Ideologi PDIP sejalan dengan ideologi saya
Merdeka.com - Tokoh Syiah Jalaluddin Rakhmat memiliki alasan kuat menerima tawaran menjadi calon legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ).
"Karena tidak akan ada satu pun partai Islam mau menerima saya," kata Jalaluddin saat dihubungi melalui telepon selulernya Selasa pekan lalu. SElain itu, dia menilai ideologi partai banteng itu sejalan dengan ideologinya. Apalagi dia mengaku mengagumi Bung Karno.
Berikut penjelasan Jalaluddin kepada Faisal Assegaf dari merdeka.com.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Bagaimana Kahrudin Yunus menerapkan Bersamaisme? Dalam konsep Yunus, ia cenderung menekankan pada instrumen yang dipakai dalam menetapkan harga dan prinsip perdagangan.
-
Siapa yang disebut mualaf? Mualaf adalah sebutan untuk orang yang memeluk agama Islam setelah sebelumnya beragama selain Islam.
-
Siapa Sarinah bagi Bung Karno? Sosok Sarinah sangat berharga untuk Sukarno, dia bukan hanya mbok, lebih dari itu Sarinah adalah keluarga. Semasa kecil Sarinah lah yang mengasuh Sukarno kecil.
-
Bagaimana Syekh Jumadil Kubro mengajarkan Islam? Pada waktu itu, ajaran Islam yang diajarkan Syekh Jumadil Kubro masih sangat sederhana. Ia tidak langsung memerintahkan penganutnya untuk salat, berpuasa, dan hal-hal lain yang diwajibkan dalam agama. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengajak masyarakat menyembah Tuhan, setelah itu barulah mengajarkan masyarakat setempat bagaimana cara beribadah.
-
Bagaimana pria muslim menjawab pertanyaan? 'Wah, Anda bahkan mengetahui tentang kata 'haram' itu cukup mengejutkan untuk saya,' kata si pria muslim. Lebih lanjut, dia kemudian menjelaskan alasan Allah SWT melarang atau mengharamkan beberapa hal bagi umat Islam.
Kenapa Anda terjun ke politik?
Saya ingin membela kelompok minoritas karena pengalaman. Dengan bersandar pada pemerintah dalam kasus Sampang, bersandar pada hukum, saya gagal. Jadi saya sudah tidak percaya lagi pada hukum berlaku di bawah sekarang.
Saya ingin memperkuat hukum itu dari atas. Saya akan mengupayakan keluarnya undang-undang perlindungan warga negara. Karena undang-undang yang ada sekarang kebanyakan undang-undang karet. Misalnya menyebarkan kebencian. Itu pasal karet bisa ditafsirkan seenaknya.
Kita harus membuat gerakan nasional untuk melindungi tiap warga negara. Kita melindungi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dari perpecahan karena isu-isu agama.
Apa Anda yakin mampu mengubah itu?
Saya kira saya dapat dukungan dari semua kelompok minoritas, semua orang berpikir sehat, dan kalangan nasionalis mencintai NKRI. Sata merasa dan yakin dan bisa dengan dukungan semua pihak.
Lalu kenapa Anda memilih PDIP?
Karena tidak akan ada satu pun partai Islam mau menerima saya. Kedua, PDIP itu satu-satunya partai punya ideologi cocok dengan ideologi saya, yaitu partainya wong cilik, memihak rakyat kecil. Ketiga, saya dari dulu pengagum Bung Karno, terutama keberpihakan Bung Karno kepada kaum Marhaen.
Saya kira saya sangat menjiwai perjuangan Bung Karno. Bung Karno itu adalah orang sangat religius dan amat mencintai Islam. Islamnya Bung Karno bukanlah Islam mudah mengkafirkan orang lain, tapi Islam lebih pluralistik. Ideologi pluralisme itu juga mendorong saya masuk PDIP .
Apakah Anda memang diminta oleh PDIP untuk menjadi calon legislator?
Saya diminta. Saya mula-mula ragu tapi akhirnya saya terima kesempatan itu. Saya mulai melihat ada kesamaan antara ideologi PDIP dan ideologi saya.
Siapa yang minta?
Pokoknya pimpinan PDIP .
Megawati?
Termasuk di dalamnya beliau. Artinya saya memang dikehendaki oleh struktur partai.
Apa tawaran mereka?
Tidak ada tawaran apa-apa. Katanya ingin agar ada tokoh Sunda bersifat nasional mewakili PDIP di Jawa Barat. Karena itu dalam kampanye saya memakai pakaian Sunda. Saya juga ingin memasukkan "Islam" dalam PDIP . Paling tidak ada Islam moderat dan nasionalis.
Kapan Anda diminta?
Empat hari sebelum penutupan pendaftaran calon legislator.
Permintaan itu lewat telepon?
Iya, lewat telepon.
Anda langsung mengiyakan?
Saya minta waktu untuk salat istikharah. Besoknya ditelepon dan saya menerima tawaran itu. Saya tidak sempat salat istikharah karena menyiapkan bahan kuliah di Unpad.
Anda menerima tawaran itu karena tahu PDIP bakal menang?
Survei-survei soal itu belum saya lihat. Tapi tentu saja kalau mau masuk partai, saya harus memilih partai yang memungkinkan saya bakal menang. Kalau tidak, rugi kan.
Apa memang Anda sudah berencana masuk politik tahun ini?
Saya belum ancang-ancang malah sudah ditawarkan masuk.
Kalau tidak ada tawaran dari PDIP , apakah akan melamar ke partai?
Saya tidak akan melamar ke mana-mana. Saya akan kembali sebagai guru bangsa tidak terlibat dalam partai mana pun. Selama ini saya tidak terlibat dalam partai mana pun.
Siapa menentukan daerah pemilihan buat Anda?
Partai. Kebetulan daerah pemilihan itu pas di kampung saya.
Di mana kampung Anda?
Di Rancaekek. Alhamdulillah di kampung saya, saya menang mutlak sekitar 90 persen dan tidak memilih partai. Artinya saya sudah cukup dikenal di kampung saya.
Menurut hasil rekapitulasi KPU, Anda memperoleh berapa suara?
Sebanyak 56 ribu suara.
Sebelumnya Anda bernazar jika terpilih?
Saya tidak bikin nazar apa-apa tapi para pendukung saya nazar. Ada yang puasa, menggunduli kepala, dan menyumbang ke fakir miskin.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut PDIP tidak pernah mengajarkan bahwa Bung Karno adalah milik salah satu partai saja.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP, Hasto Kristiyanto merespons ucapan Prabowo terkait cita-cita Soekarno.
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta kepada pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak mengganggu.
Baca SelengkapnyaHasto Balas Prabowo: PDIP yang Paling Konsisten Jabarkan Pemikiran Bung Karno!
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diserahkan di tengah acara doa bersama sejumlah tokoh lintas iman di Pura Jagatnatha Puja Mandala, Bali.
Baca SelengkapnyaPDIP berharap Prabowo bisa melanjutkan jalan trisakti, yakni Indonesia yang berdaulat secara politik.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih RI Prabowo Subianto menyebut, bahwa ada yang selalu mengaku-ngaku bahwa Presiden pertama RI Bung Karno seolah hanya milik satu partai.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan
Baca Selengkapnya