Indonesia butuh pemimpin seperti Soeharto

Merdeka.com - Ketika sama-sama berkuasa, hubungan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad akrab.
Menurut Mahathir, mereka bertemu saban tahun di Jakarta dan Kuala Lumpur. Menjelang ajal menjemput Soeharto, Mahathir juga menjenguk dia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia sempat membisikkan kalimat tauhid ke telinga sahabatnya itu.
Namun keduanya jarang berkegiatan bersama terkait hobi masing-masing. Soeharto tidak pernah berkuda yang menjadi kebiasaan Mahathir. Mahathir juga tidak melakoni kegemaran Soeharto menembak. Mahathir mengaku tetap meneruskan kesukaan berkuda. Bahkan, dia berternak kuda Arab dan Argentina di Pulau Langkawi. Koleksinya lebih dari 35 ekor.
Meski sudah lima tahun Soeharto wafat, Mahathir masih menyimpan kekaguman terhadap pemimpin yang berkuasa selama 32 tahun itu. "Dia adalah seseorang yang memberi kepemimpinan kuat," kata Mahathir saat ditemui Selasa lalu di ruang kerjanya, Perdana Leadership Foundation, Putrajaya.
Berikut penjelasan Mahathir menjawab pertanyaan-pertanyaan diajukan Faisal Assegaf dari merdeka.com.
Apa yang Anda kagumi dari Pak Harto dan tidak Anda miliki?
Dia adalah seseorang yang memberi kepemimpinan kuat. Sebuah negara seperti Indonesia, kita perlu pemimpin yang kuat. Kalau pemimpin lemah, dia akan ditarik ke arah berbeda dan tidak akan menjadi pemimpin berkesan.
Jadi untuk pemimpin Indonesia mendatang harus militer seperti Soeharto?
Tak harus militer, dari pihak mana pun tak apa. Tetapi militer perlu menjadi profesional. Mereka akan turut perintah pemimpin dipilih oleh rakyat. Kalau mereka campur tangan, mereka bersenjata. Maka akan hilang demokrasi.
Jadi menurut Anda siapa pantas menjadi pemimpin Indonesia?
Saya tidak ada pendapat. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya