Mensyukuri vonis untuk Ahok

Merdeka.com - Palu hakim diketuk. Basuki T Purnama alias Ahok divonis dua tahun penjara. Dia dinyatakan bersalah dalam kasus penistaan agama. Hakim langsung memerintahkan agar Ahok dijebloskan ke penjara.

Berbagai reaksi muncul. Ada yang tertawa dan ada yang berduka. Sampai Selasa (9/5) tengah malam massa pro Ahok menggelar aksi di Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Tuntutan mereka satu 'bebaskan Ahok'.

Berbeda dengan di markas DPP Front Pembela Islam (FPI). Sekelompok orang sejak pagi sudah bersiap turun ke jalan mengawal sidang. Mereka gabung dengan massa kontra Ahok di Kementerian Pertanian, tempat Ahok diadili.

Jumlahnya tak terlalu banyak. Rombongan pendemo itu menumpangi tiga mobil Toyota Avanza dan beberapa motor. Tak ada nonton bareng sidang yang disiarkan secara langsung itu.

Usai hakim memvonis Ahok dua tahun penjara, beberapa warga yang berada di Masjid Jami Al Islah, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, nampak kecewa. Sekira lima pria paruh baya berkumpul sembari menunggu azan zuhur. Mereka bersila membicarakan putusan.

Sujud syukur usai Ahok divonis ©2017 merdeka.com/desi

Sujud syukur usai Ahok divonis ©2017 merdeka.com/desi

"Kita nyangka 4 tahun tapi 2 tahun," celetuk pria berperawakan kurus.

"Tapi dia banding. Doain saja biar kalah, semoga 15 tahun," sahut pria berkacamata.

Jam dinding berbunyi. Sudah masuk waktu zuhur. Usai salat, imam salat meminta para jemaah melakukan sujud syukur sebanyak dua kali atas vonis yang dijatuhkan kepada Ahok.

Setelah salat semua meninggalkan masjid. Tak berapa lama remaja pria mengenakan baju koko putih datang menggerutu. Sambil membuka sepatu, dia melontarkan kekecewaannya atas vonis Ahok kepada pria yang berada di warung nasi samping masjid.

Tidak lama massa mulai berdatangan ke wilayah basis FPI. Terlihat raut muka lelah. Semua yang ikut demo laki-laki. Tak terlihat wanita turun dari mobil rombongan atau motor.

Mereka datang menenteng plastik berisi makanan. Beberapa mampir di warung kopi sambil melahap lontong sayur. Hari itu, 'perjuangan' mereka selesai.