Lobi pemilih lewat bombardir iklan televisi
Merdeka.com - Layar kaca televisi swasta Indonesia memakai frekuensi publik mulai disesaki tayangan berbau promosi politik dari para ketua umum partai, calon presiden, dan calon legislator. Iklan-iklan kampanye ini marak di lembaga penyiaran pemiliknya merupakan pemimpin partai sekaligus calon presiden dan wakil presiden.
Tengok saja Aburizal Bakrie. Sejak dijagokan menjadi calon presiden dari Partai Golongan Karya, membombardir publik dengan berbagai iklan di televisi miliknya TvOne dan ANTV. Mulai dari memperkenalkan keluarganya sampai anaknya tampil di layar dan mempromosikan nama anyar ARB bukan lagi Ical. Alasannya, nama Ical dalam bahasa Jawa berarti hilang.
Data dari riset televisi komunitas menyebutkan ceruk pemirsa televisi begitu besar. Saat ini MNC Group menguasai penyiaran di Indonesia dengan RCTI menjangkau 120,6 juta, MNC TV 90,6 juta, Global TV 113,8 juta. Belum termasuk TV berjaringan dikuasai group ini.
-
Apa arti 'kedaulatan berada di tangan rakyat' dalam pemilu? Seperti yang dijelaskan dalam UU Pemilu, arti dari 'kedaulatan berada di tangan rakyat' adalah bahwa rakyat memiliki kedaulatan, tanggung jawab, hak, dan kewajiban untuk secara demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
-
Bagaimana Pemilu mencerminkan kedaulatan rakyat? Pemilu merupakan implementasi dari prinsip kedaulatan rakyat, di mana warga negara berhak ikut serta dalam menentukan arah pemerintahan dan perwakilan mereka dalam lembaga-lembaga politik.
-
Bagaimana Pemilu memberikan kekuatan kepada warga negara? Pemilu memberikan warga negara suatu negara kekuatan untuk memengaruhi arah pemerintahan dan membuat keputusan politik yang penting.
-
Siapa yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu? Dengan adanya Pemilu, setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam mengambil keputusan politik yang akan memengaruhi masa depan mereka.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Bagaimana agar pemilu dapat mencerminkan kehendak rakyat? Pemilihan umum atau pemilu adalah salah satu mekanisme penting dalam sistem demokrasi, karena melalui pemilu, rakyat dapat menentukan siapa yang akan mewakili dan memimpin mereka di lembaga-lembaga negara.
EMTK Group (PT Elang Mahkota) melalui SCTV mampu menjangkau 119,1 juta dan Indosiar 118,4 juta. TransCorps lewat Trans TV menyasar 100,7 juta dan Trans 7 menjangkau 101,1 juta.
“Mereka bukan hanya bermain dalam waktu tayang utama tapi dalam durasi. Yang saya punya TV One, sedang kita teliti analisis konten. Sepuluh berita hasilnya delapan omongin Golkar,” kata penggiat televisi komunitas Budhi Hermanto Rabu pekan lalu.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq cemas soal Pemilu 2014 dimonopoli oleh partai memiliki televisi. “Peran media massa sebagai sumber akses utama sangat tinggi. Dari mana sumber informasi politik? Media massa dan komunikasi informal,” ujarnya.
Dia melihat media mulai mengintegrasikan kepentingan antaran media dan politik. Sebab itu, dia meminta Komisi Penyiaran Indonesia harus memperkuat diri sebelum memberikan sanksi pada siaran politik melalui pendekatan riset.
Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengingatkan politisi untuk tidak terlalu percaya diri kalau iklannya akan dilirik oleh masyarakat begitu saja. “Ada hal yang perlu kita sadari, rakyat kita jangan diukur sama dengan 68 tahun lalu. Mereka sudah punya kesadaran tinggi," tuturnya.
Dia menegaskan ketika masyarakat tidak mau ikut pemilu jangan menyalahkan pers atau hasil dari tekanan dari pers. Rakyat punya sikap independensi sendiri untuk menilai fenomena yang ada. "Rakyat kita punya kesadaran untuk menentukan pilihan tanpa diarah-arahkan."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mempersilakan masyarakat memilih sosok lain, jika ada sosok yang dinilai lebih baik darinya
Baca SelengkapnyaPraktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.
Baca SelengkapnyaBudisatrio juga memahami jika ada pihak yang belum mengerti tentang kemajuan teknologi hari ini.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.
Baca SelengkapnyaAnies juga menyindir capres yang berkampanye dengan cara joget.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca Selengkapnya