Indonesia perlu mengakui Israel untuk perdamaian Palestina
Merdeka.com - Tanggal 6 dan 7 Maret nanti, Indonesia bakal menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Konferensi bakal diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) itu fokus membahas permasalahan Palestina. Setidaknya ada enam isu utama terkait konflik Palestina dan Israel.
Masalah itu yakni, perbatasan, pengungsi Palestina, sengketa Kota Yerusalem, permukiman ilegal, keamanan, dan akses air bersih. Tujuan digelarnya KTT ini pun untuk menarik perhatian dunia internasional mengenai Palestina. Apalagi KTT ini dilaksanakan atas permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Setidaknya ada 49 negara bakal hadir di Jakarta. Lalu bagaimana pandangan Israel atas penyelenggaraan KTT menghasilkan Deklarasi Jakarta ini?. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon pun memberikan tanggapan. Menurut dia, jika ingin membicarakan perdamaian kedua negara harusnya Israel turut di undang.
-
Siapa yang mendukung pengakuan Palestina? Secara global, 143 dari 193 negara anggota PBB mengakui Palestina. Di Eropa, tujuh negara anggota Uni Eropa, seperti Bulgaria, Hungaria, Polandia, Rumania, Slovakia, Swedia, dan Siprus telah mengakui Palestina.
-
Siapa saja yang mendukung Palestina? Banyak pihak yang menulis kata-kata untuk Palestina sebagai bentuk dukungan agar tercipta perdamaian antara Isreal dan Palestina.
-
Apa yang diakui oleh tentara Israel? Sebuah laporan yang diterbitkan harian terkemuka Israel, Haaretz, pada Minggu (31/3) menyatakan tentara dan perwira Israel mengakui sebagian besar korban tewas yang diidentifikasi oleh tentara sebagai 'teroris' selama perang di Jalur Gaza sebenarnya adalah warga sipil.
-
Siapa yang memberi klarifikasi soal Palestina? Mengomentari hal ini, Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa mengungkapkan, belum munculnya negara Palestina pada aplikasi Whoosh, hal itu terjadi beberapa waktu lalu aplikasi belum terupdate versi terbaru.
-
Apa dampak pengakuan Palestina bagi Israel? Pengamat melihat ini sebagai indikasi semakin terisolasinya Israel di panggung dunia.
-
Kenapa Mesir dan Israel berdamai? Sadat menjajaki perjanjian damai antara Israel dan Mesir. Puncaknya adalah perjanjian Camp David yang ditandatangani di Amerika Serikat oleh Presiden Sadat dan PM Israel.
Dia pun menjawab dengan nada tinggi dan menjawab lima dari sebelas pertanyaan dikirim melalui email. "Bagaimana bisa kamu bicara perdamaian antara Israel dan Palestina tanpa mengundang Israel?," katanya melalui pesan elektronik semalam. Dia pun tak menjawab ketika ditanya pembahasan Yerusalem yang menjadi perebutan kedua belah pihak.
Bahkan Israel menolak untuk berbicara dengan Hamas mengenai perjanjian damai ini. Menurut dia, Hamas bukan mitra yang baik karena mereka kerap memakai cara-cara kekerasan. Namun untuk perundingan, Nahshon mengatakan, Indonesia sejatinya memiliki posisi tawar mendamaikan Israel dan Palestina. Asal, Indonesia mau mengakui keberadaan Israel.
"Negara manapun yang mendukung proses perdamaian terlebih dahulu hendaknya mengakui Israel," ujarnya.
Berikut petikan wawancara Emmanuel Nahshon kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com
KTT OKI di Indonesia rencananya bakal membicarakan perjanjian damai Palestina dan Israel, bagaimana tanggapannya?
Orang Israel tidak diundang. Bagaimana bisa kamu bicara perdamaian antara Israel dan Palestina tanpa mengundang Israel?!,?.
Salah satu poinnya adalah membahas wilayah Yerusalem, apakah Israel akan mengakui itu?
(Emmanuel menulis jawaban sama seperti pertanyaan nomor satu).
Di luar otoritas Palestina, apakah Israel akan mengajak Hamas untuk melakukan pembicaraan perjanjian damai?
Tidak. Hamas bukan mitra karena mereka menganjurkan kehancuran Israel
Apa poin penting dari Israel untuk mengakhiri konflik dengan Palestina?
Poin utama menerima legitimasi Israel dan menerima sebuah perjanjian perdamaian adalah akhir dari konflik.
Jika Indonesia mengajak Israel berunding perjanjian damai, apakah negara Anda akan menyetujui ?
Negara manapun yang mendukung proses perdamaian terlebih dahulu hendaknya mengakui Israel
Apa alasan Israel tidak mengizinkan pelapor khusus PBB, Makarim Wibisono masuk ke Palestina?
Wibisono diberikan mandat tetapi dia tidak objektif. Dia memiliki mandat untuk menyelidiki Israel tetapi tidak di sisi lain. Mandat yang tidak seimbang dan cenderung bias membuat mustahil baginya untuk menyelidiki tindakan kejahatan yang dilakukan Hamas. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Indonesia sudah sangat jelas menolak pengakuan tersebut.
Baca SelengkapnyaIsrael harus menghentikan serangan brutal ke Palestina. Indonesia terus mendorong itu.
Baca SelengkapnyaIndonesia, salah satu negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, sangat mengecam keras agresi Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaMenteri Retno mengatakan, bahwa Indonesia tetap fokus terhadap perdamaian di Palestina
Baca SelengkapnyaMenlu Retno menyebut Indonesia tetap berkomitmen agar Palestina bisa diakui sebagai negara oleh PBB.
Baca SelengkapnyaNetanyahu berpidato di tengah ruangan yang hampir kosong karena ditinggalkan para delegasi.
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaMantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi menyatakan, aksi nyata Indonesia dalam menyelesaikan perang Israel dan Palestina sedang ditunggu dunia.
Baca SelengkapnyaPrabowo secara tegas mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi.
Baca SelengkapnyaKata-kata untuk Palestina dalam Bahasa Inggris dan artinya bisa dibagikan di media sosial sebagai bentuk dukungan.
Baca Selengkapnya“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” tanya Menlu.
Baca Selengkapnya