Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jagal bayaran asal Kemayoran

Jagal bayaran asal Kemayoran Iwan Cepi Murtado, 71 tahun, di rumahnya, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (25/10). (merdeka.com/istimewa)

Merdeka.com - Inilah pesanan pertama diterima Iwan Cepi Murtado, kini 71 tahun. Pertengahan 1967, dia disuruh melalui perantara menghabisi seorang pengusaha di bilangan Jakarta Selatan. Dia mengambil tawaran itu tanpa berpikir panjang. Bayarannya menggiurkan buat ukuran kala itu, Rp 30 juta.

Selama sepekan Iwan berusaha keras tidak tidur. Dia menguntit dan mempelajari kebiasaan korban saban menit. Tempat eksekusi dan membuang korban dipelajari sangat cermat. Dia tidak mau salah langkah agar polisi tidak bisa membongkar kejahatannya.

"Saya sudah mempelajari semua lebih dulu. Saya survei lokasi dan tempat pembuangan," katanya saat ditemui merdeka.com Jumat pekan lalu di rumahnya, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Di hari ketujuh, misi pembunuhan itu dilaksanakan. Dia mengajak satu rekannya sebagai pilot. Pilot bertugas mengendarai mobil saat eksekusi berlangsung. Pilot suruhan Iwan ialah orang kepercayaan hafal betul dan mahir membawa kendaraan.

Pukul lima sore, Iwan menghabisi korban setelah menikam dengan pisau. Dia bersama pilot membawa mayat itu memakai mobil ke pinggir sungai di Parung, Bogor, Jawa Barat. Mayat dibungkus karung itu lantas dibuang ke aliran sungai penuh buaya.

"Si bos cukup menyuruh saja, dia tidak perlu tahu apa yang saya lakukan dan dengan siapa," ujarnya. Dia membuang korban di sungai penuh buaya buat menghilangkan jejak dan jenazahnya habis dimakan raja sungai itu.

Dua kali korban pembunuhan bayaran oleh Iwan adalah warga Jakarta Selatan. Dia juga masing-masing menewaskan dua sasaran di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Pembunuhan terakhir dia lakukan atas suruhan orang Sekretariat Negara pada 1980. Tugas ini mengantarkan Iwan menghuni penjara Cipinang satu dasawarsa.

"Saya sudah tujuh kali membunuh orang, kebanyakan karena persaingan bisnis," tuturnya. Dia mengaku keluar dari kesatuan Raider lantaran gajinya kecil. Dia memilih hidup di jalan karena penghasilannya menjanjikan.

Enam kali misi dia jalankan begitu rapih. Polisi kesulitan mengusut sehingga dia bebas berkeliaran tanpa harus bersembunyi. Pekerjaan sebagai pembunuh bayaran sudah dilakukan sejak memutuskan kabur dari Batalion Raider Komando Daerah Militer Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Iwan hidup liar di jalan. Kerjanya berkelahi saban hari.

Sejatinya, Iwan telah akrab dengan kekerasan sejak masih sekolah. Dia tiga kali masuk penjara anak di Tangerang, Banten, karena membunuh. Iwan Cepi Murtado pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Kesenian Negara Kampung Jawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, namun tidak sampai rampung. Ayahnya dulu mandor zaman Belanda di Kemayoran. Nama belakang Iwan diambil dari nama ayahnya, Murtado.

Ayahnya disegani sebagai jawara. Murtado memenangkan perkelahian saat dikeroyok pendekar dari berbagai pelosok. Tiga orang tewas dalam perkelahian itu dan Murtado dipercaya Belanda menjadi penagih pajak menggantikan Mandor Lihun. "Ayah saya dulu penagih pajak (upeti). Dia tidak mau meminta pada pedagang tidak punya uang," kata Iwan.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepak Terjang Iwan Toket, Curi Emas hingga Ditembak Polisi
Sepak Terjang Iwan Toket, Curi Emas hingga Ditembak Polisi

Petugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Pembunuhan Pengusaha Tembaga di Boyolali, Pelaku Emosi Gara-Gara Duit Rp500.000
Detik-Detik Pembunuhan Pengusaha Tembaga di Boyolali, Pelaku Emosi Gara-Gara Duit Rp500.000

Sejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku

Baca Selengkapnya
VIDEO: Motif Jahat Akal Bulus Serda Adan Bunuh Casis TNI AL & Kuras Harta Keluarga Korban
VIDEO: Motif Jahat Akal Bulus Serda Adan Bunuh Casis TNI AL & Kuras Harta Keluarga Korban

Dari pengakuan, pelaku telah menghilangkan nyawa Iwan pada 24 Desember 2022 sore.

Baca Selengkapnya
Sadisnya Begal Tukang Ojek di Ogan Ilir, Pelaku Tikam Leher & Jilat Darah Korban untuk Hilangkan Jejak
Sadisnya Begal Tukang Ojek di Ogan Ilir, Pelaku Tikam Leher & Jilat Darah Korban untuk Hilangkan Jejak

Begal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.

Baca Selengkapnya
Seram Badan Bertanto Dulu Preman, Kini Sukses Jualan Ikan Cakalang Omzet Rp25 Juta/Bulan
Seram Badan Bertanto Dulu Preman, Kini Sukses Jualan Ikan Cakalang Omzet Rp25 Juta/Bulan

Kini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.

Baca Selengkapnya
Kasus Pembunuhan Pengusaha Tembaga di Boyolali Berawal dari Hubungan Sesama Jenis
Kasus Pembunuhan Pengusaha Tembaga di Boyolali Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Pelaku untuk yang ketiga kalinya minta upah Rp500 ribu.

Baca Selengkapnya
Serda Adan Jual Nama Tiga Perwira TNI AL, Minta Uang hingga Burung Murai Batu
Serda Adan Jual Nama Tiga Perwira TNI AL, Minta Uang hingga Burung Murai Batu

Serda Adan menjual tiga nama yang disebutnya sebagai perwira TNI AL untuk memuluskan tindak kejahatannya.

Baca Selengkapnya
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.

Baca Selengkapnya
Tangis Keluarga Pecah di Sidang Pembunuhan Casis TNI AL, Kakak Korban Ungkap Orangtua Utang Ratusan Juta Demi Anak Lolos
Tangis Keluarga Pecah di Sidang Pembunuhan Casis TNI AL, Kakak Korban Ungkap Orangtua Utang Ratusan Juta Demi Anak Lolos

Kakak korban mengaku mengenal terdakwa dari pertemuan di sebuah acara Forkopimda di Gunungsitoli Nias, Sumatera Utara pada Juli 2022.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Otak Licik Serda Adan Tutupi Kematian Iwan Casis TNI AL & Kuras Harta Keluarga Korban Ratusan Juta
VIDEO: Otak Licik Serda Adan Tutupi Kematian Iwan Casis TNI AL & Kuras Harta Keluarga Korban Ratusan Juta

Serda Adan menjanjikan Iwan masuk TNI, namun harus membayar Rp200 juta dan keluarga korban menyanggupi

Baca Selengkapnya
Terjerat Pinjol, Pria Asal Garut Nekat Mencuri di Rumah Tetangganya
Terjerat Pinjol, Pria Asal Garut Nekat Mencuri di Rumah Tetangganya

Pelaku nekat mencuri karena terjerat utang pinjaman online yang bunganya setiap hari bertambah.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Motif Serda Adan Bunuh Casis Bintara TNI AL Iwan Asal Nias di Sumbar
Terungkap, Motif Serda Adan Bunuh Casis Bintara TNI AL Iwan Asal Nias di Sumbar

Serda Adan turut dibantu oleh seorang warga sipil asal Kota Solok, Sumbar bernama Muhammad Alvin

Baca Selengkapnya