Cell
Air Mata Bahagia Warga Perbatasan Timor Leste Dapat Sumur Bor hingga Lampu Solar Cell

Walaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.

Baca Selengkapnya
Megawati Sindir Pejabat Negara: Apa Hanya Ingin Dapat Kuasa? Non Sense, Enggak akan Langgeng!
Megawati Sindir Pejabat Negara: Apa Hanya Ingin Dapat Kuasa? Non Sense, Enggak akan Langgeng!

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mengaku sedih melihat pejabat negara yang hanya mau enak saja dan memikirkan kekuasaan semata.

Baca Selengkapnya
Akar Masalah Kemiskinan di Indonesia: Sengaja Dibuat, Fee Proyek sampai Budaya Politik
Akar Masalah Kemiskinan di Indonesia: Sengaja Dibuat, Fee Proyek sampai Budaya Politik

Ahli Patologi Sosial dari Universitas Indonesia, Ester Jusuf, mengungkapkan, kemiskinan di beberapa wilayah terlihat sengaja dipertahankan.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah
Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah

Seorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Soiman, Nenek yang Hidup Sebatang Kara di Desa Terpencil Ponorogo
Kisah Mbah Soiman, Nenek yang Hidup Sebatang Kara di Desa Terpencil Ponorogo

Walau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang

Baca Selengkapnya