Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Intel Banteng di rumah Tuhan

Intel Banteng di rumah Tuhan Jokowi-JK. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kabar menghebohkan itu muncul Kamis dua pekan lalu. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jakarta Timur William Yani menginstruksikan para kader dan pendukung pasangan Joko Widodo - Muhammad Jusuf Kalla beragama Islam memantau isi khotbah Jumat di masjid-masjid.

"Ketua dpc PDIP jaktim instruksikan khusus kepada kader dan pendukung#JKWJK yang muslim untuk salat jumat besok dan memantau penceramah jumatan," begitu kicauan William melalui akun Twitter @news_pdip. William merupakan legislator terpilih PDIP untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta.

Sontak kicauan William memancing komentar dari pengguna Twitter. "Segitu takutnya kah jokowijk lewat @newspdip menginstruksikan agar memantau khotbah jumat?," tulis Aldi El Gustian melalui akun @aldiel. "Wahai bung @newspdip kau lebih parah dari orba, kenapa gerakan umat kau larang. Takut kekuasaanmu hilang?"

Merdeka.com mencoba menelusuri akun @news_pdip Senin pekan kemarin. Namun akun ini sudah tidak aktif. William menolak berkomentar ketika dihubungi melalui telepon selulernya Jumat minggu lalu. Dia beralasan, "Saya sedang melawat," kata Yani.

Mendengar ramai pemberitaan instruksi mengawasi masjid, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Bidang Kerohanian dan Kebudayaan Hamka Haq buru-buru memberikan penjelasan. Dia menyesalkan pemanfaatan masjid oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Dia menegaskan masjid harus tetap dijaga sebagai tempat pencerahan dan ibadah. "Maksud kami agar masjid tetap sebagai rumah ibadah suci dan tidak dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk memecah belah umat," kata Hamka melalui keterangan tertulis diterima wartawan merdeka.com Muhammad Sholeh.

Hamka menyatakan isu merebak itu adalah fitnah menyudutkan citra PDIP sebagai partai menjunjung tinggi semangat kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Dia mengatakan PDIP justru menjadi korban operasi khusus intelijen.

Hamka boleh saja membantah soal adanya instruksi ketua DPC PDIP Jakarta Timur William Yani kepada kadernya untuk mengawasi khotbah Jumat. Namun jauh sebelum isu ini bergulir, seorang ustaz berinisial SN alias Ocep dilaporkan ke Markas Kepolisian Resort Bandung. SN dituding memfitnah lewat khotbah Jumat karena menyebut calon presiden Joko Widodo antek Yahudi.

Adalah Koordinator Gerakan Indonesia Hebat Kabupaten Bandung Decky Hisyanto melaporkan SN pada 25 April lalu. "Ya itu meresahkan, harusnya masjid tidak menjadi politik," ujar Decky saat dihubungi melalui telepon selulernya Selasa pekan lalu.

Decky adalah kader PDIP dan menjabat anggota Badan Pemenangan Pemilu PDIP Jawa Barat. Selain menyebut Jokowi sebagai antek Yahudi, Ustad SN dituduh menjelekkan Prabowo Subianto, kandidat presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya. "Prabowo juga disebut tapi saya tidak tahu persis," tuturnya.

Decky mengaku tidak ada instruksi dari partainya untuk mengawasi masjid. Dia mengatakan pelaporan itu murni niat dari masyarakat Desa Penyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. "Saya hanya mengantarkan saja sekaligus melapor," katanya. Saat ini kasus dugaan fitnah lewat khotbah Jumat itu masih dalam penyelidikan oleh Kepolisian Resor Bandung.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Viral Baliho Prabowo di Kompleks Tentara Langsung Dicopot Oleh TNI AU
VIDEO: Viral Baliho Prabowo di Kompleks Tentara Langsung Dicopot Oleh TNI AU

Sebuah baliho bergambar Calon Presiden Prabowo Subianto bertuliskan, "Untuk Indonesia Terus Maju"

Baca Selengkapnya
VIDEO: Eks Kasad Dudung Jawab Mega soal TNI: Kok Enggak Bilang BIN Harus Netral Juga?
VIDEO: Eks Kasad Dudung Jawab Mega soal TNI: Kok Enggak Bilang BIN Harus Netral Juga?

Dudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal Polisi Berduka Cita, Begini Momen Haru Hingga Hormat di Depan Peti Jenazah
Pensiunan Jenderal Polisi Berduka Cita, Begini Momen Haru Hingga Hormat di Depan Peti Jenazah

Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini terlihat datang ke rumah duka. Ia bahkan turut serta mengkafani hingga mensholatkan jenazah.

Baca Selengkapnya
Krisdayanti Sempat Unggah Pernyataan Mundur dari Pilkada Batu Lalu Dihapus, Ini Kata PDIP
Krisdayanti Sempat Unggah Pernyataan Mundur dari Pilkada Batu Lalu Dihapus, Ini Kata PDIP

Padahal KD sebelumnya diumumkan oleh DPP PDIP sebagai penerima rekomendasi untuk berkontestasi di Pilwali 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Upacara Militer Pemakaman Letjen TNI Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan Kalibata
FOTO: Momen Upacara Militer Pemakaman Letjen TNI Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Sebelumnya, Doni Monardo meninggal dunia pada Minggu (3/12/2023) pukul 17.35 WIB. Doni sebelumnya dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Siloam Semanggi.

Baca Selengkapnya
Pecat Tia Rahmania, PDIP Bantah Ada Kaitan soal Kritik ke Nurul Ghufron
Pecat Tia Rahmania, PDIP Bantah Ada Kaitan soal Kritik ke Nurul Ghufron

Posisi Tia Rahmania digantikan Bonnie Triyana berasal dari dapil yang sama yakni Banten 1.

Baca Selengkapnya
Gaya Santai Brigjen Polisi Anak Eks Kapolri, Pakai Celana Pendek Nongkrong di Depan Warung
Gaya Santai Brigjen Polisi Anak Eks Kapolri, Pakai Celana Pendek Nongkrong di Depan Warung

Potret jenderal bintang satu anak eks Kapolri duduk santai nongkrong di depan warung.

Baca Selengkapnya
Disindir Megawati Tak Hadir Peresmian Kantor Baru PDIP Solo, Begini Jawaban Gibran Bikin Melongo
Disindir Megawati Tak Hadir Peresmian Kantor Baru PDIP Solo, Begini Jawaban Gibran Bikin Melongo

Megawati sindir kader yang tak hadir dalam peresmian kantor baru PDIP di Solo, Gibran beri jawaban yang menohok.

Baca Selengkapnya
Selain Mayor Teddy, Ini Potret Ridwan Dhani Wirianata Sekpri Prabowo yang Curi Perhatian
Selain Mayor Teddy, Ini Potret Ridwan Dhani Wirianata Sekpri Prabowo yang Curi Perhatian

Ridwan Dhani Wirianata pernah menjadi sekretaris pribadi Prabowo selama 5 tahun.

Baca Selengkapnya
Ini Profil Dua Jenderal yang Dipromosikan Jadi Kapuspen TNI dan Kadispenad
Ini Profil Dua Jenderal yang Dipromosikan Jadi Kapuspen TNI dan Kadispenad

Mutasi, rotasi dan pemberian promosi berlaku kepada 256 perwira tinggi (pati) di lingkungan Mabes TNI, TNI AD hingga BIN

Baca Selengkapnya
Momen Panglima TNI Berdoa Khusyuk di 40 Hari Wafat Perwira TNI Senior, Dulu Mendiang Pensiun Dini
Momen Panglima TNI Berdoa Khusyuk di 40 Hari Wafat Perwira TNI Senior, Dulu Mendiang Pensiun Dini

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menghadiri acara 40 hari wafatnya mantan anggota Komisi I DPR RI Bambang Kristiono pada Senin (28/8) lalu.

Baca Selengkapnya
Guyonan Gibran ke Budiman Sudjatmiko: Loh Enggak Jadi Dipecat Toh Mas?
Guyonan Gibran ke Budiman Sudjatmiko: Loh Enggak Jadi Dipecat Toh Mas?

Gibran melempar candaan kepada Budiman Sudjatmiko buntut dukungannya ke Prabowo

Baca Selengkapnya