Hutan lebat berujung tarik urat
Merdeka.com - Riak ombak di Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu itu memang benar-benar menawan. Jangan kaget jika mendatangi pantai ini saat musim libur, jumlah pengunjungnya selalu membludak hingga mencapai ribuan.Namun dari pengunjung yang memadati bibir pantai pada Jumat pekan lalu tidak ada yang tahu jika dulunya pantai ini merupakan hutan lebat.
Fatoni, 47 tahun, salah satu pedagang juga warga asli Pantai Pasir Perawan,Pulau Pari ini menuturkan jika awal 2010 merupakan cikal bakal dibukanya kawasan wisata lengkap dengan lahan untuk kamping. Secara swadaya, warga yang mendiami Pulau Pari memutuskan untuk merapikan pantai tersebut untuk mengundang para wisatawan lokal.
Karena dulunya hutan lebat penuh dengan ilalang, menjadikan cikal bakal pantai memesona di teluk Jakarta ini diberi nama Pasir Perawan. "Soalnya baru pertama kali dibuka, jadi masih perawan," ujar Fatoni saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat pekan kemarin.
-
Kenapa konflik agraria di Tanjung Morawa memicu kerusuhan? Namun pasca kemerdekaan Indonesia, Deli Planters Vereeniging kembali dan ingin mengusir para penduduk yang sudah lama merawat tanah yang tinggalkannya tersebut. Penduduk yang sebagian besar petani itu menolak dan terjadilah konflik besar-besaran.
-
Dimana retakan tanah terjadi di Garut? Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Bagaimana retakan tanah terjadi di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
-
Apa yang terjadi di Pelabuhan Merak? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
Ramainya wisatawan lokal mendatangi pantai ini juga turut mengubah ekonomi warga Pulau Pari.Awalnya warga Pulau berpenduduk 1004 jiwa ini menggantungkan hidup dari hasil mencari ikan dan budi daya rumput laut. Namun sejak ramainya pengunjung, warga berbondong-bondongmulai mendirikan rumah sewaan, jasa sewa kapal dan industri rumah tangga. Kini perekonomian Pulau Paribergerak sepenuhnya dari pariwisata. Fatoni menuturkan jika pengunjung Pulau Parimulai ramai setidaknya pada tahun 2012.
"Ramai tahun 2012. Sudah mulai ada tamu walaupun tidak banyak, " tutur Fatoni.
Namun riangnya warga dengan perbaikan perekonomian tidak berlangsung lama. Sejak Pulau Pari sering dibanjiri pelancong, tiba-tiba datang petugas melakukan pengukuran tanah di sepanjang Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari. Fatoni masih mengingat jika petugas-petugas itu kemudian memasang patok di samping warung miliknya. Setelah dicari tahu, rupanya petugas-petugas itu merupakan pekerja PT Bumi Pari Asri. Mereka adalah pemilik tanah resmi atas Pantai Pasir Perawan.
Warga yang merasa sudah andil untuk membuka tempat wisata itu pun tak terima. Apalagi tersiar kabar,tempat usahanya bakal di gusur dan dijadikan hotel.Menurut Fatoni, selama dia tinggal di Pulau Pari, PT Bumi Pari Asri tak pernah sekali pun ikut andil untuk membuat tempat wisata. Hal tersebut yang kemudian menyulut konflik dengan warga. Apalagi selain bakal membangun hotel, PT Bumi Pari Asri juga akan membuat lapangan golf dengan fasilitas lengkap.
"Sebelumnya damai saja, pas ada pematokan tanah warga mulai resah," ujar Fatoni.
Pandangan Fatoni bisa jadi hanya ketakutan usahanya akan hilang. Ujang Sabar, Anggota Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pulau Pari tak sependapat dengan Fatoni jika keresahan warga Pulau Pari di sama ratakan. Menurut dia andilnya warga membuat pantai Pasir Perawan saat ini justru tidak mendapatkan keuntungan lantaran hanya pengelola saja yang mendapatkan pundi-pundi uang dari wisatawan. Ujang menyebut jika pihak yang mengambil keuntungan dari Pantai Pasir Perawan ini sebenarnya bukan merupakan penduduk asli Pulau Pari.
"Jadi ada monopoli juga di Pantai Pasir Perawan. Awal pembukaan bukan dia (kelompok yang menguasai pantai saat ini, " ujar Ujang. "Makanya saya bilang monopoli padahal di sana orang travel bisa menguntungkan mereka. Itu uang dibagi untuk mereka saja yang hanya 10-12 orang, tidak semua warga"
Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo, mengatakan jika dia menduga biang keladi konflik antara warga Pulau Pari dengan PT Bumi Pari Asri ini merupakan orang-orang tersebut. Sebab secara kepemilikan, tanah Pantai Pasir Perawan memang milik PT Bumi Pari Asri. Hal itu dikuatkan Budi dengan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan dibayarkan oleh perusahaan tersebut. Dia pun menduga akar permasalahan warga karena kesejahteraan yang tidak merata.
"Jadi sebenarnya ini kesejahteraan gak merata, itu masalahnya. Karena mereka takut diambil PT Bumi Pari," ujar Budi saat dihubungi melalui sambungan seluler pekan lalu. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, warga sedang asyik menggarap kebunnya yang berlokasi di dekat kaki Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah ini karena sengketa lahan antara Desa Ilepati dan Bugalima sejak 70an tahun lalu hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaFenomena tersebut terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, warga mengaku terkaget lantaran terdengar suara ledakan.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaSelain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.
Baca SelengkapnyaSigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca Selengkapnya