Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menakar bobot Tony Abbott

Menakar bobot Tony Abbott Tony Abbott. © richestlifestyle.com

Merdeka.com - Jika hari ini diadakan jajak pendapat masyarakat Indonesia tentang negara asing dan kepala pemerintahannya yang paling popular (notorious), bisa jadi Australia dan Perdana Menteri Tony Abbott menduduki peringkat pertama, mengalahkan Malaysia.

Itu karena pernyataan Abbott yang mengungkit-ungkit bantuan Australia untuk korban bencana tsunami di Aceh satu dekade lalu di mana ia meminta Indonesia membayar kemurahan hati Australia itu dengan membatalkan eksekusi dua warganya terpidana hukuman mati kasus narkoba di Bali yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang dikenal sebagai Bali Nine.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia sangat tersinggung. Ekspresi pemerintah (Kemlu) diungkapkan dengan harapan pernyataan Abbott tidak merefleksikan watak asli Australia, sedangkan masyarakat mengunjukkan rasanya sampai dengan membuat gerakan koin untuk Australia guna mengembalikan duit bantuan Australia saat bencana tsunami Aceh.

Sungguh sebuah blunder yang sangat merugikan Australia yang dibuat oleh Abbott. Dalam hal politik luar negeri, Abbott memang telah banyak membuat blunder yang menunjukkan bobot atau kapasitasnya dalam menahkodai hubungan luar negeri Australia.

Dengan Indonesia, sebelumnya Abbott pernah membuat blunder dalam isu penyadapan telepon pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terungkap pada November 2013.

Abbott menolak minta maaf dengan pernyataan bahwa Australia tidak bisa dituntut untuk minta maaf atas langkah-langkah yang diambil untuk melindungi kepentingan negara baik sekarang maupun sebelumnya. Omongan ini membuat Indonesia menarik Dubes Nadjib Riphat Kesoema ditarik ke Jakarta.

Di bawah Abbott sikap bertetangga Australia memang tidak menyenangkan khususnya bila kita ingat bahwa Australia juga menutup sepenuhnya pintu bagi pencari suaka dari Indonesia yang datang setelah 1 Juli 2014. Ditambah lagi sikap PM Tony Abbot yang diakuinya sendiri sebagai berubah-ubah (weathervane) dalam hal pencari suaka tergantung kepada siapa ia berhadapan yang tentu saja merugikan Indonesia.

Selain masalah pencari suaka, sikap tak baik bertetangga Australia juga tercermin pelanggaran wilayah perairan Indonesia dengan Operation Sovereign Borders pada 1 Desember 2013 hingga 20 Januari 2014 yang dalam dalam waktu kurang dari dua bulan, Australia enam kali melanggar batas wilayah Indonesia.

Abbott juga pernah sesumbar akan melabrak Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT APEC di Beijing karena dianggap turut bertanggungjawab atas jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia di Ukraina. Tapi itu ternyata hanya koar-koar untuk konsumsi publik dalam negeri dan tak terjadi di Beijing.

Media di Australia sendiri menilai bahwa dalam hal politik luar negeri Abbott tidak ingin diremehkan dan berusaha menyaingi prestasi Perdana Menteri sebelumnya dari Partai Buruh Kevin Rudd yang sangat aktif dan sering berkunjung ke luar negeri sehingga Abbott menjulukinya 'Kevin 747'. Tak heran dalam setahun pertama menduduki jabatannya, Abbott telah 12 kali melawat ke manca negara sehingga ia sendiri dijuluki 'Air Abbott'.

Para analis di Australia khawatir bahwa politik luar negeri di bawah Abbott akan digerakkan melebihi kapasitasnya khususnya jika dilihat dari keinginan Abbott untuk mengirim kekuatan militer Australia ke berbagai belahan dunia seperti di Ukraina yang dinilai tidak melayani kepentingan nasionalnya.

James Brown, peneliti di Lowy Institute di Sydney dan mantan perwira militer Australia yang bertugas di Irak dan Afghanistan yang dikutip BBC News (2/9/14) menyatakan bahwa di awal pemerintahannya Abbott berjanji bahwa politik luar negerinya akan lebih berorientasi ke Jakarta, namun nyatanya tidak, karena Abbott malah lebih tertarik mengirim pasukan ke Irak dan Suriah sementara banyak masalah regional yang harus diantisipasi Australia.

Dalam hal hubungan dengan Indonesia, tepat sekali nasehat dan pesan media di Australia kepada Abbott bahwa 'The conduct of regional foreign policy does not require boxing gloves.' (pelaksanaan politik luar negeri tidak memerlukan sarung tinju atau jangan kasar).

Tapi rupanya nasehat itu tak menarik bagi Abbott. Itukah bobot Abbott sebenarnya?

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rocky Gerung Tuding Sekjen PDIP Hasto Aktor di Balik Gaduh Ucapan 'Bajingan-Tolol'
Rocky Gerung Tuding Sekjen PDIP Hasto Aktor di Balik Gaduh Ucapan 'Bajingan-Tolol'

Padahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya
⁠Duduk Samping Anies, Tom Lembong Nyerah Diminta Tirukan Suara Singa
⁠Duduk Samping Anies, Tom Lembong Nyerah Diminta Tirukan Suara Singa "Enggak Sanggup Aku"

Sebuah video memperlihatkan sosok Tom Lembong yang diminta warganet untuk menirukan suara singa, sampai bilang tidak sanggup.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo soal Ndasmu Etik
VIDEO: Prabowo soal Ndasmu Etik "Enggak Usah Dibesar-besarkan"

Prabowo mengatakan hanya sebatas candaan, di antara keluarga Partai Gerindra, mengingat rapat tersebut merupakan pertemuan tertutup dan terbatas.

Baca Selengkapnya
Ketika Ali Sadikin Dijuluki “Gubernur Monyet” karena Sifatnya, Begini Kisahnya
Ketika Ali Sadikin Dijuluki “Gubernur Monyet” karena Sifatnya, Begini Kisahnya

Orang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Unek-Unek Presiden Jokowi Kerap Diejek Bodoh, Firaun hingga Planga Plongo
VIDEO: Unek-Unek Presiden Jokowi Kerap Diejek Bodoh, Firaun hingga Planga Plongo

Presiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).

Baca Selengkapnya
Prabowo: Ada Orang Katanya Pintar, Saking Pintarnya Pandai Nipu dan Maling
Prabowo: Ada Orang Katanya Pintar, Saking Pintarnya Pandai Nipu dan Maling

Prabowo menyayangkan ada orang pintar yang tak memahami bagusnya strategi Jokowi.

Baca Selengkapnya
Diingatkan agar Bicara Sopan, Prabowo: Saya Bicara Apa Adanya
Diingatkan agar Bicara Sopan, Prabowo: Saya Bicara Apa Adanya

Capres nomor urut , Prabowo Subianto kembali menyinggung pernyataannya yang menggunakan kata "goblok" beberapa waktu lalu. Dia mengaku bicara apa adanya.

Baca Selengkapnya
Anies Live Tiktok Bareng Tom Lembong, Netizen: Pak Tom Bilang RAWR Dong
Anies Live Tiktok Bareng Tom Lembong, Netizen: Pak Tom Bilang RAWR Dong

Nama Tom Lembong disebut Gibran Rakabuming Raka dalam sesi tanya jawab debat Cawapres

Baca Selengkapnya
Megawati Ledek Ahok: Selotip Tetap Berjalan, Senengnya Ngerocos Aja
Megawati Ledek Ahok: Selotip Tetap Berjalan, Senengnya Ngerocos Aja

Megawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko: Pernyataan Tom Lembong Melanggar Etika Profesional
Budiman Sudjatmiko: Pernyataan Tom Lembong Melanggar Etika Profesional

Menurut Budiman, pernyataan Tom Lembong tersebut sebuah pelanggaran etika profesional sebagai seorang mantan menteri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TKN Prabowo-Gibran Tuding Tom Lembong Sesat & Remehkan Nikel Indonesia Tak Laku
VIDEO: TKN Prabowo-Gibran Tuding Tom Lembong Sesat & Remehkan Nikel Indonesia Tak Laku

Nusron merasa kampanye Tom Lembong terkait kebijakan Indonesia menghentikan ekspor nikel ke luar negeri justru merugikan.

Baca Selengkapnya
Gerindra Sesalkan Ucapan Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi: Bisa Menimbulkan Perpecahan di Masyarakat
Gerindra Sesalkan Ucapan Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi: Bisa Menimbulkan Perpecahan di Masyarakat

Selain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya