Kutukan air melimpah
Merdeka.com - Sumber air di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus digerogoti oleh perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) mengeluarkan puluhan merek. Penduduk Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu kini kekurangan air bersih.
Warga terpaksa menggunakan air keruh buat kebutuhan saban hari untuk menghemat air bersih di sumur mereka kerap dilanda kekeringan. Nasib mereka itu sukar dipercaya.
Penelitian oleh Direktorat Geologi bekerja sama dengan Bagian Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi tiga tahun lalu menemukan 37 mata air tersebar di kecamatan Cidahu dan Cicurug. Namun Sukabumi justru menjadi kabupaten paling tertinggal.
-
Kenapa Sukabumi disebut 'Kota 1001 Air Terjun'? Sukabumi terkenal dengan sebutan 'Kota 1001 Air Terjun'.
-
Mengapa AQUA membuat 70 sumur resapan? Untuk meningkatkan daya resap air dan mengendalikan banjir, AQUA juga membuat 70 sumur resapan, 2.650 lubang biopori, dan 930 rorak.
-
Bagaimana Sulasmi mendapatkan air bersih? Ia menabung air di bak berukuran 2x1 meter. Air tersebut diperoleh dari sumur-sumur di tengah sawah.
-
Apa saja wisata air terjun di Sukabumi? Sukabumi dikenal dengan keindahan alamnya, terutama air terjun yang menawan. Beberapa di antara air terjun tersebut adalah Curug Cikaso, Curug Sawer, Curug Sodong, Curug Cimarinjung, Curug Awang, dan Curug Cibeureum.
-
Dimana Sulasmi mengambil air bersih? Ambil air biasanya di sumur-sumur sawah. jauh,“ kata Sulasmi.
-
Pertamina bantu apa di Sumatera Selatan? 'Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang terpantau memiliki asap moderat hingga pekat. Oleh karena itu, kami dengan cepat dan tanggap membantu penanganan karhutla di 44 titik kebakaran, agar tidak menyebar dan menyebabkan dampak lebih lanjut,' ujar Fadjar.
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Sukabumi yang kini berubah nama menjadi Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral pada Juli 2012 mencatat ada seratus perusahaan memanfaatkan air di Kabupaten Sukabumi. Kebanyakan pabrik itu berdiri dan membangun sumur bor di kecamatan Cidahu dan Cicurug. Mereka menyedot ratusan meter kubik air saban bulan.
Data itu menunjukkan Kabupaten Sukabumi memiliki kekayaan air melimpah. Namun Sukabumi seperti terkena kutukan. McCartan Humphreys dalam bukunya Escaping the Resource Curse terbitan 2007 menyebutkan negara-negara memiliki kekayaan alam melimpah justru mengalami terbelakang secara ekonomi dan tata kelola pemerintahan. Mereka kalah dengan negara-negara mempunyai sumber daya alam sedikit.
Humphreys menjelaskan hal itu disebabkan ketidaksetaraan keahlian. Situasi ini terjadi ketika pembeli, yaitu perusahaan internasional, berpengetahuan lebih baik tentang nilai sumber daya alam ketimbang penjual.
Sebab lain adalah pendidikan rendah di daerah kaya sumber daya alam dan pemerintahan lemah serta korup. "Di sisi lain, kekurangan sumber daya alam ternyata belum terbukti menjadi penghalang terhadap kesuksesan ekonomi," tulis Humphreys dalam halaman pertama bukunya.
Muhammad Reza, pengamat lingkungan dari Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KRuHA), menegaskan kehidupan atas air untuk kebutuhan masyarakat harus disediakan oleh negara. Dia menilai rekturisasi air melalui Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air gagal mengawasi perusahaan air minum dalam kemasan.
"Di atas kebutuhan itu harusnya ditarifkan menjadi komersil nyatanya diundangkan dan 2005 diputuskan MK. Bukti dalam mengatur AMDK hanya SNI dan pajak air tanah, kedua pengelolaan itu masih simpang siur," kata Reza melalui sambungan telepon Sabtu pekan kemarin.
Dia menjelaskan gagalnya pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terlihat jelas di Sukabumi. Padahal Undang-undang Dasar 1945 melalui pasal 33 sudah jelas mengatur tentang sumber daya alam menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara. Air harus dimasukan ke dalam domain publik dan dapat diakses semua orang. "Banyak izin industri memanfaatkan air. Artinya dia membuka jalan untuk ekploitasi air tanah," ujarnya.
KRuHA menemukan ekploitasi di Kecamatan Cidahu berdampak pada sulitnya air di desa sekitar kawasan pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Dampak eksplotasi oleh perusahaan di Desa Babakan Pari menimbulkan kekeringan sumur bagi penduduk berada tepat di atas lokasi pabrik.
"Makin dalam titik pengeboran itu, air permukaan akan turun," kata Reza. Selain itu, daya sedot mesin berkapasitas besar membuat air tanah terus terkuras dan menyebabkan lapisan tanah tetap menurun. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan penampakan sumur yang tak pernah kering meskipun disedot oleh puluhan pompa air.
Baca SelengkapnyaTerhitung sebanyak 105 tangki dengan total 600.000 liter sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan/kota yang berada di Provinsi Banten.
Baca SelengkapnyaKementan terus mempercepat pemasangan pompanisai di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bekasi mengajukan permohonan bantuan modifikasi cuaca kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk mengatasi kekeringan yang semakin meluas.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air bersih di Desa Pamupukan, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Rabu, (20/12).
Baca SelengkapnyaKebutuhan air baku untuk IKN akan terus dikembangkan seiring proyeksi pertumbuhan penduduk di IKN.
Baca SelengkapnyaBegini cara mengajukan izin menggunakan air tanah ke pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma'ruf, Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang besar dengan curah hujan mencapai 2,78 triliun meter kubik per tahun.
Baca SelengkapnyaDalam proses pengolahan dan pengemasan menggunakan mesin berteknologi tinggi tanpa tersentuh tangan
Baca SelengkapnyaBantuan Kementan berupa pompa submersible 10 inch terbagi untuk Gapoktan Mulya Jaya di Desa Karangmulya dan Gapoktan Sugih Tani di Desa Bobos.
Baca SelengkapnyaSumur itu bisa dijadikan sumber bagi satu desa. Penasaran seperti apa penampakan sumur yang begitu istimewa ini?
Baca SelengkapnyaSaat ini, pembangunan jaringan perpipaan untuk transmisi dan distribusi di Distribution Center (DC) Cilincing dan Pondok Kopi hampir rampung.
Baca Selengkapnya