Kebijakan Ahok yang bagus cuma bersihkan sungai
Merdeka.com - Suhu politik ibu kota memanas seiring semakin dekatnya pelaksanaan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Sejumlah partai mulai kasak kusuk sibuk mencari penantang bagi calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok yang sudah diusung tiga partai politik yakni Golkar, Hanura dan NasDem. Sejumlah nama bakal calon penantang mulai muncul ke permukaan. Politisi senior dan mantan menteri turun gunung, sebut saja Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang mendekat ke PKB, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang mendapat dukungan PAN, hingga pengusaha muda Sandiaga Uno yang sudah mengantongi tiket maju Pilgub melalui Partai Gerindra.
Partai Gerindra yang pada Pilgub 2012 mendukung Ahok, kini berbalik arah politik. Partai besutan Prabowo Subianto ini secara tegas menyatakan diri berseberangan dengan Ahok.
"Gerindra, kita sudah pasti dan sudah tetapkan Sandiaga Uno. Pasangannya yang belum ada," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat berdiskusi di kantor redaksi merdeka.com, Kamis (16/9).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang usulkan gubernur Jakarta ditunjuk presiden? Ketua Badan Musyawarah Suku (Bamus) Betawi 1982 Zainuddin alias Haji Oding mengungkapkan, rencana gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai Ibu Kota berpindah ke Nusantara merupakan usulan Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
Fadli mengkritik keras kepemimpinan Ahok selama menjadi Gubernur DKI Jakarta dua tahun terakhir. Berikut wawancara khusus dengan Fadli Zon mengenai kondisi Jakarta dan peta politik menjelang Pemilihan Gubernur DKI.
Pandangan Anda soal Jakarta selama dipimpin Ahok?
Dulu waktu kita kampanye (Pilgub DKI 2012), yang dijanjikan ini kan Jakarta baru. Kalau sekarang kita enggak lihat Jakarta baru. Yang kita lihat sekarang makin banyak orang miskin digusur dan enggak ada negosiasi. Menurut saya ini jadi problem. Kita agak keras menolak Ahok, bukan karena etnis dan RAS. Enggak ada urusan itu. Persoalannya pada policy kebijakan dia (Ahok). Kasus ada juga. Dan kasar.
Waktu kampanye, Jokowi yang dijual itu kan melakukan negosiasi pemindahan pasar di Solo sampai 56 kali. Sampai masuk majalah Time. Nah ini Ahok enggak ada. Disikat semua sama dia. Sementara rakyat kasihan. Sampai ada ibu-ibu menangis, sudah 40 tahun hidup di situ terus digusur enggak ada warning. Ada juga sih yang diwarning. Kalau orang tidak punya rumah mau dikemanain? Okelah ada rusun, tapi kan enggak semua bisa masuk rusun. Tidak menampung semua. Kemudian penghidupan mereka, mereka yang digusur, warga Luar Batang pindah Marunda, jarak 30 km, penghidupannya di sana. Ibu tadi agen gas subsidi. Digusur dan hilang pekerjaannya. Berarti kan menambah kemiskinan secara langsung. Dia enggak bisa cari pekerjaan. Ini terjadi.
Janji Jokowi-Ahok dulu bikin kampung deret dan dilakukan manusiawi. Saya ikut itu. Sampai kita bikinin lagunya. Jakarta manusiawi. Ada di youtube. Tapi sekarang ini enggak manusiawi. Binatang kayaknya lebih enak di Jakarta, dikasih makan.
Belum terwujud Jakarta baru seperti apa?
Ya itu belum terwujud Jakarta bersih, bebas macet, banjir, dan manusiwai. Itu kita nyanyiin. Saya ikut nyanyi waktu kampanye 2012.
Menurut Anda, apa kebijakan Ahok yang bagus dan perlu diapresiasi serta dilanjutkan?
Ada, misalnya dia bersihkan sungai, gorong-gorong, itu bagus. Dan itu sebetulnya harus dilakukan semua gubernur. Transportasi masih parah. MRT bukan produk Ahok. Itu produk pemerintah dari zaman Sutiyoso, cuma eksekusinya sekarang. Bukan produk mereka (Jokowi-Ahok). Soal kemacetan, sekarang Jakarta makin macet. kalau mau, dia mencontoh Singapura. Hitung jumlah atau panjang jalan dengan rasio kendaraan. Di Singapura, enggak bisa segampang itu orang beli mobil. Dibatasi jumlah mobil yang dibatasi. Orang bisa beli mobil, tapi tidak bisa dijalankan di jalan. Dia harus mengantongi Certificate of Entitlement, baru bisa dijalankan di jalan. Usia mobil juga dibatasi 10 tahun. Kita enggak ada pembatasan karena kita melayani produk otomotif Jepang, China. Orang bisa seenaknya beli mobil enggak mikir jalanannya enggak cukup. Karena kita enggak berani batasi, maka kita hanya jadi pasar otomotif.
Selain sungai ada kebijakan lain yang bagus?
Kalau birokrasi enggak juga. Emang sekarang birokrasi Pemprov makin bersih? Pecat orang apakah birokrasi beres? Enggak juga. Birokrasi kan pelayanan publik. Apakah publik terlayani? Belum kelihatan. Dia mau kelihatan tegas pecat sini, pecat situ.
Soal pedestrian bagus, jalanan diperbaiki, taman oke lah. Tapi soal penggusuran itu tidak manusiwi. Pengerukan, lorong, bagus. Banjir belum.
Gerindra yakin tidak akan mendukung Ahok?
Kalau Gerindra, kita sudah pasti dan sudah tetapkan Sandiaga Uno. Pasangannya yang belum ada.
Gerindra dukung Sandiaga Uno. Lawannya adalah Ahok yang disebut-sebut dibeking pengusaha. Ada strategi khusus supaya menang?
Ya ujungnya kan yang memilih rakyat. Sekarang dia jalan ke mana-mana dikawal, melebihi presiden. Pengawalan menunjukkan dia ketakutan. Kalau tidak takut ya dateng dong. Masak dia mau menemui rakyatnya dikawal tentara senjata lengkap. Tugas tentara kan bukan centeng. Itu tugas Satpol PP saja sama polisi. Sekarang dia mau ke mana ketakutan. Ini bahaya ada pemimpin takut rakyatnya. Kalau pengaruh pengusaha dari sisi material besar itu pasti. Unlimited budget. Tapi kan tetap yang menentukan suara rakyat.
Belum ada kesepakatan dengan partai lain untuk pendamping Sandiaga Uno?
Ada pembicaraan saja. Selama belum didaftarkan ke KPU ibarat sebelum janur kuning menunduk.
Kemungkinan duet dengan PDIP?
Dalam politik semua mungkin.
Sudah ada pembicaraan antara Bu Mega dan Pak Prabowo?
Belum. Tapi sih saya dulu pernah ngomong. Saya minta ke Bu Mega secara langsung soal Bu Risma. Saya ngomong langsung.
Ada rencana Pak Prabowo ketemu Bu Mega?
Belum sih, tapi ya level kedua ada komunikasi saja. Bisa saja nanti ketemu. Namanya politik kan. Semua sudah diatur yang di atas.
Nama calon penantang Ahok masih itu-itu saja. Ada alternatif lain?
Ya saya kira masih seputar itu. Bisa saja Rizal Ramli. Gerindra engga dukung Yusril kan karena kita tahu dia ketua umum partai.
Partai yang sudah memutuskan akan ikut Gerindra?
Yang intensif kan PKS. Tapi belum konklusif juga. Pada akhirnya semua ujungnya sama. Last minute saja nanti pasti ketahuan. Belum ketemu momentumnya, masih menjajaki siapa yang serius, siapa dapat dukungan. Orang partai kan ingin yang dimajukan itu orang yang bisa menang.
Kalau PDIP mau koalisi, Gerindra siap jadi cawagub?
Belum tahu. Dulu sebetulnya sempat merancang Risma dan Sandiaga Uno. Ya merancang secara wacana, saya dan kawan-kawan. Ini formasi kuat.
Kalau Risma bisa menandingi Ahok?
Idealnya Risma-Sandiaga.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaPramono Anung berjanji mengatasi persoalan air bersih di Jakarta. Dia menyiapkan terobosan terkait masalah air bersih.
Baca SelengkapnyaSetelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaBakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menyindir Ridwan Kamil bahwa warga Jakarta Utara tidak bermimpi wilayahnya disulap seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaPramono mengatakan, akan menganggarkan pembangunan septic tank komunal yang diperuntukkan bagi warga di kawasan Kebon Pala.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga merasa resah menunggu kepastian rencana penggusuran yang berembus bakal melanda lahan yang mereka tempati.
Baca Selengkapnya