NasDem: Sumbangan terbesar dari Ketua Umum
Merdeka.com - Dana bantuan yang diberikan negara untuk dana parpol sebesar Rp 108 per suara setahun dinilai memberatkan partai politik dalam menjalankan operasionalnya. Dengan alasan itulah, partai secara tak langsung melegalkan kadernya meraih uang guna ikut membiayai operasional partainya.
Partai NasDem yang tengah menjadi sorotan lantaran kasus suap dana bansos dan hibah Pemprov Sumut yang menyeret mantan Ketua Dewan Mahkamah OC Kaligis dan bekas Sekjen Patrice Rio Capella membuat anggaran keuangan partainya dipertanyakan. Padahal dalam beberapa kesempatan Ketum NasDem Surya Paloh menyatakan menolak dana bantuan parpol dari pemerintah.
Namun, Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari membantah partainya menerapkan hal tersebut. Uang yang didapat partainya diperoleh dari sumbangan-sumbangan.
-
Siapa yang dikritik ICW soal kasus korupsi? Aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi unjuk rasa untuk mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga menangkap Harun Masiku di depan gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024).
-
Apa sektor korupsi terbanyak pada 2023? 'Dari sepuluh besar, sektor desa paling banyak dengan total 187,' kata Peneliti ICW Diky Anindya dalam rilis terkait Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2023, Senin (20/5).
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang dicurigai menampung hasil korupsi? Pihak Kejaksaan Agung juga menegaskan bahwa pemanggilan tersebut dilakukan karena status Sandra Dewi sebagai istri Harvey, yang diduga terlibat dalam menampung uang hasil korupsi, meskipun Sandra Dewi telah memiliki dua orang anak.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Apa yang dilaporkan IPW kepada KPK? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
"NasDem sendiri mengelola partai ini dengan mandiri, dengan sumbangan-sumbangan. Apalagi ya termasuk harus kita akui ya sumbangan terbesar ya dari Ketua Umum (Surya Paloh)" kata Taufik.
Sementara, dari catatan Indonesia Corruption Watch (ICW) salah satu sumbangsih terbesar korupsi yang melibatkan kader didasari untuk membiayai segala macam kegiatan partainya.
"Kenapa kita bilang ada sumbangsih persoalan keuangan partai dalam persoalan kasus korupsi ini karena kita melihat partai kan ada ketimpangan antara penerimaan dan pengeluaran partai, di sisi penerimaan, partai sangat terbatas untuk mendapatkan sumber-sumber dana yang legal," kata anggota divisi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Almas Sjafrina saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (4/11).
Menurut dia, sejumlah temuan ICW, partai politik semacam memberikan 'kewajiban' bagi tiap kadernya yang menjabat sebagai jabatan publik. Caranya, yaitu dengan menyisihkan gaji tiap bulannya yang didapat selama menjabat sebagai pejabat publik untuk disetorkan ke partainya.
"Itu semacam uang komitmen," ujar dia.
Selain setoran per bulan itu, kata dia, tiap kader juga diwajibkan memberikan sumbangan ke partai, apabila partainya sedang melaksanakan kegiatan besar yang membutuhkan anggaran yang besar pula tentunya.
"Jumlahnya juga berbagai macam dan juga berbagai model, jadi ada yang dipotong oleh sekretaris fraksi, dan fraksi, ada yang setoran langsung dari anggota DPR ke partai, ada juga yang dia belum terima tapi udah dipotong, jadi ini memang terstruktur dan partai terbuka aja ya, mereka mengakui tidak punya sumber uang lain, ya salah satu yang jadi andalan mereka ya sumbangan ataupun sumbangsih dari kader yang punya jabatan," kata dia.
Guna mencegah praktek korupsi yang melibatkan partai politik pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mewacanakan memberikan bantuan keuangan partai politik sebesar Rp 1 triliun per partai. Menurut Menteri Dalam Negeri Tjahjo, acana tersebut bukan tanpa alasan, Tjahjo menyatakan selama ini dana untuk partai politik dianggap terlalu kecil sehingga tidak mencukupi untuk membiayai kegiatan partai.
"Itu kan masih kita lempar dulu, tunggu 2019 dulu, anggaran pemerintahnya gimana. Cukup atau tidak untuk infrastruktur, kalau sudah sejahtera seperti Jerman atau Australia semua mendanai partai, jumlah itu relatif. Misalnya Rp 1 triliun siap enggak partai itu enggak korupsi," kata Tjahjo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3). (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi SYL sebagai menteri maka wajar jika memberikan sumbangan lebih besar
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Disebut Tahu Aliran Dana dari SYL Biayai Kegiatan Partai, Ini Penjelasan NasDem
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Nasdem sekaligus Anggota Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto menanggapi persidangan kasus korupsi Kementan
Baca SelengkapnyaNasDem mengancam somasi Alexander Marwata buntut temuan aliran dana korupsi Syahrul Yasin Limpo ke partainya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini pun menjelaskan, jumlah Rp40 juta tersebut tidak langsung dikirim secara full.
Baca SelengkapnyaSahroni mengaku ketentuan untuk batasan maksimal sumbangan sudah diatur di internal partai NasDem
Baca SelengkapnyaSahroni menyampaikan, NasDem tidak pernah memerintahkan SYL untuk korupsi. NasDem juga tak pernah meminta SYL menyetor hasil korupsi yang dilakukannya.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo ditangkap KPK di salah satu apartemen kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaNasDem mengaku tidak mengetahui asal usul uang dari Syahrul Yasin Limpo tersebut.
Baca SelengkapnyaKecaman itu disampaikan Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni di Nasdem Tower pada Sabtu malam.
Baca SelengkapnyaPihak partai diharapkan dapat kooperatif untuk pengusutan tersebut. Sebagaimana dalam komitmennya untuk membangun politik yang bersih.
Baca SelengkapnyaKPK membuka peluang memeriksa pengurus DPP Partai Nasdem untuk menelusuri aliran uang terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan.
Baca Selengkapnya