Mima Saina, orang Indonesia jadi pahlawan di Israel
Merdeka.com - Mungkin tak banyak orang tahu dan sejarah Indonesia pun belum pernah mencatat. Namun bagi Israel, sekecil apapun sumbangsih bangsa lain kepada warganya menjadi sebuah penghargaan tertinggi. Di Yadvashem dua nama nama orang Indonesia tercatat sebagai pahlawan. Mereka adalah orang-orang telah mempertaruhkan nyawanya untuk warga yahudi dari kekejaman Nazi.
Adalah Mima Saina, perempuan berdarah Jawa dan Tole Madna, seorang pria asal Indonesia menjadi pahlawan di kawasan monumental di Israel. Di areal seluas 45 hektar tempat monumen peringatan para korban Holocaust, di situlah nama Mima Saina dan Tole tersemat. Kawasan ini dikenal sebagai kebun Righteous Among the Nations. tempat diperuntukkan bagi kalangan non Yahudi yang telah berjasa besar dalam menyelamatkan orang-orang Yahudi dari Holocaust.
Seperti dikutip dari situs yadvashem.org, Mima Saina dan Tole Madma dijadikan pahlawan pada tahun 2003 atas rekomendasi Congregation Adas Israel di Washington D.C. dan Senator California, Henry A. Waxman. Tak banyak informasi dari keduanya. Congressional Record hanya menyebut Tole Madna adalah seorang katolik juga warga Indonesia menetap di Belanda. Sedangkan Mima Saina adalah pembantu rumah Tole Madna, ia seorang muslim.
-
Siapa yang membantu bangsa Yahudi? Orang-orang Yahudi juga dikenal suka mendukung satu sama lain.
-
Siapa korban dari kekejaman Israel? Avni adalah seorang pawang anjing di penjara Ofer yang terkenal dengan pengamanannya yang ketat, salah satu dari banyak penjara Israel di mana warga Palestina menghadapi penyiksaan dan penganiayaan yang kejam.
-
Siapa yang dibebaskan oleh militer Israel? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Siapa saja yang ikut aksi bela Palestina bersama Dinda Hauw? Dinda Hauw dan teman-teman artis lainnya kompak bergabung dalam aksi bela Palestina di Monas.
-
Siapa yang membebaskan pria Palestina? Pada video unggahan lainnya, pria itu dibebaskan oleh Otoritas Zionis Yahudi Israel dengan kondisi memprihatinkan akibat kelaparan dan penyiksaan yang dilakukan kepadanya.
-
Dimana tahanan Palestina dianiaya? Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
Berdasarkan situs United States Holocaust Memorial Museum, keduanya tercatat pernah menolong seorang bayi Yahudi bernama Alfred Munzer. Alfred kini menjadi seorang ahli penyakit dalam dan spesialis paru yang tinggal di Washington DC, Amerika Serikat. Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Ahli Paru Amerika Serikat.
Beberapa literasi menyebutkan kisah kemanusiaan keduanya menyelamatkan Alfred Munzer. Kisahnya bermula Kisahnya dari pasangan Yahudi bernama Simcha Münzer dan Gisele. Keduanya merupakan sepupu dan bertemu saat berada di Polandia. Simcha berasal dari kota Kańczuga sedangkan Gisele berasal dari Rymanów, kedua kota berada di propinsi Podkarpackie, Polandia selatan.
Ketika berusia 18 tahun, Simcha hijrah ke Hague, Belanda. Di sana dia membuka sebuah butik pakaian. Sedangkan Gisele tinggal di rumah kakaknya di Berlin sebelum akhirnya menuju Hague di awal Desember 1932, dan menikah dengan Simcha pada 16 Desember 1932.
Singkat cerita, pernikahan keduanya dibuahi tiga orang anak. Adalah Eva, Leah dan juga Alfred Munzer. Ketika Alfred lahir pada tahun 1941, Belanda diinvasi oleh Jerman. Dari sinilah kisah penyelamatan Alfred dimulai. Perburuan orang-orang Yahudi menjadi target utama Jerman.
Untuk menyelamatkan anak-anaknya, Gisele memilih menjual semua harta dia miliki. Dua anak perempuannya juga kakak kandung Alfred dititipkan kepada tetangganya yang bersedia menyembunyikan mereka. Ayahnya, Simcha pura-pura mencoba bunuh diri dan dibawa ke rumah sakit jiwa. Gisele pun kemudian menyusul setelah menitipkan ketiga anaknya.
Alfred, kala itu dititipkan kepada seorang tetangga bernama Annie Madna. Dia kemudian dipindahkan untuk dirawat oleh adik perempuan Annie karena saat itu seorang Belanda simpatisan Nazi tinggal di sebelah rumah mereka. Demi keselamatan Alfred, Annie kemudian menghubungi mantan suaminya, Tole Madna, seorang lelaki juga imigran asal Indonesia. Di sanalah akhirnya Alfred dirawat oleh Tole Madna hingga Perang Dunia II berakhir.
Dari sini juga Alfred mengenal Mima Saina sebagai ibu angkatnya. Kebetulan Mima adalah seorang pembantu di rumah Tole Madna. Hingga akhirnya, Alfred kembali kepangkuan Gisele. Selama berpisah, Gisele beberapa kali pindah dari kamp ke kamp setelah rumah sakit tempat mereka bersembunyi diserbu tentara SS Nazi. Gisele dan suaminya, Simca menjadi tawanan ikut dibawa tentara SS. Sayang dua bulan sebelum perang berakhir, ayahanda Alfred meninggal dunia.
Dia meninggal ketika sedang menjalani perawatan. Jasanya dikuburkan di areal pemakaman Kamp Ebensee, sebuah kamp mempekerjakan tawanan yahudi membangun terowongan bawah tanah difungsikan untuk mengevakuasi senjata misil V-2.
Kini Alfred tumbuh menjadi dewasa. Setelah perang dunia dua, Gisele membawa Alfred hijrah ke Amerika Serikat. Kini Alfred menjadi seorang ahli penyakit dalam dan spesialis paru tinggal di Washington DC, Amerika Serikat. Atas permintaan dia juga situs United States Holocaust Memorial Museum juga menggunakan bahasa Indonesia. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan Jalur Gaza Palestina kemarin melaporkan seorang pegawai di rumah sakit Indonesia di utara Gaza tewas akibat serangan pasukan Israel.
Baca SelengkapnyaAksi Bela Palestina merupakan bentuk dukungan warga Indonesia terhadap Palestina yang dibombardir pasukan zionis Israel.
Baca SelengkapnyaAksi bela Palestina dari seluruh rakyat Indonesia resmi digelar hari Minggu ini (5/11) pukul 05.30-10.00 WIB di Monas.
Baca SelengkapnyaDin Syamsudin mengimbau hal itu menyusul massa aksi yang nampak memberikan perlakuan berbeda kepada para tokoh yang hadir.
Baca SelengkapnyaSyifa Hadju merupakan salah satu artis dan public figure tanah air yang aktif menyuarakan tentang kondisi yang terjadi Palestina.
Baca Selengkapnyadua anggota Komisi Fatwa MUI yakni MA dan AR dinonaktifkan terkonfirmasi pernah kunjung Kedubes Israel
Baca SelengkapnyaDua dokter relawan asal Indonesia tiba di Tanah Air usai bertugas di Rumah Sakit Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMenurut Emily, hatinya tertinggal di Gaza dan secepatnya ingin kembali ke sana.
Baca SelengkapnyaDua rumah sakit ini bisa menampung pasien lebih dari 1.000 orang.
Baca Selengkapnya11 Orang relawan kemanusiaan MER-C Indonesia akhirnya berhasil menembus masuk ke wilayah Gaza di tengah bombardir zionis Israel.
Baca SelengkapnyaCerita perjalanan WNI berusaha keluar dari Palestina di tengah situasi konflik yang sedang memanas.
Baca SelengkapnyaMassa aksi bela Palestina terpantau tumpah ruah memenuhi kawasan Monas.
Baca Selengkapnya