Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak Timur Tengah di Kampung Condet

Jejak Timur Tengah di Kampung Condet Turis arab di Puncak. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Menelusuri jalan raya Condet seolah berada di Timur Tengah. Kampung betawi ini memang kental dengan rasa Arab di dalamnya. Toko-toko penjual busana muslim dan produk dari Tanah Suci seperti air zamzam menarik perhatian mata. Wangi shisha bercampur parfum menusuk hidung. Belum lagi aroma makanan dari rumah makan yang menyajikan masakan Timur Tengah seperti nasi kebuli dan nasi mandhi. Tak heran, banyak warga Ibu Kota mengenal Condet dengan perkampungan Arab.

Julukan ini disematkan seiring dicabutnya SK Gubernur Ali Sadikin yang sebelumnya menetapkan Condet sebagai kawasan cagar budaya Betawi. Secara tidak disadari rasa dan nuansa Arab yang dibawa pendatang, masuk dalam kehidupan mereka sebagai orang betawi asli. Kondisi ini tidak aneh mengingat semakin banyak warga pendatang keturunan Arab bermukim di Condet.

Hasan Al Masyhur, salah satu warga keturunan Betawi dengan darah Timur Tengah di dalamnya.

"Kakek saya Habib Muhsin bin Muhammad Al Attas dari Yaman, keluarga ibu saya asli Betawi, asli Condet, ya disebutlah Betawi keturunan Arab," cerita Hasan saat berbicang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.

Kakeknya adalah salah satu ulama besar Condet. Hasan mengisahkan, awal abad ke-19, para imigran dari Yaman Selatan berdatangan ke Tanah Air. Mereka menggunakan kapal uap yang menggantikan kapal layar. Dengan begitu pelayaran lebih cepat dan aman menuju Indonesia.

"Tahun 1934 orang Arab hijrah ke sini, tujuannya buat dagang sambil syiar," kata Hasan.

Warga keturunan Arab yang datang dan bermukim di Condet berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Warga Arab kebanyakan datang seorang diri, kemudian menikahi wanita pribumi. Terlebih, mereka beragama Islam sehingga lebih cepat berbaur dengan penduduk setempat.

Meski budaya Arab kian melekat dengan kawasan Condet, masyarakat Condet enggan menyebut wilayahnya dengan sebutan Kampung Arab. Mereka lebih senang menjunjung tinggi nama Kampung Betawi.

"Bukan cuma dari Arab kok (yang tinggal di Condet), ada juga orang China. Dari dulu Condet itu ya Kampung Betawi," kata Iwan Setiawan, tokoh masyarakat Balekembang, sekaligus pendiri Yayasan Cagar Budaya Condet. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Condet yang Belum Banyak Diketahui, dari Area Kebun Duku sampai Cagar Budaya Betawi yang Gagal
Sejarah Condet yang Belum Banyak Diketahui, dari Area Kebun Duku sampai Cagar Budaya Betawi yang Gagal

Penetapan cagar budaya Betawi di Condet sendiri sebelumnya dilakukan oleh Gubernur Ali Sadikin.

Baca Selengkapnya
Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Batik Besurek Khas Bengkulu, Kain Bermotif Kaligrafi Arab yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Salah satu kesenian budaya dari Bumi Rafflesia ini buah hasil akulturasi budaya Arab yang kini sudah menjadi warisan budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah dan Seluk Beluk Gelar Habib di Indonesia
Sejarah dan Seluk Beluk Gelar Habib di Indonesia

Habib merujuk pada sebuah gelar bangsawan untuk menyebut orang yang memiliki garis keturunan Rasulullah SAW

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab

Kini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Ini Keunikan Bahasa Betawi Dialek Jawa
Tak Banyak yang Tahu, Ini Keunikan Bahasa Betawi Dialek Jawa

Dialek Betawi Jawa ini memang belum banyak yang mengatahui, dan menjadi budaya unik serta khas.

Baca Selengkapnya
Belajar dari Orang Betawi Tempo Dulu Kenalkan Agama Islam ke Anak, Lewat Dongeng Sebelum Tidur hingga Syair
Belajar dari Orang Betawi Tempo Dulu Kenalkan Agama Islam ke Anak, Lewat Dongeng Sebelum Tidur hingga Syair

Saat islam dikenalkan sedari dini, maka ke depan sang anak akan lebih memahami dan bisa mempraktikkan ajarannya dengan baik.

Baca Selengkapnya
Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial
Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial

Keberadaan makam Yahudi di sana diyakini telah berumur ratusan tahun

Baca Selengkapnya
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini
Desa di Bojonegoro Ini Jadi Daerah Istimewa sejak Kerajaan Majapahit, Syekh Jumadil Kubro Sesepuh Wali Songo Pernah Tinggal di Sini

Desa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia

Baca Selengkapnya
Cara Orang Betawi Merayakan Iduladha, Masak Menu Tradisional sampai Jadi
Cara Orang Betawi Merayakan Iduladha, Masak Menu Tradisional sampai Jadi "Haji Gusuran"

Bagi masyarakat Betawi, lebaran haji atau hari raya Iduladha sama sakralnya dengan Idulfitri sehingga tak ingin dilewatkan begitu saja.

Baca Selengkapnya
Kisah Kawasan Jatinegara yang Belum Banyak Diketahui, Punya Dua Versi Nama dan Warganya Keturunan Banten
Kisah Kawasan Jatinegara yang Belum Banyak Diketahui, Punya Dua Versi Nama dan Warganya Keturunan Banten

Ada banyak kisah di Jatinegara, mulai dari dua versi nama sampai warganya keturunan Banten.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat
Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat

Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.

Baca Selengkapnya