Kartosoewirjo, tegas dalam soal ibadah
Merdeka.com - Sejak munculnya buku kumpulan foto Hari Terakhir Kartosoewirjo diterbitkan oleh Fadli Zon Library, Rabu pekan lalu, muncul informasi baru. Sejak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menangkap deklarator Negara Islam Indonesia itu pada 4 Juni 1962, kabar mengenai Kartosoewirjo begitu misterius hingga kini. Bahkan, lokasi kuburannya tidak pasti.
Alhasil, sosok Kartosoewirjo menjelma menjadi mitos. Dia diyakini bisa meramal sebuah peristiwa. Belum lagi dengan dua pusaka, keris Ki Dongkol dan Pedang Ki Rompang, dianggap bertuah dan banyak membantu dalam persembunyiannya.
Menurut Asvi Marwan Adam, sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), munculnya kumpulan foto hari-hari terakhir Kartosoewirjo seperti bertutur dengan kronologis. Foto itu sudah menunjukkan bagaimana negara memperlakukan hukuman mati kepada orang dianggap pemberontak. Meski begitu, negara memberikan hak Kartosoewiryo bertemu keluarganya sebelum dieksekusi.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Kenapa orangtua itu menghukum anak di depan umum? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Bagaimana cara agar anak rajin salat? Tips agar anak rajin salat yang paling pertama adalah Anda sebagai orang tua harus menjadi contoh utamanya. Ya, orang tua harus menjadi contoh agar anak mengikuti apa yang dilakukan.
-
Apa yang harus dilakukan saat anak berbuat kesalahan? Hal ini bisa Anda lakukan saat anak berbuat kesalahan atau mengalami kegagalan dalam suatu hal.
-
Siapa yang mengajarkan tentang syarat istighfar? KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau disebut Gus Baha memberikan penjelasan tentang syarat sahnya istighfar dalam konteks ajaran Islam.
-
Siapa yang berdoa untuk anak berbakti? Allahumma barikliy fii awladiy, wa la tadhurruhum, wa waf fiqhum li tho’atik, war zuqniy birrohum
Namun, Asvi masih meragukan keaslian kumpulan foto itu, termasuk keterangan di dalamnya. Ini bukan soal bagaimana menafsir sebuah sumber sejarah, namun bagaimana sumber itu perlu diuji keabsahannya.
Sedangkan Sardjono, putra bungsu Kartosoewirjo, meyakini foto-foto diperoleh Fadli Zon lewat lelang. Dia membenarkan lima kakaknya: Muhamad Darda, Tahmid Basuki, Danti, Kartika, dan Komalasari, hadir dalam pertemuan terakhir itu. "Dulu, saya sempat punya acara khusus makan bersama keluarga untuk mengenang peristiwa itu, seperti perjamuan terakhir dilakukan Nabi Isa dan murid-muridnya" ujar Sardjono.
Ketika ayahnya ditangkap, Sardjono masih berumur sekitar lima tahun. Namun, ia mengaku masih ingat saat dia bersama keluarga dan pasukan ayahnya kerap berpindah-pindah menghindari kejaran tentara. Dari Gunung Galunggung hingga Gunung Bataraguru di Garut, Jawa Barat.
Sardjono mengenang ayahnya sangat tegas menjalankan ibadah meski saat bergerilya. Kartosoewirjo tidak segan menghukum anak-anaknya yang meninggalkan salat. "Kadang hukumannya membaca istighfar tiga ribu kali dan diawasi Bapak atau salah satu anggota pasukan."
Dia belum lupa Kartosoewirjo saban malam mengikuti perkembangan berita melalui radio di gubuknya. Ukurannya cukup besar dengan tenaga dari 40 baterai. Saking beranta, radio itu harus diangkut beberapa orang. Pasukan ayahnya juga suka mencuri dengar dari luar seraya mengendap.
Buat mengusir jenuh, Kartosoewirjo meminta anak buahnya bermain reog atau monolog lucu diiringi gendang kecil. "Semoga dengan foto-foto eksekusi ini, mitos Bapak bisa hilang. Ia manusia biasa seperti yang lain," kata Sardjono.
Merdeka.com Sabtu pekan lalu berupaya menyusuri jejak terakhir Kartosoewirjo, mulai dari lokasi penangkapannya di Gunung Galunggung hingga Hunung Geber, Majalaya, Garut. Sayangnya, Sarjono kerap lupa soal tempat-tempat pernah dijejaki ayahnya itu. Maklum saja, saat itu dia masih digendong. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akbar terancam membayar denda sebesar Rp50 juta lantaran laporan orang tua siswa.
Baca SelengkapnyaGuru di Sumbara Barat dilaporkan orang tua murid ke polisi
Baca SelengkapnyaPakai pita bertuliskan #saveAkbar, ini momen rekan seprofersi Pak Akbar beri dukungan.
Baca SelengkapnyaOrang tua tersebut tidak setuju dengan hukuman yang diterima anaknya
Baca SelengkapnyaIbu di Gorontalo minta polisi masukan anaknya ke penjara karena kesal sering melawan.
Baca SelengkapnyaDia pun, dijerat dengan pasal berlapis terkait Undang-Undang Perlindungan Anak dan KUHP.
Baca SelengkapnyaDalam videonya, ia mendapat laporan bahwa anaknya ketahuan tertidur saat jam pelajaran di kelas.
Baca SelengkapnyaPresiden ini dikenal sebagai orang tua sekaligus teman yang asyik bagi anak-anaknya. Ia bahkan tak segan meminta maaf kepada sang anak karena merasa bersalah.
Baca Selengkapnya