Melongok warung remaja antitawuran Jakarta
Merdeka.com - Duduk seorang pria muda berkaos biru di depan komputer sambil mengoperasikan sejumlah alat rekaman musik berjejer dalam satu ruangan. Di sebelahnya terlihat seorang remaja wanita tengah bernyanyi memadukan nada diiringi musik tadi.
Anak-anak muda itu ternyata sedang menyalurkan kreativitas bermusik di sebuah markas komunitas sosial kepemudaan di Jalan Matraman, Jakarta Pusat.
Sore itu, matahari sudah mulai terbenam. Saat merdeka.com menyambangi basecamp tadi, spanduk besar bertuliskan Warung Inspirasi (Waris) terpasang di tembok menuju pintu masuk. Mereka merupakan kumpulan pemuda yang secara sosial fokus pada masalah konflik kekerasan di ibu kota.
-
Kenapa teman sebaya bisa memicu kenakalan remaja? Pengaruh teman sebaya, yang bisa menekan atau membujuk remaja untuk ikut berperilaku negatif atau melawan otoritas.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Kenapa anak muda rentan terhadap kanker? Penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup di Amerika Serikat berperan sebagai salah satu pendorong utama risiko kanker. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan tidur yang buruk semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko kanker, terutama kanker yang terkait dengan obesitas.
-
Apa yang terjadi pada manusia? Hampir 1 Juta tahun yang lalu, populasi dunia hanya berjumlah 1.300 orang dalam kurun waktu lebih dari 100.000 tahun.
-
Siapa yang terpengaruh kenakalan remaja? Remaja adalah aset bangsa yang seharusnya dibina dan diarahkan menuju masa depan yang cerah.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
Penggagas komunitas ini bernama Randi Rachmadi. Dia terlihat asyik bak produser musik sibuk mengarahkan band musik para anggotanya.
Randi menjelaskan, lima tahun terakhir tawuran antar warga kampung di wilayah Jakarta menjadi tontonan lumrah khususnya masyarakat di ibu kota. Awalnya, konflik menyasar pada kalangan pemuda dan remaja. Di situ, lelaki berusia 23 tahun itu meredamnya lewat musik.
Menurut dia, para remaja itu biasanya cenderung menjadi pelaku tawuran, satu per satu aktornya dirangkul menjadi sebuah tim bermusik bekerja sama hingga mengurangi konflik kekerasan. Dari kawasan kampung wilayah rawan konflik Jakarta Pusat, seperti Kampung Tambak, Manggarai, Matraman, sampai Setiabudi, Jakarta Selatan.
"Musik memang bahasa paling universal" katanya kepada merdeka.com di lokasi, Jakarta, kemarin. Di markas komunitas itu terbuka 24 jam saban hari. Sebagian besar anggotanya banyak beraktivitas di rumah besar tepat di seberang Taman Amir Hamzah itu.
Tak mudah bagi lelaki asli Jakarta itu masuk ke lingkungan keras dengan kondisi ekonomi mengenaskan, terutama dengan warga yang hobi tawuran saban malam. Sederet motif alasan tawuran dari mulai kelompok anak-anak sampai melibatkan orang tua.
Tawuran itu, Randi melanjutkan, ternyata tujuannya untuk menunjukkan eksistensi. Berawal dari konflik anak sampai keluarga hingga warga sekampung. "Semuanya bermula dari pemuda, nanti kena bacok sampai meninggal, pasti otomatis melibatkan orang tua dalam tawuran," kata lelaki yang cuma lulusan sekolah menengah atas itu.
Secara tak sadar, Randi bersama tim mulai meneliti dalam jangka tiga tahun terakhir. Perlahan benang merah persoalan tawuran di Jakarta ini mulai terajut.
Randi mengungkapkan, tawuran antar kampung di ibu kota sudah dimulai sejak belasan tahun lalu. Dari periode 90-an tawuran antar warga sudah pernah terjadi. Terakhir, terjadi pada akhir tahun lalu, dua kampung berseberangan antara Tambak dan Manggarai, Jakarta Selatan, meletus gara-gara rebutan lahan parkir.
Latar belakang ekonomi sekaligus uang memang menjadi pemicu utama dari berbagai alasan lainnya. Randi sendiri mengidentifikasi berbagai persoalan terkait dengan tawuran antar warga di wilayah rawan konflik. Mulai dari persoalan lahan parkir, narkoba, sampai persoalan pemilihan presiden (pilpres). Akibatnya, tawuran menggunakan senjata tajam, petasan, sampai perang batu, terjadi.
"Setelah saya lulus sekolah, tahun 2009 akhir, sejak saat itu saya berkonsentrasi coba mengurangi tawuran antar warga. Sebelumnya, hampir tiga tahun sendirian mendalami kehidupan kampung-kampung rawan konflik. Barulah 2011, waris dibuat," ujarnya.
Dia mampu menjadi agen perubahan sosial bagi pemuda-remaja pemukiman kelas bawah tersebut. Dia bersama komunitas ciptaannya mampu mengurangi budaya tawuran melalui penyaluran kreativitas bidang musik dan seni.
Kini, ratusan remaja menjadi anggota Warung Inspirasi (Waris) dengan menghindari tawuran dengan kegiatan positif lainnya. "Semuanya bertemu secara kebetulan dari bermusik, hingga masuk ke tiap stakeholder yang ada," ujarnya.
Peran pemerintah, petugas dan aparat tak mampu lagi menangani masalah secara mengakar, komunitas Waris mempunyai peran penting dalam perhatiannya terhadap konflik budaya kekerasan di ibu kota.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap sebelum temuan 7 mayat, polisi sempat menyisir lokasi untuk berpatroli siber.
Baca SelengkapnyaKapolda mengajak seluruh masyarakat terutama orangtua lebih memperhatikan pergaulan dan perkembangan putranya saat berada di luar rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut sekelompok remaja itu izin ke orang tuanya karena ada pesta ulang tahun.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaEmpat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaWarung remang-remang diduga sarang maksiat dibakar sejumlah warga di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu sore.
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaPolisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca Selengkapnya