Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hutan lebat berujung tarik urat

Hutan lebat berujung tarik urat Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Riak ombak di Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu itu memang benar-benar menawan. Jangan kaget jika mendatangi pantai ini saat musim libur, jumlah pengunjungnya selalu membludak hingga mencapai ribuan.Namun dari pengunjung yang memadati bibir pantai pada Jumat pekan lalu tidak ada yang tahu jika dulunya pantai ini merupakan hutan lebat.

Fatoni, 47 tahun, salah satu pedagang juga warga asli Pantai Pasir Perawan,Pulau Pari ini menuturkan jika awal 2010 merupakan cikal bakal dibukanya kawasan wisata lengkap dengan lahan untuk kamping. Secara swadaya, warga yang mendiami Pulau Pari memutuskan untuk merapikan pantai tersebut untuk mengundang para wisatawan lokal.

Karena dulunya hutan lebat penuh dengan ilalang, menjadikan cikal bakal pantai memesona di teluk Jakarta ini diberi nama Pasir Perawan. "Soalnya baru pertama kali dibuka, jadi masih perawan," ujar Fatoni saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat pekan kemarin.

Ramainya wisatawan lokal mendatangi pantai ini juga turut mengubah ekonomi warga Pulau Pari.Awalnya warga Pulau berpenduduk 1004 jiwa ini menggantungkan hidup dari hasil mencari ikan dan budi daya rumput laut. Namun sejak ramainya pengunjung, warga berbondong-bondongmulai mendirikan rumah sewaan, jasa sewa kapal dan industri rumah tangga. Kini perekonomian Pulau Paribergerak sepenuhnya dari pariwisata. Fatoni menuturkan jika pengunjung Pulau Parimulai ramai setidaknya pada tahun 2012.

"Ramai tahun 2012. Sudah mulai ada tamu walaupun tidak banyak, " tutur Fatoni.

Namun riangnya warga dengan perbaikan perekonomian tidak berlangsung lama. Sejak Pulau Pari sering dibanjiri pelancong, tiba-tiba datang petugas melakukan pengukuran tanah di sepanjang Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari. Fatoni masih mengingat jika petugas-petugas itu kemudian memasang patok di samping warung miliknya. Setelah dicari tahu, rupanya petugas-petugas itu merupakan pekerja PT Bumi Pari Asri. Mereka adalah pemilik tanah resmi atas Pantai Pasir Perawan.

Warga yang merasa sudah andil untuk membuka tempat wisata itu pun tak terima. Apalagi tersiar kabar,tempat usahanya bakal di gusur dan dijadikan hotel.Menurut Fatoni, selama dia tinggal di Pulau Pari, PT Bumi Pari Asri tak pernah sekali pun ikut andil untuk membuat tempat wisata. Hal tersebut yang kemudian menyulut konflik dengan warga. Apalagi selain bakal membangun hotel, PT Bumi Pari Asri juga akan membuat lapangan golf dengan fasilitas lengkap.

"Sebelumnya damai saja, pas ada pematokan tanah warga mulai resah," ujar Fatoni.

Pandangan Fatoni bisa jadi hanya ketakutan usahanya akan hilang. Ujang Sabar, Anggota Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pulau Pari tak sependapat dengan Fatoni jika keresahan warga Pulau Pari di sama ratakan. Menurut dia andilnya warga membuat pantai Pasir Perawan saat ini justru tidak mendapatkan keuntungan lantaran hanya pengelola saja yang mendapatkan pundi-pundi uang dari wisatawan. Ujang menyebut jika pihak yang mengambil keuntungan dari Pantai Pasir Perawan ini sebenarnya bukan merupakan penduduk asli Pulau Pari.

"Jadi ada monopoli juga di Pantai Pasir Perawan. Awal pembukaan bukan dia (kelompok yang menguasai pantai saat ini, " ujar Ujang. "Makanya saya bilang monopoli padahal di sana orang travel bisa menguntungkan mereka. Itu uang dibagi untuk mereka saja yang hanya 10-12 orang, tidak semua warga"

Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo, mengatakan jika dia menduga biang keladi konflik antara warga Pulau Pari dengan PT Bumi Pari Asri ini merupakan orang-orang tersebut. Sebab secara kepemilikan, tanah Pantai Pasir Perawan memang milik PT Bumi Pari Asri. Hal itu dikuatkan Budi dengan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan dibayarkan oleh perusahaan tersebut. Dia pun menduga akar permasalahan warga karena kesejahteraan yang tidak merata.

"Jadi sebenarnya ini kesejahteraan gak merata, itu masalahnya. Karena mereka takut diambil PT Bumi Pari," ujar Budi saat dihubungi melalui sambungan seluler pekan lalu. (mdk/arb)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siang Mencekam di Kaki Gunung Marapi: Terdengar Ledakan Sangat Kencang, Langit Gelap Gulita
Siang Mencekam di Kaki Gunung Marapi: Terdengar Ledakan Sangat Kencang, Langit Gelap Gulita

Saat kejadian, warga sedang asyik menggarap kebunnya yang berlokasi di dekat kaki Gunung Marapi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Adonara Flores Timur Usai Bentrok Berdarah 2 Desa, Puing Berserakan jadi Saksi Bisu
Kondisi Terkini Adonara Flores Timur Usai Bentrok Berdarah 2 Desa, Puing Berserakan jadi Saksi Bisu

Peristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,

Baca Selengkapnya
Update Bentrok Berdarah Dua Desa di Adonara Barat NTT, 16 Orang jadi Tersangka & Korban Tewas jadi 2
Update Bentrok Berdarah Dua Desa di Adonara Barat NTT, 16 Orang jadi Tersangka & Korban Tewas jadi 2

Peristiwa berdarah ini karena sengketa lahan antara Desa Ilepati dan Bugalima sejak 70an tahun lalu hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Warga Kaki Gunung Lamongan Cemas Rumah hingga Jalan Mendadak Retak & Sempat Ada Ledakan, Ternyata Ini Sebabnya
Warga Kaki Gunung Lamongan Cemas Rumah hingga Jalan Mendadak Retak & Sempat Ada Ledakan, Ternyata Ini Sebabnya

Fenomena tersebut terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, warga mengaku terkaget lantaran terdengar suara ledakan.

Baca Selengkapnya
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi

Penembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.

Baca Selengkapnya
Warga Rempang Batam Bentrok dengan Petugas Gabungan, Terjadi Lemparan Batu dan Tembakan Gas Air Mata
Warga Rempang Batam Bentrok dengan Petugas Gabungan, Terjadi Lemparan Batu dan Tembakan Gas Air Mata

Bentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Warga Tawuran di Cipinang Besar Utara
Ternyata Ini Penyebab Warga Tawuran di Cipinang Besar Utara

Tawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.

Baca Selengkapnya
Update Bentrok Berdarah Desa di Adonara, Dua Kepala Desa jadi Tersangka
Update Bentrok Berdarah Desa di Adonara, Dua Kepala Desa jadi Tersangka

Selain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata

Sigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul

Baca Selengkapnya
Kebakaran Hutan TNBTS Meluas, Titik Api Bertambah
Kebakaran Hutan TNBTS Meluas, Titik Api Bertambah

Sulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.

Baca Selengkapnya