Kurangi ketergantungan minyak, Arab Saudi andalkan lima sektor usaha
Merdeka.com - Ruang pertemuan di Hotel Grand-Hyatt, Jakarta, dalam waktu singkat, sesak oleh ratusan pengusaha yang hadir dalam forum bisnis, 2 Maret lalu. Alhasil, panitia merasa perlu untuk memerbesar ruangan agar bisa menampung semua peserta.
Acara itu digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan The Council of Saudi Arabia Chambers of Commerce and Industri. Ini guna meramaikan kunjungan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud ke Indonesia. Kunjungan yang awalnya direncanakan sembilan hari diperpanjang menjadi dua belas hari, 1-12 Maret 2017.
Sudah menjadi keharusan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memanfaatkan setiap forum bisnis, baik bilateral maupun multilateral, guna menarik investor asing berusaha di Indonesia.
-
Apa saja bisnis Ustaz Solmed? Tidak hanya berperan sebagai seorang ustaz, Ustaz Solmed juga terlibat dalam bisnis properti. Selama beberapa tahun terakhir, ia dikenal memiliki tiga vila mewah yang tersebar di beberapa lokasi, yaitu Jasmine Palace, Sulthan Palace, dan Villa White Palace.
-
Apa bisnis Haji Isam? Usahanya meliputi berbagai sektor, termasuk tambang batu bara, industri penerbangan, perkapalan, biodiesel, serta perkebunan kelapa sawit.
-
Siapa partner Haji Isam dalam bisnisnya? Penandatanganan MoU tersebut dilakukan langsung oleh Haji Isam, di Shanghai, China dan didampingi oleh Timothy Savitri selaku partner dari Jhonlin Group.
-
Mengapa Jasa Raharja fokus pada pengelolaan investasi? “Peningkatan ini menunjukkan komitmen Jasa Raharja untuk terus mengembangkan portofolio investasinya serta intensifikasi dalam optimalisasi pendapatan dan mencapai hasil yang menguntungkan bagi perusahaan,“
-
Apa bisnis utama Slamet Sarojo? Bisnis Slamet kemudian merambah ke sektor kayu. Pada tahun 1971, dia mendirikan PT Dwi Masjaya Utama dengan modal Rp10 miliar untuk mengelola kayu dari hutan Kalimantan Tengah.
-
Bagaimana Haji Isam mengembangkan bisnisnya? Di tangan Haji Isam, Grup Jhonlin mengembangkan gurita bisnis mulai dari tambang batu bara, penerbangan, kayu hingga gula, dari minyak sampai energi dengan pabrik biodiesel.
Tak terkecuali forum bisnis Indonesia-Arab Saudi. Di acara itu, Kepala BKPM Thomas Lembong menyebut bahwa Indonesia dan Arab Saudi memiliki sejumlah kesamaan saat ini. Yaitu, kedua negara berada dalam kondisi aman di tengah ancaman keamanan menghantui berbagai kawasan dunia.
"Saat ini kota-kota di berbagai negara mengalami serangan teror, mulai dari Istanbul, Berlin, hingga Paris.
"Jadi, saya pikir Indonesia dan Arab Saudi tengah menikmati derajat keamaanan yang tinggi, tingkat kriminalitas rendah."
Kemudian, kedua negara memiliki kondisi politik stabil ketimbang negara lainnya. "Bahkan, negara-negara di Barat saat ini mengalami turbulensi politik yang signifikan."
Tak hanya itu, menurut Thomas, Indonesia dan Arab Saudi tengah berupaya melakukan reformasi ekonomi. Jika Indonesia menuangkannya lewat sejumlah paket kebijakan ekonomi. Maka, Negeri Petrodolar menjabarkan pembenahan ekonominya di dalam peta jalan bernama Saudi Arabia Vision 2030.
"Saya pikir, sejak saat ini, sebagian besar kita bakal familiar dengan Saudi Arabia Vision 2030. Dimana, kemungkinan besar, ini merupakan transformasi terbesar sepanjang sejarah Kerajaan Arab Saudi," kata Thomas.
"Indonesia juga sedang on-track dalam melakukan reformasi ekonomi terbesar dalam berbagai paket kebijakan. Sehingga, ini menjadi waktu yang tepat bagi Raja Salman berkeliling Asia, terutama Indonesia."
Ghassan Ahmed Al Sulaiman, Gubernur Otoritas Umum untuk Usaha Kecil Menengah Arab Saudi, menjelaskan bahwa Vision 2030 memuat sejumlah perubahan penting dalam perekonomian negeri kerajaan tersebut.
Diantaranya, Arab Saudi berkeinginan untuk melakukan diversifikasi guna mengurangi ketergantungan terhadap minyak. Kemudian, meningkatkan peran sektor swasta sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
"Transformasi ini tak akan berhasil kecuali sektor swasta mengambil alih peran pemerintah untuk menjalin kerja sama dengan komunitas bisnis internasional, seperti yang kami lakukan di Indonesia saat ini," kata Ghassan.
"Banyak peluang di Arab Saudi dan kami berharap pengusaha Indonesia ambil bagian dan kemudian mengambil keuntungan dari peluang investasi yang bakal bermunculan."
Dalam Saudi Arabia Vision 2030, negeri kerajaan tersebut menjabarkan berbagai daya tarik yang dimilikinya. Semisal, perolehan produk domestik bruto sebesa USD 640 miliar yang membuat Arab Saudi masuk ke dalam kelompok 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia (G-20). Di kelompok itu pula, pertumbuhan ekonomi Arab Saudi menduduki peringkat kelima tertinggi.
Dalam perdagangan global, Arab Saudi bertengger di posisi 17 besar untuk ekspor dan 29 besar untuk impor.
Daya tarik lain: keberadaan dua kota suci bagi umat muslim, demografi besar yang terus tumbuh dan sebagian besar berusia muda. Kemudian, titik sentral di antara Eropa, Asia, dan Afrika. Lalu, kaya sumber daya mineral, raja petrokimia, dan sebagainya.
Berbekal pelbagai daya tarik itu, Arab Saudi berambisi menjadi jantung dari negara muslim. Kemudian pusat investasi dunia, dan hub atau penghubung tiga benua.
Guna menarik investor, Arab Saudi membuka peluang kepemilikan usaha 100 persen ke pebisnis asing. Tak hanya itu, pajak perusahaan ditetapkan sebesar 20 persen atau terendah diantara negara anggota G-20.
Arab Saudi juga tak mengenakan pajak pada penghasilan pribadi, lahan, dan properti. Kemudian, pajak pertambahan nilai rendah untuk produk tertentu dan repatriasi keuntungan penuh namun tetap dipungut witholding tax sebesar lima persen.
Adapun bidang usaha ditawarkan terbentang mulai dari jasa kesehatan, transportasi dan logistik. Kemudian, teknologi informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan investasi, hingga turisme dan hiburan.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelima sektor ini berkontribusi sebesar 64,94 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya memulai bisnis sebagai salah satu cara paling menguntungkan sekaligus menantang untuk membangun keamanan finansial.
Baca SelengkapnyaSejumlah departemen di Kerajaan Arab Saudi harus ikat pinggang demi poryek-proyek ambisius.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah lima industri yang layak dicoba fresh graduate.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaBegini jurus jitu Pertamina untuk menarik investasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan tiga strategi demi mengejar target nol emisi karbon di masa depan.
Baca SelengkapnyaLangkah konkret bakal dia terapkan untuk mengendalikan emisi yang berasal dari sumber-sumber itu.
Baca SelengkapnyaAda 5 isu yang dibahas, yakni Digital Transformation, Sustainable Development, Health Resilience, Food Security, and Trade & Investment Facilitation.
Baca SelengkapnyaIni sumber-sumber kekayaan Iran hingga bisa serang Israel menggunakan 300 rudal dan drone.
Baca SelengkapnyaPertamina Beberkan 3 agenda penting wujudkan transisi energi.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca Selengkapnya