Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Langkah Pertama Para Menteri Baru

Langkah Pertama Para Menteri Baru Jokowi Gandeng Maruf Amin. ©2019 Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden

Merdeka.com - Air muka Nadiem Makarim memperlihatkan keyakinan. Senyum selalu mengembang lebar, tatapan matanya menunjukkan rasa optimis ke depan. Di hadapan Nadiem, sejumlah birokrat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang menunggu arahan. Mereka mencoba membaca cara anak muda itu untuk membangun negara.

Berkemeja putih lengan panjang, Nadiem mengumpulkan para pejabat kementerian di hari kedua sebagai menteri pada Kamis sore, 24 Oktober 2019. Menteri berusia 35 tahun itu meminta para pejabat eselon 1 memaparkan fungsi kerja masing-masing. Tiap orang diberi waktu 15 menit memaparkan.

Tidak terlihat rona lelah di wajah Nadiem. Padahal beberapa jam sebelumnya baru selesai menggelar rapat kabinet perdana bersama seluruh menteri dan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dirinya ingin memanfaatkan waktu di awal masa jabatan ini mengenal lebih dalam kementerian dipimpinnya.

Orang lain juga bertanya?

"Saya murid yang cukup baik, dan saya belajar cepat," ujar Nadiem dalam pertemuan dengan para pejabat kementerian.

Kata murid memang sengaja dipakai Nadiem. Dia merasa bukan guru. Perlu belajar dari nol untuk memahami beragam persoalan. Apalagi dirinya memimpin institusi negara yang bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu bukan tugas main-main.

Sikap ditunjukan Nadiem di awal kepemimpinan bukan berarti tidak memiliki persiapan. Bekas CEO Gojek itu mengaku hanya perlu waktu. "Tapi selama ini saya sudah mempersiapkan diri."

nadiem makarim jadi menteri termudaNadiem Makariem ©2019Liputan6.com/Angga Yuniar

Ada alasan khusus Presiden Jokowi memercayakan dunia pendidikan Indonesia ke tangan anak muda ini. Sebagai kepala negara, dia percaya kemampuan bidang teknologi dimiliki Nadiem dapat mempermudah beragam hal yang tak mungkin menjadi mungkin. Sehingga bisa mewujudkan visi misi presiden di bidang pendidikan.

"Itu kenapa dipilih Nadiem Makarim," kata dia. Di samping itu, Jokowi mengaku Nadiem telah bercerita banyak tentang apa saja akan dikerjakan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sosok Nadiem bukan satu-satunya menteri ditunjuk Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Kabinet Indonesia Maju. Banyak nama baru berlatar belakang profesional maupun politisi yang belum tersentuh birokrasi kementerian.

Ada perbedaan cukup signifikan dalam mengelola pekerjaan. Bila di perusahaan, mereka mungkin dengan mudah memberi perintah dan menabrak aturan dengan posisi sebagai bos. Sedangkan di kementerian, tentu ada segudang aturan harus ditaati karena status mereka merupakan pejabat publik.

Erick Thohir sadar posisinya kini. Menjabat sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dia memastikan menjadi sosok terbuka pada semua masukan dari anak buah. Target dirinya melakukan perbaikan kualitas serta manajemen di lingkungan kementerian.

Sebagai komitmen sikap terbuka, Erick menyebarkan nomor ponsel kepada segenap jajaran agar komunikasi berjalan lancar. "Saya tidak sempurna, saya sangat terbuka," ungkap Erick.

Bos Mahaka itu juga meminta seluruh jajarannya jangan ragu memberikan protes. Selanjutnya juga harus memberikan masukan untuk menemukan jalan keluar. "Tapi kalau hanya komplain terus, malas dengarnya."

erick thohir di kementerian bumnErick Thohir ©2019 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Di depan para jajaran pejabat kementerian BUMN, Erick Thohir lumayan mampu beradaptasi. Dia berhasil melontarkan canda yang mengundang tawa. Menurut dia, ada satu hal yang tidak boleh dilakukan sebagai menteri BUMN, yakni pakai anggaran untuk membeli klub sepak bola.

Memang sebelum memulai karier politik, Erick Thohir dulunya dikenal sebagai pengusaha yang menginventasikan uangnya di klub olahraga Inter Milan. Erick resmi menjadi salah satu pemilik Inter Milan setelah membeli saham 70 persen milik Massimo Moratti.

"Saya enggak boleh beli klub bola pakai uang BUMN. Jadi yang lain boleh. Kalau saya lupa tolong diingatkan Pak Sekjen," celetuk Erick usai melakukan serah terima jabatan pada Rabu, 23 Oktober 2019.

Bikin Gebrakan

Para menteri di Kabinet Indonesia Maju sudah sepekan ini mulai menunjukkan beragam gebrakan. Sikap ini sekaligus tanda ke mana mereka diperintah Presiden Jokowi demi terwujudnya visi misi.

Seperti dilakukan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang berjanji memberikan gaji pertama dan tunjangan kinerjanya kepada BPJS Kesehatan. Ini merupakan upaya dirinya memulai gerakan moral untuk membantu defisit Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Mantan kepala RSPAD Gatot Subroto ini mengungkapkan, banyak masyarakat yang sedang memiliki masalah dan menderita karena persoalan yang menimpa BPJS Kesehatan. Terawan merasa tergerak hati untuk berkontribusi membantu

"Gaji pertama itu buat seseorang, adalah gaji yang seharusnya diserahkan kepada Yang Kuasa," katanya di Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jakarta, Jumat pekan lalu.

Gebrakan juga dilakukan Menteri Agama Fachrul Razi. Walau berbau kontroversial, dia mewacanakan melarang wanita menggunakan niqab atau cadar bila masuk instansi pemerintah.

menag fachrul razi

Menag Fachrul Razi 2019 Merdeka.com

Mantan Wakil Panglima TNI itu menyebut pemakaian cadar atau tidak bukan menjadi tolak ukur ketakwaan seseorang. Bahkan menurut dia, tidak ada ayat yang mewajibkan penggunaan cadar.

Fachrul Razi mengungkapkan, wacana mempertimbangkan melarang penggunaan cadar karena faktor keamanan. Dia mencontohkan bagi orang yang masuk lingkup instansi pemerintahan diwajibkan melepas jaket dan helm.

Begitu pula apabila diberlakukan bagi orang memakai cadar. Menurut dia, agar wajah mereka dapat terlihat jelas."Jadi betul dari sisi keamanan, kalau ada orang bertamu ke saya enggak tunjukin muka, ya enggak mau saya," kata dia menegaskan.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Ungkap Kabinet Prabowo-Gibran: Orang Profesional Bisa Juga dari Parpol
Gerindra Ungkap Kabinet Prabowo-Gibran: Orang Profesional Bisa Juga dari Parpol

Menurut Muzani, banyak kader parpol juga berasal dari profesional atau ahli di bidang masing-masing.

Baca Selengkapnya
Gerindra Bocorkan Tahapan Seleksi Menteri, dari Profiling sampai Tatap Muka Langsung dengan Prabowo
Gerindra Bocorkan Tahapan Seleksi Menteri, dari Profiling sampai Tatap Muka Langsung dengan Prabowo

Dasco mengatakan, tim dari presiden terpilih yang akan melakukan proses awal seleksi.

Baca Selengkapnya
Pratikno Bakal Berbagi Kantor Kementerian dengan Cak Imin
Pratikno Bakal Berbagi Kantor Kementerian dengan Cak Imin

Alasannya karena kementerian yang dipimpin Cak Imin baru terbentuk di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Zaken Kabinet Dilihat dari Kapasitas, Bukan Partai atau Non Partai
Pengamat: Zaken Kabinet Dilihat dari Kapasitas, Bukan Partai atau Non Partai

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 108 nama untuk membantunya memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sudah Minta Kadernya Jadi Menteri, Siapa Dia?
Prabowo Sudah Minta Kadernya Jadi Menteri, Siapa Dia?

Prabowo minta kader terbaik Gerindra menjadi menteri di kabinetnya

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingin Zaken Kabinet, PPP: Parpol Punya Banyak Orang Profesional
Prabowo Ingin Zaken Kabinet, PPP: Parpol Punya Banyak Orang Profesional

Menurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.

Baca Selengkapnya
Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja
Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja

Nantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.

Baca Selengkapnya
Prabowo Panggil Para Calon Menteri, Sri Mulyani Wakili PDIP?
Prabowo Panggil Para Calon Menteri, Sri Mulyani Wakili PDIP?

PDIP berharap susunan kabinet mencerminkan bagaimana kebijakan pemimpin di dalam melihat persoalan dan arah bagi masa depan.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Kabinet Profesional Tidak Harus Non Parpol
Said Abdullah Sebut Kabinet Profesional Tidak Harus Non Parpol

Said juga berharap kabinet yang dipimpin Prabowo nanti banyak diisi kalangan profesional.

Baca Selengkapnya
Pembekalan dengan Prabowo Rampung, Gibran Tinggalkan Hambalang Diikuti Rombongan Calon Menteri
Pembekalan dengan Prabowo Rampung, Gibran Tinggalkan Hambalang Diikuti Rombongan Calon Menteri

Mereka mengantre keluar kediaman lantaran berada di dalam kendaraan masing-masing.

Baca Selengkapnya
UU Kementerian Negara Disahkan, Prabowo Bebas Tambah Kementerian Tanpa Batasan
UU Kementerian Negara Disahkan, Prabowo Bebas Tambah Kementerian Tanpa Batasan

Kementerian bisa dibentuk berdasarkan kebutuhan presiden.

Baca Selengkapnya
Kabinet Prabowo-Gibran Difinalkan H-5 Sebelum Pelantikan, Dasco: Banyak yang Masuk & Narik, jadi Agak Lama
Kabinet Prabowo-Gibran Difinalkan H-5 Sebelum Pelantikan, Dasco: Banyak yang Masuk & Narik, jadi Agak Lama

Perihal nomenklatur menteri di kabinet Prabowo-Gibran juga masih sangat dinamis.

Baca Selengkapnya