Mencegah kebutaan akibat diabetes
Merdeka.com - Penderita penyakit diabetes berisiko mengalami kebutaan karena mengalami Retinopati diabetik proliferatif (PDR). Retinopati merupakan penyebab utama penderita diabetes mengalami kebutaan akibat gangguan pada pembuluh darah pada retina.
Dokter spesialis mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Gita Lisa Andayani mengatakan pembuluh darah di mata sebenarnya tidak langsung pecah. Diabetes merupakan penyakit kronis yang kemudian pembuluh darahnya mengalami gangguan. Misalnya sel-sel yang di luar atau perisit itu hilang bagian dalamnya rusak.
Sel-sel darah yang rusak dari luar sampai dalam, pembuluh darahnya juga menebal. Akhirnya pembuluh darah bocor, kemudian cairan pembuluh darah keluar dari retina. Jika diibaratkan, retina itu seperti halaman kalau selang airnya itu bocor tersumbat pula. Tersumbatnya suplai darah ke retina akan menurun.
-
Bagaimana retinopati diabetik berkembang? Perkembangan retinopati diabetik dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk durasi diabetes, kontrol gula darah, tingkat tekanan darah, dan kecenderungan genetik.
-
Kenapa retinopati diabetik bahaya untuk mata? Hal ini terjadi ketika kadar gula darah atau glukosa yang tinggi merusak pembuluh darah di retina. Seiring waktu, kerusakan ini menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani.
-
Apa dampak diabetes pada mata? Diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak serius pada berbagai organ tubuh, termasuk mata. Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, Ph.D, M.Epid, Sp.M(K), Ahli Retina sekaligus Kepala Departemen Oftalmologi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan bahwa diabetes yang tidak terkontrol secara tepat dapat memicu retinopati diabetik, sebuah kondisi yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina dan berujung pada gangguan penglihatan.
-
Bagaimana diabetes merusak mata? Pada sebuah telewicara daring, Prof. Bayu menjelaskan bahwa kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes tidak hanya merusak pembuluh darah di organ-organ utama, tetapi juga pada retina mata. 'Retina adalah salah satu bagian penting dari mata yang kaya akan pembuluh darah. Ketika diabetes berlanjut dan tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan pada sel-sel retina yang bertanggung jawab atas penglihatan,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Kenapa diabetes bisa sebabkan penglihatan kabur? Diabetes bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, termasuk di mata. Diabetes bisa menyebabkan retinopati diabetik, yaitu kondisi yang ditandai dengan bocornya atau tersumbatnya pembuluh darah di retina.
-
Kenapa diabetes memicu glaukoma? 'Katarak bisa muncul lebih cepat pada penderita diabetes, terutama jika retinanya masih dalam kondisi relatif baik. Namun, jika glaukoma terjadi, yang biasanya pada tahap lanjut, penglihatan akan semakin memburuk dan tidak bisa disembuhkan lagi,' papar Prof. Bayu.
Dia mengatakan diabetes yang menyebabkan kebutaan dapat dicegah dengan beberapa hal. Pertama mengontrol kadar gula darah dengan cara olahraga, diet dan minum obat. Kedua, mengontrol tekanan darah jangan sampai ada komplikasi hipertensi karena itu memperberat penyakit. Terakhir adalah menjaga kolesterol. terpenting ketika ada keluhan pada mata segera periksa ke dokter. Tapi cara mencegah yang paling efektif ialah screening.
Penderita PDR kerap kali dihantui tidak akan lagi bisa melihat normal 100 persen. Padahal, kata Gita, hal itu tergantung dengan lokasi retina. Dari semua retina yang paling vital itu bagian tengah bernama makula atau bintik kuning. Kalau penyakitnya sudah menyebabkan kelainan di bintik kuning tersebut umumnya penglihatan berkurang.
"Jadi enggak 100 persen, mungkin 90 persen, 80 persen. Menurunlah (penglihatan) kalau sudah kena bagian tengah. Selama itu di pinggir-pinggir masih oke," terang Gita saat dihubungi merdeka.com, Selasa (8/11).
Gita menyebut, warga di Indonesia banyak yang menderita diabetes. Dari berbagai penelitian antara 12 hingga 43 persen semua penderita diabetes terdapat retinopatinya. Secara global 34,6 persen di seluruh dunia orang diabetes akan ditemukan retinopati diabetik.
Terkadang penderita PDR mesti berkali-kali melakukan operasi sebab penyakit tersebut merupakan kronis yang tidak cukup sekali pengobatan. "Bukan operasi saja, laser, suntikan, kadang memang enggak cukup sekali," ucapnya.
Dia menambahkan, penderita diabetes mesti lebih agresif terhadap kondisi tubuh. Intinya mesti rajin check up setiap tahun. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risiko gangguan pengelihatan bisa muncul pada diri seseorang saat kondisi diabetes yang dimilikinya tak tertangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaDiabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pada mata.
Baca SelengkapnyaPenyakit mata akibat diabetes merupakan salah satu komplikasi yang paling umum dan bisa sangat merusak jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaRetina mata memiliki fungsi yang penting untuk penglihatan. Gangguan pada bagian ini dapat memengaruhi kualitas mata hingga bisa menyebabkan buta.
Baca SelengkapnyaDi usia senja, banyak masalah kesehatan muncul merusak kesejahteraan. Salah satunya adalah kebutaan, yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaPenglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.
Baca SelengkapnyaKenali risiko komplikasi pada diabetes melitus dan cek pencegahannya yuk!
Baca SelengkapnyaMengenali kondisi diri sendiri sangat penting terutama pada mereka yang sudah menunjukkan gejala dini diabetes.
Baca SelengkapnyaPenderita diabetes umumnya akan berisiko mengalami amputasi, kenali penyebab dan cara pencegahannya.
Baca SelengkapnyaGlaukoma adalah suatu kondisi yang dapat merusak saraf optik mata, dan akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Baca SelengkapnyaAda berbagai alasan mengapa seseorang mungkin tidak rutin minum obat, mulai dari kesibukan, lupa, hingga ketidaknyamanan akibat efek samping obat.
Baca SelengkapnyaDibetes tipe 2 merupakan masalah kesehatan yang mengancam banyak orang. Kondisi ini rupanya bisa dicegah dengan sejumlah langkah mudah saat tidur.
Baca Selengkapnya