Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kendali mujahid ISIS dari Cianjur

Kendali mujahid ISIS dari Cianjur Bendera ISIS berkibar di Bundaran HI. ©2014 Merdeka.com/Shafiq Pontoh

Merdeka.com - "Hidup mulia atau mati syahid. Allahu akbar," begitu pesan Kiai Chep Hermawan demi menegakkan syariat Islam di Indonesia ketika melakukan rekaman klarifikasi oleh televisi swasta nasional di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis malam pekan kemarin. Pesan itu terkait pengakuan dia sebagai Presiden Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) Regional Indonesia.

Nama kiai asal Cianjur, Jawa Barat, itu mulai kesohor saat anggota Kepolisian Resor (Polres) Cilacap, Jawa Tengah, membekuk dia dua pekan lalu usai mengunjungi ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan. Dia dituding sebagai pembawa bendera ISIS untuk dibaiat oleh Baasyir.

Polisi membebaskan Chep setelah menahan dia 28 jam. Dia kemudian memberikan klarifikasi di pelataran Markas Polres Cilacap soal namanya disebut sebagai presiden ISIS Regional Indonesia.

Chep membantah jabatan itu. Dia mengaku tidak memiliki susunan kabinet serta anggaran dasar/anggaran rumah tangga, apalagi panglima perang. Chep memang mendukung ISIS sebagai bentuk penegakan syariat Islam. "Kita tidak pernah menyuruh berperang di sini. Tapi kita menyuruh para mujahid berperang di Irak," katanya saat berbincang dengan merdeka.com di Venus Cafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

Dia mengungkapkan ada 56 orang asal Indonesia bergabung bersama ISIS di Irak. Semuanya ada di tiga kota besar berhasil direbut ISIS di sana, yakni Mosul, Ramadi, dan Fallujah. "Saya sudah mengirim 56 mujahid ke sana," ujarnya.

Sebelum para mujahid itu berangkat dan bergabung dengan ISIS di Irak, mereka mendapat pelatihan fisik di Gunung Gede. "Tidak ada angkat senjata, di sini hanya latihan fisik saja di Gunung Gede," tutur Chep.

Selama latihan mereka tidak makan nasi selama 40 hari. Para mujahid Indonesia itu hanya melahap daging sebagai bekal latihan fisik.

Chep mengaku memang bertugas merekrut anggota untuk berjuang membantu ISIS di Irak. Untuk dana, masing-masing mujahid itu diberi ongkos untuk berangkat menuju Irak dan Suriah dari uang pribadi Kiai Chep Hernawan.

Mereka berangkat dengan cara menyamar sebagai relawan kemanusiaan lewat negara ketiga. "Saya kasih Rp 5 juta untuk ke sana, sisanya ada yang menyumbang," kata Chep.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan keberadaan ISIS di Indonesia terpantau sejak Maret lalu ketika ada deklarasi dan demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia. Menurut dia, orang-orang berkaitan dengan ISIS merupakan para pelaku teror di tanah air. "Ada sekitar 30 orang," katanya akhir Juli lalu.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso

Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI

Mantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI

Baca Selengkapnya
Pelajar di Batu Berbaiat kepada ISIS Lewat Online
Pelajar di Batu Berbaiat kepada ISIS Lewat Online

Pelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Baca Selengkapnya
Kronologi Remaja di Batu Terpapar Paham Radikal ISIS hingga jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri
Kronologi Remaja di Batu Terpapar Paham Radikal ISIS hingga jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri

Densus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri

Baca Selengkapnya
Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri, Deklarasi Ikrar Setia ke NKRI
Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri, Deklarasi Ikrar Setia ke NKRI

Deklarasi ini diikuti eks anggota Jamaah Islamiyah wilayah eks Karesidenan Surakarta, Kedu dan Semarang.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Waspadai Pergerakan Jaringan Teroris Menyusup ke BUMN
Waspadai Pergerakan Jaringan Teroris Menyusup ke BUMN

Pelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Polri Tangkap Karyawan BUMN Terafiliasi ISIS di Bekasi
Densus 88 Polri Tangkap Karyawan BUMN Terafiliasi ISIS di Bekasi

Tersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Tangkap 27 Terduga Teroris Pendukung ISIS, 9 Pelaku di Jakarta dan 17 di Jabar
Densus 88 Tangkap 27 Terduga Teroris Pendukung ISIS, 9 Pelaku di Jakarta dan 17 di Jabar

Densus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi

Baca Selengkapnya
Tiga Polisi Dikabarkan Ditangkap Diduga Pasok Senjata ke Teroris Pegawai KAI
Tiga Polisi Dikabarkan Ditangkap Diduga Pasok Senjata ke Teroris Pegawai KAI

Polda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore

Baca Selengkapnya
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun

Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.

Baca Selengkapnya