Langkah Pertama Para Menteri Baru
Merdeka.com - Air muka Nadiem Makarim memperlihatkan keyakinan. Senyum selalu mengembang lebar, tatapan matanya menunjukkan rasa optimis ke depan. Di hadapan Nadiem, sejumlah birokrat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang menunggu arahan. Mereka mencoba membaca cara anak muda itu untuk membangun negara.
Berkemeja putih lengan panjang, Nadiem mengumpulkan para pejabat kementerian di hari kedua sebagai menteri pada Kamis sore, 24 Oktober 2019. Menteri berusia 35 tahun itu meminta para pejabat eselon 1 memaparkan fungsi kerja masing-masing. Tiap orang diberi waktu 15 menit memaparkan.
Tidak terlihat rona lelah di wajah Nadiem. Padahal beberapa jam sebelumnya baru selesai menggelar rapat kabinet perdana bersama seluruh menteri dan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dirinya ingin memanfaatkan waktu di awal masa jabatan ini mengenal lebih dalam kementerian dipimpinnya.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa saja yang masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran? Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco mengklaim calon menteri dari partainya yang masuk ke kabinet Prabowo dan Gibran hanya berjumlah sedikit dan tidak akan menjadi mayoritas.
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Siapa yang belum diundang membahas susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet.
-
Bagaimana Bahlil masuk ke kabinet Jokowi? Ia menegaskan, ditunjuk Presiden Jokowi dari perwakilan profesional.
-
Siapa saja yang menjadi bagian dari Sekretariat Kabinet? Dalam kesatuan lembaga, Sekretariat Kabinet yang dipimpin Sekretaris Kabinet tersebut terdiri dari beberapa unsur, di antaranya sebagai berikut, Wakil Sekretaris Kabinet; Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Deputi Bidang Perekonomian; Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi; Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet; Deputi Bidang Administrasi; Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat; Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum; Staf Ahli Bidang Komunikasi; Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi; Staf Ahli Bidang Kemaritiman, Investasi, dan HubunganInternasional; Inspektorat; Pusat Data dan Teknologi Informasi; dan Pusat Pembinaan Penerjemah
"Saya murid yang cukup baik, dan saya belajar cepat," ujar Nadiem dalam pertemuan dengan para pejabat kementerian.
Kata murid memang sengaja dipakai Nadiem. Dia merasa bukan guru. Perlu belajar dari nol untuk memahami beragam persoalan. Apalagi dirinya memimpin institusi negara yang bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu bukan tugas main-main.
Sikap ditunjukan Nadiem di awal kepemimpinan bukan berarti tidak memiliki persiapan. Bekas CEO Gojek itu mengaku hanya perlu waktu. "Tapi selama ini saya sudah mempersiapkan diri."
Nadiem Makariem ©2019Liputan6.com/Angga YuniarAda alasan khusus Presiden Jokowi memercayakan dunia pendidikan Indonesia ke tangan anak muda ini. Sebagai kepala negara, dia percaya kemampuan bidang teknologi dimiliki Nadiem dapat mempermudah beragam hal yang tak mungkin menjadi mungkin. Sehingga bisa mewujudkan visi misi presiden di bidang pendidikan.
"Itu kenapa dipilih Nadiem Makarim," kata dia. Di samping itu, Jokowi mengaku Nadiem telah bercerita banyak tentang apa saja akan dikerjakan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sosok Nadiem bukan satu-satunya menteri ditunjuk Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Kabinet Indonesia Maju. Banyak nama baru berlatar belakang profesional maupun politisi yang belum tersentuh birokrasi kementerian.
Ada perbedaan cukup signifikan dalam mengelola pekerjaan. Bila di perusahaan, mereka mungkin dengan mudah memberi perintah dan menabrak aturan dengan posisi sebagai bos. Sedangkan di kementerian, tentu ada segudang aturan harus ditaati karena status mereka merupakan pejabat publik.
Erick Thohir sadar posisinya kini. Menjabat sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dia memastikan menjadi sosok terbuka pada semua masukan dari anak buah. Target dirinya melakukan perbaikan kualitas serta manajemen di lingkungan kementerian.
Sebagai komitmen sikap terbuka, Erick menyebarkan nomor ponsel kepada segenap jajaran agar komunikasi berjalan lancar. "Saya tidak sempurna, saya sangat terbuka," ungkap Erick.
Bos Mahaka itu juga meminta seluruh jajarannya jangan ragu memberikan protes. Selanjutnya juga harus memberikan masukan untuk menemukan jalan keluar. "Tapi kalau hanya komplain terus, malas dengarnya."
Erick Thohir ©2019 Merdeka.com/Wilfridus Setu EmbuDi depan para jajaran pejabat kementerian BUMN, Erick Thohir lumayan mampu beradaptasi. Dia berhasil melontarkan canda yang mengundang tawa. Menurut dia, ada satu hal yang tidak boleh dilakukan sebagai menteri BUMN, yakni pakai anggaran untuk membeli klub sepak bola.
Memang sebelum memulai karier politik, Erick Thohir dulunya dikenal sebagai pengusaha yang menginventasikan uangnya di klub olahraga Inter Milan. Erick resmi menjadi salah satu pemilik Inter Milan setelah membeli saham 70 persen milik Massimo Moratti.
"Saya enggak boleh beli klub bola pakai uang BUMN. Jadi yang lain boleh. Kalau saya lupa tolong diingatkan Pak Sekjen," celetuk Erick usai melakukan serah terima jabatan pada Rabu, 23 Oktober 2019.
Bikin Gebrakan
Para menteri di Kabinet Indonesia Maju sudah sepekan ini mulai menunjukkan beragam gebrakan. Sikap ini sekaligus tanda ke mana mereka diperintah Presiden Jokowi demi terwujudnya visi misi.
Seperti dilakukan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang berjanji memberikan gaji pertama dan tunjangan kinerjanya kepada BPJS Kesehatan. Ini merupakan upaya dirinya memulai gerakan moral untuk membantu defisit Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Mantan kepala RSPAD Gatot Subroto ini mengungkapkan, banyak masyarakat yang sedang memiliki masalah dan menderita karena persoalan yang menimpa BPJS Kesehatan. Terawan merasa tergerak hati untuk berkontribusi membantu
"Gaji pertama itu buat seseorang, adalah gaji yang seharusnya diserahkan kepada Yang Kuasa," katanya di Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jakarta, Jumat pekan lalu.
Gebrakan juga dilakukan Menteri Agama Fachrul Razi. Walau berbau kontroversial, dia mewacanakan melarang wanita menggunakan niqab atau cadar bila masuk instansi pemerintah.
Menag Fachrul Razi 2019 Merdeka.com
Mantan Wakil Panglima TNI itu menyebut pemakaian cadar atau tidak bukan menjadi tolak ukur ketakwaan seseorang. Bahkan menurut dia, tidak ada ayat yang mewajibkan penggunaan cadar.
Fachrul Razi mengungkapkan, wacana mempertimbangkan melarang penggunaan cadar karena faktor keamanan. Dia mencontohkan bagi orang yang masuk lingkup instansi pemerintahan diwajibkan melepas jaket dan helm.
Begitu pula apabila diberlakukan bagi orang memakai cadar. Menurut dia, agar wajah mereka dapat terlihat jelas."Jadi betul dari sisi keamanan, kalau ada orang bertamu ke saya enggak tunjukin muka, ya enggak mau saya," kata dia menegaskan.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Muzani, banyak kader parpol juga berasal dari profesional atau ahli di bidang masing-masing.
Baca SelengkapnyaDasco mengatakan, tim dari presiden terpilih yang akan melakukan proses awal seleksi.
Baca SelengkapnyaAlasannya karena kementerian yang dipimpin Cak Imin baru terbentuk di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 108 nama untuk membantunya memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPrabowo minta kader terbaik Gerindra menjadi menteri di kabinetnya
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.
Baca SelengkapnyaNantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.
Baca SelengkapnyaPDIP berharap susunan kabinet mencerminkan bagaimana kebijakan pemimpin di dalam melihat persoalan dan arah bagi masa depan.
Baca SelengkapnyaSaid juga berharap kabinet yang dipimpin Prabowo nanti banyak diisi kalangan profesional.
Baca SelengkapnyaMereka mengantre keluar kediaman lantaran berada di dalam kendaraan masing-masing.
Baca SelengkapnyaKementerian bisa dibentuk berdasarkan kebutuhan presiden.
Baca SelengkapnyaPerihal nomenklatur menteri di kabinet Prabowo-Gibran juga masih sangat dinamis.
Baca Selengkapnya