Kucuran keringat demi proyek akhir tahun
Merdeka.com - Sinar matahari belum terlihat tinggi. Baju para pekerja galian kabel di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan sudah lusuh dan kotor. Keringat pun nampak bercucuran deras. Namun tak terlihat letih di wajah mereka.
Ada dari pekerja istirahat sambil menyeruput kopi hitam. Sesekali mereka bercengkrama sambil terus menggali lubang dengan cangkul di pinggiran jalan raya arah Cawang. Lalu lalang orang-orang kantoran di trotoar cukup ramai. Hal itu karena bersamaan jam masuk kantor sekitar pukul 09.00 WIB.
Sebagian menggali tanah, sebagian pula bertugas memasukkan tanah dengan pengki ke dalam karung. Karung-karung tersebut diletakkan di pinggir galian lubang.
-
Apa saja tantangan manajer proyek? 'Pekerjaan-pekerjaan ini sering kali menuntut multitasking yang berkelanjutan, tenggat waktu yang ketat, dan bertindak sebagai 'perantara' antara karyawan dan klien, yang semuanya dapat menyebabkan kelelahan,' jelas Wiens.
-
Mengapa proyek lubang terdalam dihentikan? Uni Soviet berhasil menggali hingga titik terdalam yang mereka bisa sebelum akhirnya berhenti karena peralatan mereka meleleh.
-
Siapa yang memulai proyek penggalian? Tim peneliti dari Universitas Agri Ibrahim Cecen (AICU) dan Universitas Teknik Istanbul (ITU), Turki Desember lalu sudah memulai proyek penggalian di lokasi yang disebut-sebut peninggalan bahtera atau kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat, Agri, Turki.
-
Siapa saja yang terlibat dalam proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023.
-
Siapa yang memimpin penggalian? Helm tersebut ditemukan dalam struktur batu di dalam gundukan kuburan, menurut Hrvoje Potrebica, seorang profesor arkeologi di Universitas Zagreb yang memimpin penggalian, terjadi antara akhir abad keenam SM dan awal abad keempat SM.
-
Siapa yang melakukan tinjauan proyek? Mendapati informasi ini, bupati, Rudy Gunawan melakukan pengecekan langsung ke lokasi, pada Minggu (13/8).
Nantinya setelah kabel dipasang di dalam galian tersebut, tanah dari karung kembali ditaburkan untuk meratakan jalan lagi. Tanah yang digali harus mencapai sekitar 120 cm. Proyek galian kabel sepanjang 400 meter itu sudah dikerjakan dari Minggu (4/12) lalu.
Beruntung proyek tersebut tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas, saat merdeka.com berkunjung ke lokasi Rabu (7/12). Lalu lintas kala itu ramai lancar. Kondisi proyek baru menggali tanah. Belum proses lainnya dilakukan seperti mengebor dan memasang kabelnya.
Proyek itu dikerjakan oleh 25 orang pekerja dengan menggali sebanyak 20 lubang. Mandor proyek Toto (59) mengaku, tak ada target pasti untuk penyelesaian galian kabel. Sebab kondisi cuaca serta struktur tanah dapat menghambat penyelesaian.
"Kalau enggak ada masalah 3 hari satu rol kabel selesai. Satu rol jaraknya sekitar 200 meter," ungkap Toto kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (7/12).
Kendati demikian, dia bersama pekerja tentu menginginkan segera selesai. Sebab bila cepat tentu suatu keuntungan bagi pekerja. Dibayar sesuai kontrak tapi hari kerja cepat. Mereka tak perlu mengeluarkan tenaga untuk bekerja lagi. Sedangkan jika pengerjaan lama upah diberikan tetap tak ada bayaran tambahan.
Sistem upah pekerja borongan. Tapi Toto enggan menyebut berapa bayaran atau kontrak untuk 25 pegawai selama pengerjaan proyek tersebut.
Tak jauh berbeda, di kawasan Tempat Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pun tengah disibukkan dengan proyek pembuatan trotoar. Terik matahari yang cukup panas tak menyurutkan para pekerja yang saat itu sedang mengecor.
Dua mobil molen berjejer di pinggir jalan menuangkan beton cor. Aktivitas tersebut tak mengganggu lalu lintas jalan raya. Sebab, jalanan sekitaran cukup lebar. Jalan pun tetap ramai lancar.
Ada juga yang sibuk mengangkut seng serta menggali tanah. Trotoar yang dibangun sepanjang 600 meter sudah berlangsung dari Oktober. Target penyelesaian pembangunan trotoar akhir Desember. Sebenarnya jika tidak ada kendala penyelesaian proyek tersebut mestinya sudah rampung.
"Kalau enggak ada kendala 1,5 bulan selesai. Kendalanya cuaca, cor dua kali, kadang ada kabel-kabel," tutur penangung jawab lapangan proyek trotoar, Radit (39).
Kendati demikian, dia yakin sebelum target waktu ditentukan pembangunan segera selesai. Karena saat ini sudah tahap pengecoran pertama. Pembangunan trotoar itu dikerjakan sekitar 25 pegawai.
Salah seorang pegawai Warta (36) mengaku dibayar harian dalam pembangunan tersebut. "Sehari (dibayar) Rp 120 ribu," ucapnya singkat.
Warta berharap cuaca mendukung agar pembangunan trotoar segera selesai sehingga dapat dinikmati oleh warga.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk yang tinggal dan mendirikan bangunan liar di lokasi pengerjaan tanggul pantai rupanya tak sedikit.
Baca SelengkapnyaKontraktor membuat patung itu secara proporsional. Sebab, patung dengan ketinggian 6 meter memerlukan perhitungan matang untuk menghasilkan karya indah
Baca Selengkapnyajembatan utilitas di Jembatan Otista, saat ini sudah selesai pengerjaan dengan menggunakan sistem pengeboran kini dilanjut pengecoran.
Baca SelengkapnyaDua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.
Baca SelengkapnyaProyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaNiat naik bus untuk menghindari macet, ternyata justru bus yang memenuhi jalanan Ciledug.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek Tol Getaci saat ini sedang dipersiapkan untuk lelang untuk tiga seksi pengerjaan.
Baca Selengkapnya