Jejak coretan merah dan pencurian di Jurang Mangu
Merdeka.com - Coretan itu tertulis di sebuah jerigen yang berfungsi sebagai tempat sampah. Tulisannya '28 GO 15'. Sekilas memang tidak ada yang aneh dari coretan menggunakan cat semprot berwarna merah itu. Namun coretan itu diyakini sebagai tanda para pelaku pencurian sebelum menjarah sebuah rumah di Perumahan Pondok Jurang Mangu Indah, Tangerang Selatan.
Esti Martiningsih, pemilik rumah mengatakan jika dia menjadi korban pencurian oleh orang tidak di kenal pada bulan Agustus lalu. Para pencuri berhasil masuk rumah milik Esti setelah sebelumnya membuka jendela dan teralis dengan menggunakan linggis. Setelah masuk, para pelaku mengacak-acak kediaman korban. Namun barang-barang milik korban berupa laptop tidak di ambil para pelaku.
Korban meyakini jika para pelaku mencari kendaraan bermotor yang dijadikan sebagai sasaran. "Yang hilang cuma sepeda," ujar Esti saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu kemarin.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang ditemukan di tempat sampah? Di tempat sampah korban, ditemui banyak botol Kiranti penghilang nyeri haid dan obat vitamin pemulus kulit bermerek Bloom Collage. Kumpulan botol-botol itu terlihat berserakan di tempat sampah rumah korban, hangus bersama dengan bekas sisa-sisa pembakaran.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Esti menjelaskan jika setelah kejadian, dia baru menyadari jika sebuah tempat sampah di depan rumahnya merupakan pertanda dari para pelaku untuk beraksi. Awalnya Esti memang tidak mengindahkan coretan itu sebelum kejadian pencurian. Dua hari sebelum kejadian, penghuni kos yang menempati salah satu kamarnya melihat dua orang pria tidak dikenal berpura-pura menelepon tepat di depan rumahnya.
"Hari selasa anak kost mau sholat dzuhur, pas mau ke luar rumah, ada dua orang lagi lihat-lihat rumah sambil pura-pura menelepon," ujar Esti. Tepat hari Jumat, saat kondisi rumah dalam keadaan sepi, para pelaku menjalankan aksinya. Mereka masuk ke dalam rumah dan mengacak-acak rumah korban kemudian mengambil sebuah sepeda.
Esti memang tidak mengetahui coretan dengan menggunakan cat semprot bertuliskan angka dan huruf itu. Namun dia meyakini, jika coretan itu merupakan kode kejahatan yang ditandai pelaku sebelum menjalankan aksinya.jika huruf dan angka di tempat sampah itu merupakan tanda dari para pelaku sebelum melakukan pencurian. "Kita masih belum sadar kalau tempat sampah di coret-coret," tutur Esti.
Tidak hanya Esti yang curiga dengan kode dibalik coretan dalam tempat sampah di depan rumahnya. Mohammad Taufik, warga yang tinggal di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat juga menduga dia hampir menjadi sasaran para pelaku kejahatan dengan modus menandai rumah calon korban dengan coretan.
Taufik lupa bulan apa kejadiannya. Namun dia mengingat jika kediamannya yang tidak jauh dari Rumah Sakit Islam Cempaka Putih itu sudah di tandai oleh pelaku dengan menggunakan coretan. Istrinya adalah orang pertama kali mengetahui jika pagar kediamannya di coret dengan huruf yang tidak jelas artinya. Berbekal sebuah cat, Taufik akhirnya menghapus coretan itu.
Menurut Taufik, rumah milik pamannya itu memang berencana bakal di jual. Setelah dihapusnya coretan itu, Taufik memang mengalami kejadian aneh. Tiba-tiba ada orang yang datang untuk menawar rumahnya. Meski dia merasa curiga, namun Taufik tetap berhati-hati. Kejanggalannya terjadi ketika, seorang pria bersama tukang ojek datang untuk membeli rumah yang dihuninya.
Gelagat pria itu mencurigakan, apalagi, tukang ojek yang mengantarkan pria itu justru mengaku kepada Taufik jika tidak mengenal lelaki tersebut. Belakangan baru diketahui jika, tukang ojek itu dijanjikan uang Rp 100 juta jika lelaki itu jadi membeli rumahnya. "Tukang ojek itu akhirnya mengaku jika dia tidak kenal. Dia hanya di janjikan komisi Rp 100 juta," ujar Taufik beberapa waktu lalu.
Dia pun sedikit memercayai terkait isu yang sedang marak di media sosial soal kode kejahatan berbentuk coretan. Meski nasib apes tidak dialami Taufik, namun dia mengaku jadi lebih waspada. "Istri saya justru yang mengerti soal itu," katanya.
Maraknya isu yang sedang hangat di media sosial terkait kode pencurian dengan coretan graffiti ini memang menjadi tanda tanya. Namun Direktur Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti menjelaskan jika isu tersebut tidak benar. Sejauh ini menurut dia, kejadian pencurian justru dilakukan dengan modus mengincar rumah korban dengan mengawasi langsung. Adapun para pelaku melakukan aksi pencurian tersebut secara berkelompok.
Krishna menjelaskan, untuk kasus pencurian kendaraan bermotor seperti dihubungkan dengan kode kejahatan melalui graffiti diluruskan oleh dia. Menurut Krishna, para pelaku biasanya menentukan lokasi yang aman ketika akan menjalankan aksinya. Para pelaku juga menyasar korban secara acak, misal jika pelaku pencurian menyasar rumah dengan nomor 5, namun kenyataannya sepeda motor ada di nomor 7, maka rumah nomor 7 yang akan di satroni para pelaku.
"Itu isu Hoax. Biasa memang yang sedang ramai di media sosial, tetapi tidak pernah ada kejadian dengan modus itu. Itu tidak bisa di pertanggungjawabkan," ujar Krishna melalui sambungan seluler semalam.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Besi penutup gorong-gorong air tersebut hilang di pedestarian wilayah Grogol Petamburan dan di Kecamatan Palmerah.
Baca SelengkapnyaModus pencurian ini memang memanfaatkan kelengahan korban pada barang bawaannya
Baca SelengkapnyaKemenag belum bisa memastikan apakah vandalisme itu dilakukan warga Depok atau bukan.
Baca SelengkapnyaHingga per Juli kemarin, kasus pencurian fasilitas sarana dan prasarana kereta api sebanyak 28 kasus
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan peristiwa tersebut bukan merupakan tindak kriminal pencurian.
Baca SelengkapnyaMarak penyebaran ranjau paku yang berpotensi membahayakan pengguna jalan di Underpass Ciledug.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terekam sedang memotong besi pembatas jalan milik Dinas Perhubungan.
Baca SelengkapnyaJalanan ini dipenuhi dengan ranjau paku yang buat ban bocor, tetapi ada yang lebih mencurigakan lagi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan masyarakat lantaran merasa resah karena belakangan sering terjadi aksi maling belakangan ini.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan awal diduga penutup gorong-gorong di Jalan Mampang hilang dicuri
Baca Selengkapnya