Melayang diterkam Mata Elang
Merdeka.com - Muhhamad Iqbal, 28 tahun, kapok berurusan dengan perusahaan pembiayaan kredit otomotif karena mengendarai sepeda motor bermasalah. Berawal dari menolong teman saat membutuhkan uang, dia menerima jaminan kendaraan tanpa mengetahui asal-usul yang jelas.
"Teman butuh Rp 1 juta nawarin motor. Katanya uang saya dikembalikan dalam satu bulan saja. Saya setuju," ujar Iqbal saat ditemui merdeka.com Jumat pekan lalu di rumahnya, kompleks Vila Indah Permai, Bekasi, Jawa Barat.
Sepeda motor gadaian ini menjadi tunggangan dinas ke tempat kerjanya di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Dia sudah hampir dua tahun menjadi petugas keamanan Transjakarta.
Suatu hari saat menunggu lampu hijau dekat pintu tol Bekasi Barat, enam orang berboncengan tiga motor menghampiri. Mereka meminta Iqbal menepi. Sebagian bertampang sangar dan berbadan tegap. Yang lain berkulit hitam legam dan berjaket kulit.
Iqbal menuruti kemudian meminta penjelasan soal status sepeda motor itu. "Mereka kasih surat penarikan kendaraan, bilangnya dari kantor Wahana Ottomitra Multiartha (WOM)Finance," katanya mengenang peristiwa tahun lalu ini.
Iqbal tak mudah percaya. Para personel Mata Elang lalu mengajak dia ke kantor WOM Finance terdekat. Rupanya sepeda motor gadaian itu telah menunggak cicilan empat bulan. Dia pasrah dan merelakan Yamah Mio hijau itu ditarik perusahaan. "Saya mau enggak mau harus pulang jalan kaki," tuturnya.
Padahal sepeda motor itu telah dia pakai hampir empat bulan. "Saya setuju kalau motor harus ditarik, tapi yang enggak saya terima kenapa harus di pinggir jalan."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apes! Seorang wanita ditinggal pergi pacarnya di tengah jalan demi hindari tilang Polisi. Aksi tersebut seketika viral dan memantik banyak sorotan warganet.
Baca Selengkapnya