Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengail kontroversi lewat PKI

Mengail kontroversi lewat PKI Anwar Congo, pemeran utama film The Act of Killing di rumahnya, Medan, Sumatera Utara, Rabu (29/8). (merdeka.com/Yan Muhardiansyah)

Merdeka.com - Dari tema diambil, The Act of Killing, jelas bisa memantik kontroversi di dalam negeri dan masyarakat internasional. Tidak seperti film-film bertema peristiwa 1965 lain, dokumenter karya Joshua Lincoln Oppenheimer ini memotret peristiwa pembantaian anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) bersama etnis Tionghoa dari sudut pelaku.

Cuplikan film sudah beredar di Internet sejak Selasa pekan lalu ini menampilkan betapa gembiranya para pelaku berseragam sebuah organisasi pemuda yang masih ada sampai kini karena berhasil membasmi musuh negara itu. Wajah mereka juga tidak menampakkan penyesalan. Ditambah lagi muncul dua tokoh, yakni mantan wakil presiden Jusuf Kalla dan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno.

Hingga berita ini dilansir, kedua pemuka masyarakat itu belum bisa dimintai komentar soal tampilnya mereka dalam film itu. Kalla yang kini memimpin Palang Merah Indonesia tidak bisa ditemui di kantornya. Orang dekatnya juga tidak dapat dihubungi. Telepon seluler Japto juga tidak aktif. Ketika dihubungi rumahnya, disebutkan dia sedang ke luar kota.

Ketua KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) Haris Azhar memastikan film ini bakal menghebohkan hingga dunia internasional. Bukan lantaran temanya saja, namun film ini juga memotret langsung pelaku lapangan dari organisasi yang sampai saat ini masih berpengaruh. "Film ini akan makin menunjukkan apa sebenarnya terjadi pada pembantaian 1965," katanya saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Jumat pekan lalu.

Komentar serupa juga meluncur dari lisan sejarawan Asvi Warman Adam. Dia menegaskan The Act of Killing bakal makin menguatkan bukti perlunya pembentukan pengadilan hak asasi adhoc buat kasus 1965, seperti rekomendasi dibuat oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Juli lalu.

Dia yakin film ini bakal mengubah pandangan Barat dalam konteks Perang Dingin terhadap peristiwa 1965. "Selama ini masyarakat Barat mengakui (pembantaian PKI) itu jahat tapi perlu dilakukan," ujar Asvi saat dihubungi secara terpisah.

Film sepanjang 115 menit ini dipuji sejumlah kalangan. "Saya belum pernah melihat satu film berpengaruh dan menakutkan (seperti The Act of Killing) dalam satu dekade terakhir," kata Werner Herzog (aktor, sutradara, dan produser asal Jerman), seperti dikutip dari situs theactofkilling.com. "The Act of Killing sangat mengejutkan dalam sejarah film."

Errol Mark Morris menilai The Act of Killing sebagai potret luar biasa dari pembantaian massal. "Sebuah film menakjubkan dan mengesankan," kata sutradara dari Amerika Serikat ini. Surat kabar the Guardian sembilan tahun lalu menempatkan lelaki 64 tahun ini pada peringkat ketujuh dalam daftar 40 sutradar terbaik sejagat.

Bukan sekadar cerita dan tokohnya yang kontroversial, penggarapannya juga bisa menjadi polemik. Oppenheimer bekerja sama dengan sejumlah pihak di Indonesia, namun identitas mereka disembunyikan. Ini termasuk satu dari tiga sutradara selain Oppenheimer dan Christine Cynn.

Sutradara ini mengaku mantan mahasiswa ikut demonstrasi anti-Soeharto pada 1998. "Saya harus tetap menyembunyikan identitas saya karena kondisi politik Indonesia saat ini masih terlalu berbahaya jika saya membuka diri," ujarnya.

Oppenheimer berhasil meminta Anwar dan rekan-rekannya membuat film tentang pengalaman mereka masa muda yang menggemari film-film koboi, termasuk saat mereka membasmi PKI. Alhasil, film diberi judul Arsan dan Aminah itu menjadi bagian dari The Act of Killing.

Ironisnya, Anwar yang menjadi pemeran utama tahunya film itu berjudul Arsan dan Aminah, bukan The Act of Killing yang Sabtu pekan ini diputar di Festival Film Internasional Toronto, Kanada.

(mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun

Gubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.

Baca Selengkapnya
Diangkat jadi Film Layar Lebar, Begini Potret Kelam Perebutan Kekuasaan di Banyuwangi Tahun 1965
Diangkat jadi Film Layar Lebar, Begini Potret Kelam Perebutan Kekuasaan di Banyuwangi Tahun 1965

Terpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 1 Oktober: Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Sejarah dan Para Tokohnya
Peristiwa 1 Oktober: Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Sejarah dan Para Tokohnya

Peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.

Baca Selengkapnya
Senyum Soeharto dan Perintah ‘Bereskan’ DN Aidit
Senyum Soeharto dan Perintah ‘Bereskan’ DN Aidit

Momentum ini terus dimanfaatkan oleh Mayjen Soeharto untuk meningkatkan pengaruhnya di Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya
Teka-Teki Isu Dewan Jenderal Pemicu Peristiwa G30S/PKI
Teka-Teki Isu Dewan Jenderal Pemicu Peristiwa G30S/PKI

Soekarno yang mendengar isu Dewan Jenderal ini lantas berniat untuk menghadirkan para jenderal ke Istana.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat

Perlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.

Baca Selengkapnya
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI

Simak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.

Baca Selengkapnya
Bak Masih Hidup, Video Pimpinan PKI DN Aidit Bicara Menjelaskan Perjalanan Hidupnya Direkayasa AI
Bak Masih Hidup, Video Pimpinan PKI DN Aidit Bicara Menjelaskan Perjalanan Hidupnya Direkayasa AI

D.N.Aidit merupakan salah satu tokoh komunisme di Indonesia. Tak banyak orang yang tahu perihal kehidupannya.

Baca Selengkapnya
Tokoh PKI Tak Mempan Ditembak, ini Yang Dilakukan TNI
Tokoh PKI Tak Mempan Ditembak, ini Yang Dilakukan TNI

TNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?

Baca Selengkapnya
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah

Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.

Baca Selengkapnya
Cerita Sjam Kamaruzaman Bocorkan Sepak Terjang Biro Chusus PKI di Balik G30S
Cerita Sjam Kamaruzaman Bocorkan Sepak Terjang Biro Chusus PKI di Balik G30S

Dalam film G30S/PKI, sosoknya digambarkan misterius. Asap rokok tak berhenti mengepul saat rapat. Kehadirannya dalam persiapan penculikan tampak sangat dominan.

Baca Selengkapnya
TAP MPRS No XXXIII/MPRS/1967 Dicabut, Momen Kembalikan Martabat Presiden Soekarno
TAP MPRS No XXXIII/MPRS/1967 Dicabut, Momen Kembalikan Martabat Presiden Soekarno

Soekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.

Baca Selengkapnya