Memajukan Kampung Lewat Jaringan Internet
Merdeka.com - Mimpi Budi Hermawan perlahan terwujud. Kemampuannya di bidang teknologi membuahkan inovasi. Dimulai dari kocek pribadi, jaringan internet kampung itu berdiri. Kemudian menyebar luas hingga banyak semakin banyak masyarakat desa bisa menikmati.
Bukan keputusan mudah diambil Budi. Dana dikeluarkan pun tidak sedikit. Sudah Rp800 juta digelontorkan demi membangun jaringan internet di Kampung Cilimushideung, Desa Mekarsari, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Segala upaya itu pun tak sia-sia. Kini warga bisa menikmati internet stabil dan murah.
"Alhamdulillah impian saya ini bisa terwujud. Saya dan warga sudah membangun jaringan internet dan memasang kabel optik," ujar Budi bercerita pada Kamis, 20 Agustus 2020 lalu.
-
Siapa yang mendapat paket internet murah? XL Axiata memberikan apresiasi kepada para Ibu dan menawarkan beragam paket Ramadan mulai dari Rp 3 Ribu sebagai bagian dari komitmen mereka untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
-
Mengapa akses internet sangat membantu warga Desa Bowombaru Utara? Masyarakat di sana sangat terbantu dengan keberadaan akses internet yang saat ini didapatkan dengan mudah.'Sangat membantu sekali untuk masyarakat khususnya anak-anak sekolah. Dulunya kalau kita cari jaringan itu harus pergi ke gunung atau pantai, saat ini dari rumah bisa untuk akses internet, kemudian untuk belajar jadi sangat membantu,' tutur Kepala Desa Bowombaru Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, Ferdi Kaeng.
-
Siapa yang terima bantuan internet? Penerima bantuan terutama para pelaku UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan dan masih kesulitan akses Internet.
-
Siapa yang memberikan internet di Kampung Besiq? Selain PT TCM yang memberikan akses listrik dan jalan antar kampung, PT BEK memberikan akses internet gratis bagi warga di Kampung Besiq.
-
Apa dampak positif dari akses internet di Desa Bowombaru Utara? Dan kini sinyal akses internet bukan lagi barang yang sukar didapat di sana. Tentunya membuka pengetahuan warga tentang hal-hal yang terjadi di luar sana. Tak perlu lagi datang ke kota, jika ingin mengakses informasi terkini.
-
Kenapa internet masuk desa di Kampung Besiq? Pemasangan layanan internet itu diinisiasi untuk mendukung proses pembelajaran di daerah terpencil sekaligus memberikan akses ke informasi dan teknologi yang lebih luas.
Kehadiran internet murah membuat warga kampung menjadi ceria. Terutama bagi para orang tua siswa. Mereka tak lagi bermuram durja karena mahalnya harga kuota. Jaringan internet hasil karya Budi sangat membantu anak mereka bersekolah daring di tengah Pandemi Corona.
Warga cukup membayar Rp33.000 per bulan untuk berlangganan. Dengan begitu, para pelajar, mahasiswa, guru, hingga dosen pun bisa menggunakan jaringan untuk kegiatan belajar mengajar dan perkuliahan dengan lancar.
Berkecimpung di dunia teknologi sejak tahun 1992, Budi menjamin para pengguna internet di kampungnya tak bisa mengakses situs porno. Memang sengaja jaringan itu tak dibuka bebas. Ini dikarenakan khawatir banyak anak bakal terpengaruh dan berdampak buruk akibat salah memanfaatkan jaringan internet.
Sebelum hadirnya jaringan internet kampung, banyak warga mengeluhkan cara belajar melalui daring. Mereka merasa kuota internet melalui ponsel masih dirasa mahal. Membuat kantong semakin bolong. Tapi demi anak tetap sekolah, semua rela dilakukan.
Berbagai keluhan itu menjadi motivasi bagi Budi. Pria 44 tahun itu tidak ingin warga sekitar tempat tinggalnya buta teknologi. Karena melalui internet setidaknya bisa menuntun melihat dunia lebih luas dengan harga murah. Budi pun memproklamirkan kampungnya sebagai ‘Kampung Tekno Sains’.
Budi Hermawan Penggagas Jaringan Internet Kampung di Garut ©2020 Merdeka.com/M Iqbal
Jaringan internet tersebut sudah bisa dinikmati warga di kampungnya selama beberapa pekan ke belakang. Budi bersama warga di kampungnya pun membuat BUMKA (Badan Usaha Milik Kampung) untuk mengelola jaringan internet tersebut. Harapannya tiga desa bisa menikmati jaringan internet dengan memasang kabel optik sepanjang 15 kilometer.
Adapun Jaringan internet dibangun Budi menggunakan kabel optik. Frekuensi digunakan pun yang gratis dan sesuai aturan pemerintah, yaitu di 2,4 Ghz. Adapun server internet berada di rumahnya. Lalu terdapat 10 titik akses poin yang bisa menyebarkan sinyal WiFi ke seluruh rumah penduduk.
Meski begitu, jaringan tersebut belum mengantongi izin ISP (internet service provider). Harapannya kini, pemerintah bisa membantu dalam pengurusan izin ISP. Apalagi harus diakui sulit untuk mengurus izin tersebut. Banyak syarat yang berat buat internet kampung. Bayang-bayang terkena denda pun di depan mata.
"Jadi ya kami minta bantuan kebijakan saja dari pemerintah. Biar jaringan internet di Cilimushideung ini legal," ungkap Budi berharap.
Jaringan internet dibangun Budi memang masih beli dari salah satu perusahaan telekomunikasi milik negara. Kini dirinya sedang putar otak mencari alternatif lainnya jika ke depan dilarang perusahaan pemilik jaringan tersebut.
Perjuangan dilakukan Budi belakangan mulai dilirik. Bahkan salah satu perusahaan telekomunikasi sudah menghubungi dirinya. Mereka berencana memberikan bantuan jaringan internet gratis.
Tak hanya internet, Budi juga membuat sejumlah inovasi lain di kampungnya. Salah satunya komputer multi user. Satu CPU komputer bisa dipakai untuk empat sampai 12 monitor. Komputer tersebut bisa menghemat penggunaan listrik hingga 60 persen. "Jadi kalau dulu 12 orang butuh 12 CPU, sekarang cukup satu saja," sebutnya.
Pria yang tengah merintis pembangunan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di kampungnya ini juga membuat alat bernama Touch Pen. Sepintas alat ini seperti spidol biasa. Dengan alat ini, nantinya bisa menjadikan gambar dari proyektor bisa menjadi layar sentuh.
Ke depan Budi juga bermimpi untuk membuat televisi komunitas. Tujuannya agar anak-anak yang tidak memiliki gawai bisa belajar melalui TV. "Jadi gurunya mengajar di sekolah, anaknya diam di rumah," katanya.
Budi Hermawan Penggagas Jaringan Internet Kampung di Garut ©2020 Merdeka.com/M Iqbal
Beragam inovasi dihasilkan Budi mendapat apresiasi. Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengaku bangga dengan inovasi jaringan internet mandiri di Kampung Cilimushideung, Desa Mekarsari dan Cibunar, Kecamatan Cibatu yang digagas Budi.
"Saya bangga karena belum tentu orang kota memilikinya (jaringan internet mandiri). Saya seperti melihat sulap teknologi," ujarnya.
Menurut Helmi, di masa pandemi Covid-19 internet sangat dibutuhkan, apalagi bagi para siswa yang belajar jarak jauh secara online. Helmi berjanji pemerintah akan membantu Budi untuk mengurus izin ISP agar internet di Cilimushideung legal. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinyal internet yang kini bisa diakses membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di daerah yang tadinya blankspot.
Baca SelengkapnyaDesa Dompol jadi lokasi pusat peluncuran bantuan akses internet Fixed Broadband (FBB) 2024 Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Baca SelengkapnyaTepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2024 lalu, akses internet menjadi kado spesial untuk mereka.
Baca SelengkapnyaWarga Kinaleosan kini dapat terhubung dengan dunia luar, memanfaatkan teknologi untuk pendidikan, usaha, serta komunikasi yang lebih baik
Baca SelengkapnyaKuburan menjadi spot 'favorit' warga desa ini lantaran akses internet ada di sana.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnyapemberian internet gratis untuk sekolah bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaData menunjukkan peningkatan akses internet di wilayah tertinggal yang sebelumnya sulit untuk menjangkau teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaPemasangan 3 ribu WiFi di Kota Madiun tak serta merta membuat masyarakat lepas kontrol.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, Pemprov Jateng akan memasang jaringan internet demi meningkatkan kesejahteraan warga.ernet
Baca SelengkapnyaDengan diberikannya internet gratis, maka masyarakat bisa melakukan pekerjaan hanya dari rumah saja.
Baca Selengkapnya