Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonomi syariah Indonesia mengejar ketertinggalan

Ekonomi syariah Indonesia mengejar ketertinggalan Aplikasi HalalTrip. © AFP

Merdeka.com - Indonesia dikenal sebagai negeri dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Namun, itu belum berbanding lurus dengan perkembangan ekonomi syariahnya. Berdasarkan indeks termuat dalam Global Islamic Economy Report (GIER) 2016-2017, Indonesia mendiami peringkat sepuluh dengan skor 36. Posisi itu tak berubah jika dibandingkan laporan tahun periode sebelumnya (2015-2016).

Pun demikian dengan peringkat tiga teratas . Malaysia masih menjadi pemuncak dengan skor 121, dibuntuti Uni Emirat Arab (86), dan Bahrain (66).

Global Islamic Economy Report disusun oleh Dubai Islamic Economy Development Center dan Thomson Reuters yang berkolaborasi dengan DinarStandar. Laporan itu memuat enam sektor yang bisa menjadi indikator perkembangan terkini ekosistem ekonomi Islam di 73 negara: 57 anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan sisanya non-anggota.

Adapun enam sektor itu adalah industri makanan halal (halal food), keuangan syariah (Islamic finance), wisata halal (halal travel), busana (modest fashion). Kemudian, hiburan dan media halal (halal media and recreation), dan farmasi -kosmetik halal (halal pharmaceuticals and cosmetics).

Hanya dua dari enam sektor itu Indonesia baru bisa unjuk gigi. Yaitu, keuangan syariah, Indonesia peringkat sembilan, dan farmasi-kosmetik (8). Bandingkan dengan negara jiran, Malaysia yang menonjol di tiga sektor: halal food (peringkat 5), halal travel (2), dan farmasi-kosmetik (2).

Niken Iwani Surya Putri menilai industri halal di Indonesia baru berkembang di era 1990-an. Ditandai dengan kemunculan bank syariah pertama di Tanah Air dan kelahiran Masyarakat Ekonomi Syariah. Sehingga, wajar jika masih kalah ketimbang industri halal di negara muslim lainnya.

"Seperti Malaysia, Mesir, dan Turki yang sudah memulai mengembangkan industri halalnya sejak 1970an," kata peneliti industri halal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Senin (16/1).

Ibarat lari, lanjutnya, Indonesia berada di garis start bersama sejumlah negara minoritas muslim yang kini mengincar pasar syariah global. Seperti Jepang, Brazil, dan Jerman.

"Sementara negara-negara Islam lain telah lebih dulu memulai industri halalnya," katanya. "Di Asean, Malaysia dan Singapura sudah lebih mapan dalam mengembangkan sistem dan infrastruktur untuk industri halal."

Di sisi lain, ekonomi syariah global diprediksi bakal terus membesar seiring meningkatknya kesadaran masyarakat muslim dunia mengonsumsi produk-produk halal. GIER 2016-2017 mengestimasi belanja muslim global mencapai di atas 1,9 triliun dolar AS dan aset keuangan syariah sekitar 2 triliun dolar AS, pada 2015. Berpotensi meningkat, masing-masing 3 triliun dolar AS dan 3,5 triliun dolar AS pada 2021.

Atas dasar itu, Indonesia dituntut untuk meningkatkan daya saing industri halal agar tidak sekedar menjadi pasar produk syariah dari negara lain. Dan, pemerintah dinilai sudah memulainya lewat penerbitan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Namun, beleid itu tentu saja tak cukup. "Belum adanya blueprint nasional yang secara formal memasukkan industri halal sebagai salah satu kepentingan nasional, sehingga belum ada payung dan arahan yang pasti untuk industri halal nasional," kata Niken.

"Inilah yang saat ini ditunggu dari pemerintah, selain pelaksanaan dari UU JPH dan berbagai inisiatif lainnya."

Ikhsan Abdullah, Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch, menilai UU JPH seharusnya menjadi tonggak pemerintah membenahi industri halal di Tanah Air. Beleid itu mensyaratkan semua produk beredar di Indonesia harus memiliki sertifikat halal selambatnya Oktober 2019.

"Bagaimana roadmapnya? kayaknya Indonesia belum memulai. Bahkan ada tarik menarik," katanya saat ditemui terpisah.

"Bayangkan, negara lain tak punya UU halal tetapi pemerintahnya mendukung. Sebaliknya walaupun UU JPH sudah dari 2014, tetapi sampai detik ini peraturan pemerintah untuk melaksanakan itu saja nggak ada." (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, 4 Alasan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulit Berkembang di Indonesia
Terungkap, 4 Alasan Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulit Berkembang di Indonesia

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Indonesia Bisa Geser Posisi Malaysia dari Puncak Peringkat SGIE
Erick Thohir: Indonesia Bisa Geser Posisi Malaysia dari Puncak Peringkat SGIE

SGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspada Banyak Produk Asing Incar Pasar Muslim Indonesia
Pemerintah Waspada Banyak Produk Asing Incar Pasar Muslim Indonesia

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Posisi Indonesia Naik ke Peringkat 3 di SGIE
Erick Thohir: Posisi Indonesia Naik ke Peringkat 3 di SGIE

Posisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.

Baca Selengkapnya
Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia Besar, Tapi Kurang Inovatif
Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia Besar, Tapi Kurang Inovatif

Penetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun

Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun

Baca Selengkapnya
Mendag: Malaysia Itu Cuma Seperti Jawa Timur, tapi Kita Kalah soal Penjualan Produk Halal
Mendag: Malaysia Itu Cuma Seperti Jawa Timur, tapi Kita Kalah soal Penjualan Produk Halal

Oleh karena itu, menurutnya sertifikasi halal pada produk UMKM di Indonesia sangatlah penting.

Baca Selengkapnya
Melihat Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia
Melihat Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia

Perkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Maruf Blak-blakan Bos Pengusaha & Pejabat China Kaget Tergiur Ekonomi Syariah Indonesia
VIDEO: Wapres Maruf Blak-blakan Bos Pengusaha & Pejabat China Kaget Tergiur Ekonomi Syariah Indonesia

Wapres Maruf Amin blak-blakan potensi ekonomi syariah sangat menjanjikan di masa depan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tiga Besar SGIE Report 2023, BPJPH: Penguatan Ekosistem Halal Makin Tunjukkan Hasil Positif
Indonesia Tiga Besar SGIE Report 2023, BPJPH: Penguatan Ekosistem Halal Makin Tunjukkan Hasil Positif

Indonesia berhasil masuk tiga besar pada the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya

Tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.

Baca Selengkapnya
Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya
Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya

SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.

Baca Selengkapnya