Harga goyang politik
Merdeka.com - Sederet nama beken pedangdut tanah air selalu hadir saat penutupan kampanye pada pemilihan umum presiden, kepala daerah, atau legislatif. Pada pemilihan gubernur Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli tidak tanggung-tanggung mendatangkan 25 artis dangdut ibu kota, termasuk Jaja Miharja.
Jaja bahkan menciptakan beberapa lagu buat menyokong pasangan Foke-Nara menang satu putaran, yakni Jaja Kepilih Lagi, Kita Terusin, Yu Ngiri, Awas, dan Udah Denger Belum. Semua lagu ini dia bawakan saat pasangan itu berkampanye.
Hal sama mulai marak lagi seiring akan digelarnya pemilihan parlemen dan presiden. Aktris dangdut pantai utara Jawa Barat, Diana Sastra, didaulat untuk membawakan satu lagu berjudul Dahlan Style untuk mengkampanyekan pencalonan Dahlan Iskan.
-
Apa yang didapat pedangdut ini? Artis Indonesia ini dulunya berasal dari keluarga yang tidak berada. Namun berkat kerja kerasnya, mereka mampu membalikkan derajat hidupnya.
-
Siapa artis yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR Dapil VI Jawa Tengah? Pesinetron Nafa Urbach, diusung oleh Partai Nasdem, mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil VI Jawa Tengah (Magelang, Purworejo, Temanggung, Wonosobo).
-
Siapa penyanyi dangdut dari Blitar yang naik daun? Diva Hani adalah seorang gadis yang berasal dari Blitar, Jawa Timur, dan ia lahir pada tanggal 17 April 2000. Saat ini, usianya masih 20 tahun.
-
Siapa penyanyi dangdut yang mendapatkan gelar Raja Dangdut? Gelar Raja Dangdut Indonesia sungguh pantas untuknya.
-
Siapa penyanyi dangdut yang memenangkan D'Academy? Karier musiknya dimulai sejak usia sangat muda, dan ia dikenal luas setelah memenangkan ajang pencarian bakat D'Academy musim pertama pada tahun 2014.
-
Kenapa Siti Badriah bisa tingkatkan kelas dangdut? Siti Badriah adalah salah satu penyanyi yang dianggap mampu meningkatkan kelas dangdut.
Saat berbincang dengan merdeka.com, Diana Sastra mengaku ada keuntungan lebih saat manggung dalam pentas politik. Bukan sekadar laba materi, tapi menjadi semakin terkenal. ”Karena massanya biasanya ribuan,” katanya.
Dia bercerita awal bergoyang di panggung politik. Dia pertama kali manggung saat kampanye pemilihan umum 1997. Dari sana, kariernya menanjak lantaran massa datang berjubel. ”Dulu hanya sebagai pemain pendukung, sekarang jadi pemain intinya,” ujar Diana. Pertama kali manggung di kampanye terbuka, dia hanya dibayar Rp 35 ribu.
Saat ini untuk sekali pentas paling tidak partai atau calon anggota legislatif harus mengeluarkan kocek Rp 6 juta sampai Rp 25 juta. Sebab biduan tidak mendapatkan saweran dari penonton.
“Beda lagi kalau pakai grup dangdut, itu harga untuk sendiri,” katanya. Diana mematok harga lumayan tinggi karena saat manggung dengan satu partai, partai lain tidak akan menggunakan jasanya.
Diana mesti cerdik untuk menggaet massa biar mereka tidak fokus kepada dirinya, namun terhadap partai atau calon legislatif sedang berkampanye. ”Biasanya saya cari tahu dulu visi dan misinya, nanti saat nyanyi visi dan misinya diselipkan dalam lagu,” ujarnya.
Memasukkan pesan kampanye, kata perempuan kelahiran Cirebon, ini dilakukan tanpa diminta oleh partai atau kandidat. “Saya tidak pernah diminta, saya terima rezekinya, ya otomatis saya akan suarakan sendiri,” katanya.
Berpentas buat sebuah partai membuat dia dianggap sebagai pendukung partai itu. Label itu bakal menempel hingga pemilihan selesai. ”Padahal saya bekerja secara profesional. Biasanya kalau saya sudah manggung dengan partai A, partai B tidak mungkin mengundang,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia Waskito mengakui artis dangdut masih dijadikan pengumpul massa saat kampanye berlangsung. “Order manggung untuk kampanye selalu membludak, bahkan sudah sangat padat, terutama untuk artis dangdut papan atas,” ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com.
Dia mengakui berbagai grup dangdut atau artis mempunyai kedekatan dengan partai. Seperti Soneta saat ini akan manggung dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Kaliza dengan Golkar, dan Yuyus dengan Partai NasDem. Meski begitu, dia menegaskan, mereka tetap independen dan profesional.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun sayang, segala upaya yang telah dilakukan justru gagal. Raihan suara yang berhasil dikumpulan Anisa tak sesuai harapan.
Baca SelengkapnyaAnisa mengaku, sudah menghabiskan uang pribadinya sebesar Rp 5 miliar yang digunakan untuk dana kampanye selama ini.
Baca SelengkapnyaNICEntertainment selaku promotor acara sampai saat ini belum mengumumkan line up artis yang turut hadir dalam perhelatan musik tersebut.
Baca SelengkapnyaSiapa yang tak mengenal Vita Alvia? Penyanyi dangdut koplo ini sangat populer di Indonesia, terutama di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang sinden asal Bojonegoro yang dulu sukses kini harus ngamen keliling pedesaan.
Baca SelengkapnyaMusisi legenda Iwan Fals dan band Sheila on 7 dikabarkan bakal manggung dalam kampanye akbar pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaBiaya kencan di Indonesia bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis aktivitas yang dipilih.
Baca SelengkapnyaPunya rumah mewah idaman bernilai fantastis, nyatanya penghasilan Aura juga tak kalah bikin melongo.
Baca SelengkapnyaMonica (23), salah satu SPG cantik di GIIAS 2023 mengungkapkan jika bayaran seorang SPG dalam ajang GIIAS cukup besar.
Baca SelengkapnyaPutri Isnaari akhirnya melepas masa lajang. Baru-baru ini, Putri Isnari mengadakan acara hantaran uang panai yang begitu meriah di kota Balikpapan.
Baca SelengkapnyaBiduan dangdut Nayunda Nabila mengakui dikasih uang puluhan juta rupiah oleh SYL.
Baca SelengkapnyaSPG cantik yang turut hadir memeriahkan pameran otomotif GIIAS 2023 ternyata memiliki bayaran cukup besar, bahkan melebihi UMP DKI Jakarta. Simak selengkapnya!
Baca Selengkapnya