Mereka menggerus kesejahteraan rakyat
Merdeka.com - Korupsi menjadi salah satu musuh bebuyutan Indonesia dalam setiap masa. Sejak otonomi daerah diberlakukan, gelombang kepala dan wakil kepala daerah masuk penjara lantaran rasuah terus terjadi.
Memprihatinkan sudah tentu. Sebab, anggaran atau eksplorasi alam mestinya dinikmati rakyat hanya beredar di kantung-kantung penguasa dan kroninya, serta pengusaha hitam.
Peneliti lembaga nirlaba Indonesia Corruption Watch, Wanna Alamsyah, menyatakan memang kebanyakan pelaku korupsi justru berasal dari kepala atau pejabat daerah. Menurut catatannya, selama semester I 2016 (Januari-Juli), sebanyak 205 dari 210 kasus korupsi terjadi di daerah.
-
Dimana korupsi dana desa terjadi? ICW Catat Kasus Korupsi di Sektor Desa Tempati Posisi Teratas pada 2023
-
Apa sektor korupsi terbanyak pada 2023? 'Dari sepuluh besar, sektor desa paling banyak dengan total 187,' kata Peneliti ICW Diky Anindya dalam rilis terkait Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2023, Senin (20/5).
-
Di mana kawasan elit Jakarta yang terkenal dengan ekspatriat? Selain itu, Kawasan Pondok Indah ini juga terkenal sebagai tempat bermukimnya para ekspatriat, pengusaha, pejabat, dan juga artis papan atas di Jakarta.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Kenapa korupsi merupakan masalah serius? Korupsi memberikan dampak negatif yang signifikan dan meluas. Hal ini dapat memperburuk ketimpangan sosial, menghambat pertumbuhan ekonomi, serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Selain itu, korupsi juga menciptakan lingkungan yang tidak adil dan tidak transparan, yang pada gilirannya dapat merusak tatanan sosial dan ekonomi suatu negara.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
"Sebagian besar kasus korupsi terjadi di daerah. Kasus korupsi yang terjadi di nasional sebanyak lima kasus atau sekitar dua persen. Sedangkan kasus korupsi yang terjadi di daerah sebanyak 205 kasus atau sekitar 97 persen," kata Wanna kepada merdeka.com, Selasa (30/8) lalu.
Wanna menyatakan, modus paling sering terjadi adalah penggelapan. Di sampingnya ada proyek fiktif dan penyalahgunaan anggaran.
"Sektor keuangan daerah menjadi sektor yang paling rentan dikorupsi dengan 34 kasus. Sektor pelayanan publik menjadi sektor kedua yang paling rentan dikorupsi," ucap Wanna.
Korupsi di bidang infrastruktur, menurut Wanna, pada 2016 tercatat menelan kerugian negara sebesar Rp 486,5 miliar atau 55 persen. Sedangkan non-infrastruktur menghilangkan duit rakyat sebanyak Rp 404 miliar atau 45 persen.
Dalam pemetaan korupsi, bupati paling banyak terlibat. Sebab, mereka diberi kewenangan amat luas buat dan kerap tidak terkendali. Dengan begitu, mereka bisa dengan mudah menerbitkan izin, atau mengutak-atik anggaran buat proyek fiktif. Alhasil, warga seolah sengaja dibuat tak berdaya supaya mereka tetap mempunyai ketergantungan terhadap para elite penguasa. Makanya, warga tak peduli lagi dengan politik uang, asalkan mereka tidak kelaparan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri mengatakan kebanyakan tenaga honorer dari keluarga Keluarga Kepala Daerah tak memiliki keahlian khusus.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Hukum Pidana Universitas Pancasila Agus Surono mengatakan, tantangan terbesar dalam pengelolaan SDA adalah masalah deforestasi.
Baca SelengkapnyaKarena saat menjabat, seorang kepala daerah mendadak akan mengelola uang hingga Rp1-2 miliar setiap tahun.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mengaku sedih melihat pejabat negara yang hanya mau enak saja dan memikirkan kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaIndonesia Corruption Watch (ICW) memaparkan korupsi terbanyak pada 2023 ditemukan di sektor desa.
Baca SelengkapnyaWahyu menilai, penyelewengan dana desa ini diakibatkan para kepala desa tak memiliki pengetahuan yang memadai.
Baca SelengkapnyaKPK heran mengapa Pemkab mementingkan perjalanan dinas yang tidak bisa mengentaskan kemiskinan.
Baca Selengkapnya