Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengabdi merawat jiwa-jiwa yang resah

Mengabdi merawat jiwa-jiwa yang resah Panti rehabilitasi Al Fajar Berseri. ©2016 Merdeka.com/Nuryandi Abdurohman

Merdeka.com - Beberapa perempuan maupun laki-laki itu berdiri dengan tatapan kosong. Mereka tak terlihat menakutkan. Bahkan, di antaranya menyambut dengan senyuman.

Begitulah pemandangan di seputar Yayasan Al Fajar Berseri. Tempat itu didirikan Marsan (50). Lokasinya terpencil di Kampung Pulo, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Marsan mengabdikan diri mengurus mereka para pengidap gangguan kejiwaan. Rumahnya pun berdekatan dengan 'bangsal'.

Pengakuan langsung meluncur dari lisan Marsan soal mengapa dia memutuskan merawat para pengidap gangguan jiwa. Nuraninya tersentak pada 1992, saat melihat ada orang tak waras tengah asyik makan di tempat pembuangan sampah.

"Dari situ saya terpanggil, saya berpikir, saya ambil enggak nih orang. Kalau enggak ambil, artinya membiarkan," kata Marsan kepada merdeka.com, Rabu (14/9) lalu.

Marsan saat itu masih bekerja sebagai kusir andong. Dia lantas nekat membawa sang 'pasien' ke rumahnya. Dia kemudian memandikan dan memberinya makan. Dia menyatakan hal itu tidak mudah, sebab pengidap gangguan jiwa itu sempat berontak. Namun dengan sedikit dipaksa, akhirnya luluh juga.

Marsan bukannya bernyali besar. Dia mengaku awalnya juga ngeri menghadapi orang tak waras. Namun karena tekadnya sudah bulat, perasaan itu lambat laun berkurang. Penolakan juga sempat datang dari keluarga dan tetangganya. Bahkan, idenya merawat pengidap gangguan mental sempat ditentang warga sekitar karena khawatir mengganggu dan meresahkan.

Dia tak patah arang dan mencoba meyakinkan serta menjamin pasiennya tidak membahayakan. Setelah berjalan, Marsan membentuk yayasan buat mempermudah kegiatannya. Berbekal pengetahuan otodidak dan fasilitas ala kadarnya, cerita kemampuan Marsan mulai beredar dari mulut ke mulut. Satu demi satu ada orang mengantarkan pengidap gangguan jiwa ke tempatnya. Namun kebanyakan mereka justru bekas pasien rumah sakit jiwa.

Lantaran jumlah 'warga binaan'-nya semakin bertambah, Marsan putar otak. Dia tak bisa lagi menampung mereka di bekas kandang kuda sudah dibersihkan. Dia pun merekrut 'perawat'. Kini ada 20 orang menjadi anak buahnya.

Lokasinya dibagi dua. Khusus perempuan letaknya berseberangan dengan kediaman Masran. Luasnya kira-kira 900 meter. Ada sekitar 20 kamar dengan dua tipe, yaitu seluas 6 x 6 meter dihuni tiga orang, dan berukuran 3 x 3 meter buat satu orang. Saat didekati, aroma pesing tercium. Meski demikian, tak terlihat kotoran di sekitar ruangan mereka. Tempat tersebut dapat dikatakan lumayan bersih.

'Asrama' penghuni lelaki berada tepat di belakang rumah Marsan. Lokasinya dipisah menjadi dua. Pertama ruangan khusus atau ruang isolasi.

Pasien gangguan jiwa agresif pasti dimasukkan ke sana lebih dulu. Rata-rata salah satu tangan atau kakinya dirantai. Namun menurut Marsan, mereka tak selamanya diikat. Jika sudah dinyatakan tenang dan tak bakal melukai orang lain atau diri sendiri, belenggu itu dilepas.

Tempat lainnya adalah penghuni gangguan jiwa lelaki tidak membahayakan.Keseluruhan luasnya sekitar 2000 meter. Ada lima kamar mandi bagi penghuni laki-laki. Namun kesannya sedikit kotor. Mungkin karena posisinya berada di belakang dan terdapat kubangan air.

"Tahun 2005 saya bikin barak-barak seadanya, bahannya dari barang-barang bekas," ucap bapak lima anak itu.

Saat ini sekitar 200 orang berada di panti tersebut yang mayoritas penghuni adalah laki-laki, dengan rentan usia dari 17 hingga 80 tahun. Marsan sengaja tak menyediakan alas tidur buat mereka.

"Kalau kasur terbatas, tapi pakai tikar juga suka dirusak. Nanti pagi-pagi sudah terlihat berantakan" ujar Marsan.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu, Dulu Seorang Jaksa Kini ODGJ Luntang Lantung Tidur di Masjid
Nasib Orang Tidak Ada yang Tahu, Dulu Seorang Jaksa Kini ODGJ Luntang Lantung Tidur di Masjid

Kisah pilu seorang pegawai jaksa, kini alami gangguan jiwa hingga tidur di Masjid. Simak informasi berikut ini.

Baca Selengkapnya
Begini Ceritanya, 8 Foto Sabda Ahessa Mantan Wulan Guritno yang Dituding Hijrah Setelah Putus
Begini Ceritanya, 8 Foto Sabda Ahessa Mantan Wulan Guritno yang Dituding Hijrah Setelah Putus

Sabda Ahessa dikabarkan tengah jalani hijrah dan semakin tekun beribadah.

Baca Selengkapnya
Kisah Lansia Asal Madiun Puluhan Tahun Jadi Penunggu Pasien di Rumah Sakit, Motivasinya Bikin Haru
Kisah Lansia Asal Madiun Puluhan Tahun Jadi Penunggu Pasien di Rumah Sakit, Motivasinya Bikin Haru

Perempuan 60 tahun ini mengaku akan terus membantu orang lain selama ia mampu.

Baca Selengkapnya
Pulang dari Mesir, Sosok ini 'Hilang' 15 Tahun Tak Pernah Kembali ke Kampung, Kini Berubah jadi Orang Hebat
Pulang dari Mesir, Sosok ini 'Hilang' 15 Tahun Tak Pernah Kembali ke Kampung, Kini Berubah jadi Orang Hebat

Seorang pria berkisah mengenai kehidupannya di masa lampau. Terungkap, dia pernah sengaja menghilang dari kehidupan lama.

Baca Selengkapnya
Marshanda: Gue Sakit Hati Menyaksikan Orang Bilang Gue Main Aman Sebagai Public Figure
Marshanda: Gue Sakit Hati Menyaksikan Orang Bilang Gue Main Aman Sebagai Public Figure

Marshanda mencurahkan isi hatinya di media sosial. Isinya mengenai ia yang ingin menjadi apa adanya dan tak berusaha selalu tampil sempurna di depan publik.

Baca Selengkapnya
Ikut Kontestasi Pilkada 2024, 8 Potret Marshel Widianto Ungkap Bikin Panik Sang Istri - Ternyata Begini Cara Menenangkannya
Ikut Kontestasi Pilkada 2024, 8 Potret Marshel Widianto Ungkap Bikin Panik Sang Istri - Ternyata Begini Cara Menenangkannya

Simak momen Marsehel Widianto bikin panik sang istri saat ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Tidak Disangka ODGJ Ini Dulu Seorang Jaksa Teman Dekat dengan Mantan Kapolri Da'i Bachtiar
Tidak Disangka ODGJ Ini Dulu Seorang Jaksa Teman Dekat dengan Mantan Kapolri Da'i Bachtiar

Bukan sembarangan, dia bahkan turut menceritakan mengenai kawan dekat semasa bekerja.

Baca Selengkapnya
Merantau 10 Tahun Jadi Waria Akhirnya Ozi Saputra Pulang Kampung, Sang Ibu Langsung Memeluk Sambil Menangis
Merantau 10 Tahun Jadi Waria Akhirnya Ozi Saputra Pulang Kampung, Sang Ibu Langsung Memeluk Sambil Menangis

Sepuluh tahun mengadu nasib, Ozi akhirnya kembali ke kampung halaman.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Penuh Haru Kakek Ramelan, 11 Tahun Menunggu Naik Haji Kini Jadi Jemaah Tertua dari Banyumas
Perjuangan Penuh Haru Kakek Ramelan, 11 Tahun Menunggu Naik Haji Kini Jadi Jemaah Tertua dari Banyumas

Ramelan menjadi jemaah haji tertua di Banyumas setelah penantian selama 11 tahun.

Baca Selengkapnya
Cerita Lucu Ustadz Das'ad Latif Dicurhati Janda, Ujungnya Malah Minta Dijadikan Istri
Cerita Lucu Ustadz Das'ad Latif Dicurhati Janda, Ujungnya Malah Minta Dijadikan Istri

Das'ad dengan gaya khasnya menceritakan bahwa awalnya ia hanya memberikan doa dan amalan-amalan.

Baca Selengkapnya
Dulu Kerja Perbankan di Jogja, Kisah Hidup Transmigran ke Kalimantan Ini Curi Perhatian
Dulu Kerja Perbankan di Jogja, Kisah Hidup Transmigran ke Kalimantan Ini Curi Perhatian

Pindahnya Basiron ke Kalimantan Utara tentu memerlukan banyak penyesuaian. Ia juga diketahui banting setir dalam urusan pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down
Mengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down

Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.

Baca Selengkapnya