Kisah sukses pedagang warteg
Merdeka.com - Dastoro datang bersama salah temannya juga pedagang Warung Tegal. Dia turun dari dalam mobil Honda Jazz warna abu-abu. Dastoro hanya memakai celana pendek dan kaos. Sedangkan temannya, Dodi berdandan cukup necis. Mengenakan celana jins dan kemeja dengan topi koboi putih melekat di kepalanya.
Kebetulan keduanya memang sengaja di undang Kepala Desa Sidakaton, Haji Untung. Desa tersohor dengan sebutan kampung pedagang warteg. Dastoro dan Dodi memang menjadi gambaran pedagang warteg sukses asal desa hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Terminal Bus Tegal.
Dastoro memiliki Warung Tegal sebanyak tiga tempat di bilangan Jakarta Pusat. "Saya masih memiliki tiga, tetapi anak perempuan saya yang urus," ujar Dastoro saat berbincang dengan merdeka.com di kediaman Kepala Desa Sidakaton beberapa waktu lalu. Dari hasil usahanya membuka warteg, Dastoro pun mampu menyekolahkan anaknya hingga pendidikan tinggi di Universitas Trisakti, Jakarta Barat.
-
Siapa yang suka sama warteg? Tahu enggak persamaan kamu dengan warteg?Sama-sama sederhana, tapi banyak yang suka
-
Makanan apa yang dijual Warteg? Saat itu Bupati Tegal, Kyai Rangga, meminta agar rakyatnya menyiapkan telur asin dan orek tempe sebagai perbekalan.
-
Bagaimana pendapatan porter di Pasar Tanah Abang? Bermodal troli, mereka menarik maupun mendorong barang-barang yang diantar Besar kecilnya pendapatan mereka bergantung jumlah pengunjung yang menggunakan jasanya
-
Bagaimana Cinta Kuya berjualan nasi warteg? Cinta berjualan nasi warteg dengan mobilnya. Berbagai makanan tersusun rapi di bagian belakang mobilnya.
-
Kenapa Warteg muncul di Jabodetabek? Pada abad ke-17, Sultan Agung memerintahkan masyarakat Tegal untuk membantu menyediakan makanan murah bagi prajurit Mataram.
-
Dimana warung makan itu berada? Ia kini memiliki sebuah warung makan yang berlokasi di IJ.
"Anak saya sudah S-2," kata Dastoro. Anaknya pun memilih jalur yang sama mengikuti jejak Dastoro meneruskan usahanya membuka Warung Tegal.
Keuntungan membuka usaha Warung Tegal memang menjanjikan. Meski Dastoro tak menjelaskan berapa penghasilan bersih setiap bulannya, namun dia mau bercerita soal bisnis ditekuni warga Desa Sidakaton ini. Menurut dia, jika ramai seperti salah satu warteg milik temannya di daerah Thamrin, setiap bulan dari jualan makanan pendapatan bersihnya mencapai Rp 30 juta. Itu pun sudah diperoleh setelah membayar 15 orang karyawan membantu usaha di warteg tersebut.
Itu untuk ukuran paling ramai, jika memang warteg itu tergolong jauh dari tempat keramaian seperti misalnya di perkampungan, setiap hari ada juga warteg yang memperoleh pendapatan mencapai Rp 6 juta per hari. "Tergantung tempat," ujar Dastoro. Namun Dastoro mengatakan, di balik ramainya warteg di datangi pelanggan kuncinya adalah rasa makanan, kebersihan dan harga menjangkau. Sebab, brand terkenal dari warteg ialah tersohor karena harganya terjangkau.
Sama seperti apa dikatakan Dastoro, Yani bekas pedagang warteg kini banting setir membuka warung makanan di Desa Sidapurna pun mengakui penghasilan dari membuka usaha Warung Tegal memang menjanjikan. Yani pun menuturkan, jika ketika dia terjun menjalani usaha warteg di Cileungsi, kabupaten Bogor, saban hari pendapatan kotornya sekitar Rp 6 juta. Dia pun menikmati masa kejayaan sebagai pedagang warteg saat itu. "Tergantung tempat. Kalau tempatnya ramai, ya pendapatan juga besar," ujar Yani.
Namun sayang, ketika usaha warteg-nya sedang ramai. Pemilik kontrakan tempatnya membuka usaha justru menghentikan sewanya. Alasannya karena tempat dipakai buat usaha warteg itu bikin kotor. Akhirnya, ibu tiga anak ini memilih pulang ke kampung halamannya di Desa Sidapurna untuk kembali menjalani hari-hari sebagai ibu rumah tangga.
"Kalau sekarang anak saya ikut sama kakak saya buka warteg di Depok," tutur Yani seraya menunjuk kediaman kakaknya tepat di belakang tempat dia membuka warung.
Simak video bukti suksesnya para pedagang warteg berikut.
(mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berjualan Jasuke ini menjadi modal usaha Willy untuk bangkit dari kerasnya hidup di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAda rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca SelengkapnyaPria asal Sragen yang membagikan cerita inspiratifnya meraih kesukesan berjualan di pinggir jalan dengan penghasilan jutaan rupiah per hari.
Baca SelengkapnyaMbak War permah dibuat nyaris bangkrut oleh orang yang iri. Mirisnya, hal itu dilakukan oleh orang terdekatnya.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaDosen bisnis di Bandung sukses berwirausaha dengan berjualan ayam geprek.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak di perdesaan Kediri berjualan daert di teras rumah dan omzetnya bisa mencapai Rp3 juta per hari. Ternyata ini rahasianya.
Baca SelengkapnyaKegigihan terpancar dari kehidupan seorang prajurit bernama Sertu Sarijo. Usai berdinas, dia tak berdiam diri atau sekadar beristirahat.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca SelengkapnyaWarteg tersebut terlihat masih tetap buka meski dilanda banjir.
Baca Selengkapnya