Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski tunarungu tapi haus ilmu

Meski tunarungu tapi haus ilmu Aprizar Zakaria, pendiri majelis taklim tuli Indonesia. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Seperti hari sebelumnya, cuaca tak menentu menyelimuti Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (11/2). Namun, itu tak menyurutkan para anggota Majelis Taklim Tuli Indonesia (MTTI) menghadiri pengajian dwimingguan di Rumah Belajar Miranda, Cipete, Jakarta Selatan.

Ya. Pengajian sudah digelar sejak tiga bulan lalu itu memang dikhususkan untuk orang-orang yang kehilangan kemampuan mendengar alias tunarungu. Tak kurang dari 50 orang dengan keterbatasan fisik tersebut hadir. Lalu, bagaimana mereka menangkap pesan agama yang disampaikan, sementara mendengar saja tak bisa?

Jangan bingung. Ada ahli bahasa isyarat yang siap menerjemahkan setiap perkataan pendakwah. Selain itu, ada seorang lagi bertugas mencatat substansi ceramah di papan tulis. Metode ini membuat Jemaah tunarungu antusias mengikuti pengajian dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Banyak pertanyaan dilontarkan membuat acara selesai mendekati Dhuhur, molor dari seharusnya pukul 11.00 WIB.

"Kalau tidak dihentikan bisa lanjut terus itu," kata Farid, penerjemah untuk tunarungu, saat berbincang dengan merdeka.com, seusai pengajian.

Pria 40 tahun itu bercerita mengenai kedangkalan pemahaman Islam di kalangan tunarungu. Terparah, tak sedikit yang berpandangan bahwa ketidaksempurnaan fisik membuat mereka terbebas dari kewajiban salat lima waktu.

Hal tersebut diakui Aprizar Zakaria, 55 tahun, dan Fuad (64). Kedua tunarungu itu berkisah lewat gerakan tangan disertai ucapan tak jelas. Farid pun membantu menerjemahkan.

Aprizar kehilangan pendengaran usai menderita panas tinggi saat usia tiga bulan. Kendati demikian, mantan ketua umum gerakan untuk kesejahteraan tunarungu (Gerkatin ) itu berkeras menyelesaikan setiap jenjang pendidikannya hingga meraih gelar insinyur teknik.

"Pernah masuk TK Umum di Cijantung. Nggak bisa, nangis, dan kabur," katanya. "Mengadu ke bapak, akhirnya TK di Salemba."

Setelah itu, dia masuk Sekolah Luar Biasa (SLB) hingga kelas 7. Kemudian lanjut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Teknik Menengah (STM), keduanya lembaga pendidikan umum.

"Awalnya , saya nggak bisa mengikuti pelajaran dan sering lihat catatan teman. Guru sering menegur karena saya dikira menyontek," katanya. "Tapi, akhirnya, guru memahami karena saya nggak bisa mendengar."

Dalam hal ilmu agama pun demikian. Indera pendengaran yang tak berfungsi membuat Aprizar kesulitan memahami ajaran Islam. Seiring putaran waktu, dia secara perlahan bisa menangkap cahaya Islam lewat bahasa isyarat. Dengan bahasa isyarat pula, Aprizar yang disokong penerjemah sesekali berdakwah di masyarakat umum.

Direktur CV Zakaria Mandiri itupun mendirikan Majelis Taklim Tuli Indonesia (MTTI) pada September 2016. Ini sebagai wadah kaum Tunarungu muslim belajar Islam.

"November kemarin, kami memberikan proposal dana kepada Kementerian Agama untuk menghadiri konferensi tuli muslim sedunia di Malaysia. Alhamdullilah diterima," katanya. "Dan, kalau tak ada halangan, bantuan anggaran selama setahun juga akan diberikan, Insya Allah."

Lain Amrizal. Lain pula Fuad. Pria asal Medan itu sudah kehiilangan pendengaran total sejak usia 4 tahun.

"Gara-gara terjatuh dari pohon. Satu tahun panas, demam dan sempat hampir meninggal."

Menjadi tuli membuat Fuad lamban menyelesaikan pendidikannya. Dia butuh 17 tahun untuk tamat dari Sekolah Luar Biasa yang sudah dimasukinya sejak usia balita.

"SLB mulai 5 tahun, mengalami kesulitan jadi lambat."

Anehnya, Fuad menjadi satu dari enam murid SLB yang menerima tawaran kepala sekolah untuk masuk ke SMP umum favorit di Medan. Dia pun harus menempuh ujian masuk seperti murid normal lainnya.

"Akhirnya diisi asal-asalan. Dua minggu kemudian pengumuman. Ada nama saya"” katanya. "Selesai itu saya ke Jakarta, bisa masuk STM Bangunan. Tapi nggak betah karena banyak tawuran, balik ke Medan."

Tamat sekolah menengah, Fuad lanjut kuliah di Akademi komputer Medan selama tiga tahun. Pada awalnya, dia sempat menerima penolakan. "Sempat marah karena saya punya kemampuan."

Fuad mengaku tetap berupaya belajar Islam sejak kecil. Meskipun dia sempat bersekolah di lembaga pendidikan Katolik.

"Belajar pengajian umum. Tapi anak-anak lain mendengar saya tidak. Dan akhirnya saya keluar. Ada juga guru agama Islam dan saya nggak mengerti," katanya. "Orang tua mengajarkan salat, buku di taruh di depan. Walaupun nggak jelas tetap saja salat."

Kini, pria yang memiliki dua anak normal itu bersyukur bisa mengikuti pengajian rutin digelar MTTI. Dia mengaku, pemahaman agamanya semakin meningkat.

"Dulu sebelum berdiri majelis ini juga suka diajak pak Amrizal, tapi sibuk bekerja."

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Semangat Santri Tunarungu Belajar Mengaji Alquran dengan Bahasa Isyarat
FOTO: Semangat Santri Tunarungu Belajar Mengaji Alquran dengan Bahasa Isyarat

Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama Ramadan, para santri difabel tunarungu itu belajar mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya
Mengaji dalam Hening, Potret Anak-Anak Tunarungu Belajar Alquran Isyarat
Mengaji dalam Hening, Potret Anak-Anak Tunarungu Belajar Alquran Isyarat

Ternyata, telunjuk yang menjulang tinggi itu adalah bahasa isyarat huruf hijaiyah "ba"

Baca Selengkapnya
Semangat Anak-Anak Penyandang Tuli Belajar Ngaji di Masjid Al Azhom Tangerang, Gunakan Bahasa Isyarat
Semangat Anak-Anak Penyandang Tuli Belajar Ngaji di Masjid Al Azhom Tangerang, Gunakan Bahasa Isyarat

Dengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Seminar Mahasiswa Penyandang Disabilitas Universitas Lancang Kuning Lampung, Bikin Salut
Viral Momen Seminar Mahasiswa Penyandang Disabilitas Universitas Lancang Kuning Lampung, Bikin Salut

Ia pun menjelaskan seminarnya menggunakan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya
Bikin Ngakak! 8 Potret Lucu Saka Anak Bungsu Ussy Sulistiawaty & Andhika Malah Pamer Otot saat Akan Belajar Ngaji, Gurunya Sampai Tertawa
Bikin Ngakak! 8 Potret Lucu Saka Anak Bungsu Ussy Sulistiawaty & Andhika Malah Pamer Otot saat Akan Belajar Ngaji, Gurunya Sampai Tertawa

Hal itu terungkap dari postingan terbaru Ussy Sulistiawaty di Instagram. Tampak Saka yang mengenakan baju koko lengkap dengan peci hendak belajar Iqro.

Baca Selengkapnya
Fokus Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadan, Begini Keseruan Ponpes di Kendal Belajar Kitab Kuning
Fokus Perdalam Ilmu Agama di Bulan Ramadan, Begini Keseruan Ponpes di Kendal Belajar Kitab Kuning

Pondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keunikan Dakwah Keliling Oleh Ustaz Yahya, Ajarkan Anak-Anak Usia Dini Pendidikan Islam dengan Kostum Badut
FOTO: Keunikan Dakwah Keliling Oleh Ustaz Yahya, Ajarkan Anak-Anak Usia Dini Pendidikan Islam dengan Kostum Badut

Selain mengajarkan pendidikan Islam, ustaz Yahya juga membagikan sejumlah cerita kisah Nabi dan Rasul kepada anak-anak.

Baca Selengkapnya
Potret Ameena Anak Aurel & Atta Belajar Mengaji, Cantik nan Menggemaskan Berkerudung - Semangat Menulis Huruf Hijaiyah
Potret Ameena Anak Aurel & Atta Belajar Mengaji, Cantik nan Menggemaskan Berkerudung - Semangat Menulis Huruf Hijaiyah

Ameena, putri Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, terlihat sangat menggemaskan saat sedang belajar mengaji.

Baca Selengkapnya
Teks Ceramah Lucu tentang Ngaji, Penuh Pelajaran Bijak
Teks Ceramah Lucu tentang Ngaji, Penuh Pelajaran Bijak

Ceramah adalah sarana yang sering digunakan untuk menyampaikan ilmu.

Baca Selengkapnya
Sekelompok Mahasiswa Muslim ‘Ngabuburit’ di Kapel Biara Ursulin Bandung, Aksinya Viral
Sekelompok Mahasiswa Muslim ‘Ngabuburit’ di Kapel Biara Ursulin Bandung, Aksinya Viral

Aksi sekelompok mahasiswa muslim 'ngabuburit' ke Kapel Biara Ursulin ini viral, tuai komentar warganet.

Baca Selengkapnya
Dua Taruna Akpol Tes Wawancara Pakai Bahasa Inggris Jadi Sorotan, Netizen 'Makin Semangat Belajar'
Dua Taruna Akpol Tes Wawancara Pakai Bahasa Inggris Jadi Sorotan, Netizen 'Makin Semangat Belajar'

Kemahiran dua taruna Akpol ini berbahasa asing banyak diacungi jempol oleh warganet.

Baca Selengkapnya
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini
Unik Jadi Sorotan, Mahasiswa UGM Wajib Pakai Bahasa Daerah saat Presentasi Mata Kuliah ini

Cara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.

Baca Selengkapnya