Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kami tak sedang mencari Tuhan

Kami tak sedang mencari Tuhan Large Hardron Collider. ©2012 ITProportal.com

Merdeka.com - Pada 4 Juli lalu, Pusat Penelitian Nuklir Eropa (CERN) berhasil menemukan partikel Higgs-boson, kerap disebut 'partikel Tuhan'. Zat yang selama puluhan tahun dicari ini konon dapat membantu manusia menjelaskan asal-usul alam semesta.

Penemuan ini sontak membuat kalangan ilmuwan seluruh dunia bersorak. Namun, di tengah ingar bingar itu, banyak pula yang mempertanyakan dan memprotes penamaan  'partikel Tuhan'.

Terlepas dari ingar bingar penemuan ini, ternyata ada dua peneliti asal Indonesia ikut berpartisipasi di antara enam ribu lebih ilmuwan di CERN. Salah satunya adalah Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan lulusan Universitas Indonesia yang menempuh studi tingkat doktoral di University of California Riverside. Dia merancang perangkat lunak untuk memantau partikel Higgs-Boson di Laboratorium CERN, Kota Jenewa, Swiss.

Di sela-sela Konferensi Internasional Fisika Energi ke-36, di Kota Melbourne, Australia, Haryo, demikian dia kerap disapa, bersedia meluangkan waktu untuk wawancara melalui skype dengan Ardyan Mohamad Erlangga dari merdeka.com, Sabtu (7/7). Berikut penjelasannya tentang apa yang sedang diupayakan CERN selama ini terkait partikel Tuhan:

Pada 4 Juli lalu CERN bilang menemukan boson, tapi belum tentu Higgs-boson, maksudnya?

Higgs-boson itu nama generik, bentuk manifestasi sederhananya hanya satu. Namun dalam teori lanjutan bisa lebih dari satu. Jadi pertanyaannya apakah yang ditemukan kemarin cuma satu-satunya atau masih ada teman-temannya. Harus dicari. Makanya penelitian ini belum selesai, baru awal.

Kenapa partikel ini disebut sigma tingkat lima?

Itu suatu konsep statistika yang menunjukkan derajat keyakinan. Jadi temuan kami yang disebut sigma tingkat lima itu kemungkinan salahnya 1:3,5 juta, cukup meyakinkan. Jadi partikel itu betul-betul ditemukan, benar-benar ada, bukan sekadar derau. Kita menemukan sesuatu, bukan fluktuasi atau kesalahan detektor.

Mengapa selama ini ilmuwan tidak bisa menemukan Higgs-Boson?

Higgs Boson ini keluarga yang belum ditemukan jadi ada formulasi fisika partikel namanya standar model. Dari teori ini partikel Higgs-Boson harusnya ada, tapi tidak ditemukan.

Higgs-Boson dulu belum ditemukan karena ada besaran massa tidak diketahui. Faktor lain, partikel ini hidupnya tidak panjang. Dia langsung meluruh sehingga susah dibedakan dengan partikel lain. Barulah dengan LHC (terowongan penumbuk partikel) bisa dibedakan mana partikel biasa dan mana Higgs-boson. Data yang dilansir CERN pada 4 Juli kemarin, dikumpulkan selama 2011 hingga separuh 2012.

Selama 40 tahun orang sudah menemukan semua partikel, kecuali Higgs-boson. Setelah dicari-cari baru ditemukan sekarang. Itupun baru awal. Makanya ini suatu pencapaian yang luar biasa.

Selama puluhan tahun tidak ditemukan, kenapa ilmuwan yakin partikel semacam itu ada?

Berdasarkan teori fisika partikel model standar, seluruh partikel sudah ketemu, dan seharusnya ada Higgs-boson. Analoginya begini, saya melihat seseorang di balik pohon, tapi saya cuma melihat bahunya, kakinya. Saya simpulkan pasti sosok ini punya kepala. Itu mengapa ilmuwan yakin partikel tersebut ada.

Apa yang bisa dilakukan ilmuwan setelah Higgs-boson ditemukan?

Terus terang kalau aplikasi praktis belum ada yang mengetahuinya. Penemuan ini adalah penjelasan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Namun dari pandangan sains murni, partikel Higgs-boson menjelaskan banyak hal. Misalnya, kenapa partikel yang kita lihat sekarang bentuknya seperti itu, mengapa alam semesta berkembang seperti sekarang, mengapa atom itu bisa meluruh, semacam itu.

Menurut anda apakah penelitian seperti ini berupaya menyingkap rahasia Tuhan?

Sains tidak memberi tempat buat Tuhan. Ilmu ini hanya melihat gejala di alam, lantas kita coba menjelaskannya. Itu ciptaan Tuhan atau bukan, tidak menjadi wilayah kajian kami.

Sains itu meneliti alam, titik. Sains menjelaskan apa yang ada di alam. Kalau kemudian ada yang menyimpulkan alam semesta ini ciptaan Tuhan, itu hak orang beragama. Saya rasa cukup begitu saja menjelaskannya.

Kalau saya menemukan sesuatu tentang alam semesta, saya bilang ini dari Tuhan. Saya cuma menemukan saja kok. Apa yang saya katakan ini memang ada, tidak mengada-ada kok.

Jadi, konsep Tuhan tidak perlu dikaitkan dengan penelitian ini?

Buat saya pribadi Tuhan dan alam semesta itu satu. Bukan dua entitas berbeda. Konsep Tuhan diciptakan untuk menjelaskan sesuatu yang belum terjelaskan.

Kalau begitu, istilah 'partikel Tuhan' yang digunakan media keliru?

Peneliti sih tidak menggunakan istilah itu. Tapi memang istilah ini menarik perhatian. Sebetulnya tidak apa-apa asal dijelaskan asal-usulnya. Istilah 'partikel Tuhan' kan sebetulnya dari buku fisikawan pemenang Nobel Leon Lederman (terbit 1993). Dalam buku itu dia sebetulnya menyebut higgs-boson sebagai 'the God-like particle', tapi editor bukunya mengganti jadi 'god particle'. Istilah ini akhirnya nyangkut sampai sekarang.  (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Ungkapan Ilmuwan Terkenal dari Galileo hingga Charles Darwin tentang Keberadaan Tuhan
Ini Ungkapan Ilmuwan Terkenal dari Galileo hingga Charles Darwin tentang Keberadaan Tuhan

Masing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.

Baca Selengkapnya
Daftar Ilmuwan yang Lebih Percaya Sains daripada Keberadaan Tuhan
Daftar Ilmuwan yang Lebih Percaya Sains daripada Keberadaan Tuhan

Berikut adalah deretan ilmuwan yang memilih atheis dalam menjalani hidupnya.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja

Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Einstein Mendeskripsikan tentang Tuhan dalam Sebuah Surat
Begini Cara Einstein Mendeskripsikan tentang Tuhan dalam Sebuah Surat

Einstein punya gambaran pemahaman tentang Tuhan, meski dirinya seorang Yahudi.

Baca Selengkapnya
Keyakinan Stephen Hawking Mengenai Tuhan Akhirnya Terkuak
Keyakinan Stephen Hawking Mengenai Tuhan Akhirnya Terkuak

Hawking banyak ditanyai mengenai pandangannya mengenai keberadaan Tuhan dan kepercayaan yang ia anut.

Baca Selengkapnya
Disebut Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Ini Jawaban Jenderal Hendropriyono
Disebut Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Ini Jawaban Jenderal Hendropriyono

Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono menanggapi informasi yang beredar dirinya mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
Hakikat adalah Inti Sari, Pahami Makna dan Penjelasannya
Hakikat adalah Inti Sari, Pahami Makna dan Penjelasannya

Hakikat termasuk kata baku yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hendropriyono Beri Pesan Mendalam ke Ganjar & Prabowo, Janji Setia ke Pemimpin Pancasilais
Hendropriyono Beri Pesan Mendalam ke Ganjar & Prabowo, Janji Setia ke Pemimpin Pancasilais

Hendropriyono menyatakan tidak ingin ikut campur dalam masalah pencapresan siapapun, baik Ganjar atau Prabowo.

Baca Selengkapnya
Perdebatan Einstein dengan Filsuf India tentang Sains & Agama, Begini Kisahnya
Perdebatan Einstein dengan Filsuf India tentang Sains & Agama, Begini Kisahnya

Einstein mula-mula yang memantik diskusi mengenai topik ini. Berikut kisahnya.

Baca Selengkapnya
Ini Isi Surat Balasan Einstein kepada Seorang Gadis Kecil tentang Konsep Tuhan, Alam Semesta, dan Sains
Ini Isi Surat Balasan Einstein kepada Seorang Gadis Kecil tentang Konsep Tuhan, Alam Semesta, dan Sains

Berikut jawaban sederhana Albert Einstein kepada seorang bocah kecil.

Baca Selengkapnya