Panglima ISIS dari UIN
Merdeka.com - Dia mengenakan sorban hitam di kepala. Di tangannya ada kertas putih dia gunakan untuk mengajak warga Indonesia berjihad mendukung Negara islam Irak dan Syam (ISIS). Sementara di sisi kiri dan kanan serta belakang, berderet pria bersenjata laras panjang sejenis AK-47.
Semua lelaki itu berwajah Indonesia. Rekaman video berjudul Join the Ranks itu berdurasi kurang dari lima menit. Lelaki bersorban dan menyerukan jihad mendukung ISIS memakai nama samaran Abu Muhammad al-Indonesi.
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menyebut Abu Muhammad al-Indonesi dengan sebutan Mister B. Dia disinyalir menjadi salah satu buronan atas aksi terorisme terjadi di tanah air.
-
Siapa yang memimpin pasukan Askar Perang Sabil di Semarang? Markas APS yang waktu itu berada di daerah Tegalayang Pandak juga mengirimkan satu pasukan yang dipimpin oleh K.H Juraimi dengan didampingi K.H Hadjid sebagai imam.
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Siapa yang memimpin Basuluak? Dilansir dari beberapa sumber, pelaksanaan ritual Basuluak ini dipimpin langsung oleh imam yang dipanggil dengan nama Mursyid atau Khalifah. Merekalah yang nantinya menilai apakah jemaah bisa mengikuti ritual Basuluak atau tidak.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Masjidil Haram? Juhayman al-Otaybi adalah seorang militan Islam yang memimpin kelompok pemberontak yang merebut Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi pada 20 November 1979.
-
Siapa saja tokoh penting penyebar Islam di Nusantara? Penyebaran Islam di wilayah ini dilakukan melalui berbagai strategi, seperti jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, serta islamisasi budaya. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran Islam di Nusantara ialah para ulama dan raja/sultan.
Dalam catatan polisi, B pernah memberi pelatihan militer di Janto, Aceh. Pemilik nama Abu Muhamad al-Indonesi itu tengah bergabung dengan ISIS di Suriah. "Inisial B sudah teridentifikasi oleh kita. Memang itu buronan kita selama ini," kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman Senin tiga pekan lalu.
Dia menjelaskan B satu jaringan dengan Santoso, teroris nomor wahid paling dicari polisi. Beberapa waktu lalu Santoso terdeteksi di Poso, Sulawesi Tengah, namun berhasil melarikan diri saat kontak senjata dengan polisi. "Ada kaitannya dengan kelompok Santoso, ada juga kaitannya dengan kelompok timur," ujarnya.
Munculnya Abu Muhammad al-Indonesi dalam video berjudul Join The Ranks semakin menguatkan ada keterlibatan warga Indonesia menjadi jihadis untuk ISIS.
Abu Muhammad Al Indonesi memiliki nama asli Bachrum Syah. Dia pernah belajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Bahrum mengenyam pendidikan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Pria kelahiran 1984 ini tak merampungkan pendidikan tingginya di UIN Jakarta. Dia hanya sampai semester tiga.
Dari penelusuran merdeka.com, Bachrum Syah pernah tinggal di Perumahan Pamulang Permai 2, Pamulang, Tangerang Selatan. Dia tinggal di rumah itu selama kuliah di UIN.
Namun sejak orang tuanya meninggal, Bachrum Syah jarang pulang. Rumah itu kini ditempati oleh kakaknya. "Sejak bapaknya meninggal, dia sudah dua tahun lalu tidak pernah ke sini," ujarnya.
Kiai Chep Hernawan, pemimpin ISIS regional Indonesia, mengatakan Bachrum merupakan pengendali mujahid asal Indonesia. Dia menjabat panglima perang ISIS. Bachrum terbang bergabung dengan ISIS Maret lalu bersama dengan 55 mujahid asal Indonesia.
Sebelum berangkat ke Suriah, Bachrum berlatih fisik di Gunung Gede, Sukabumi. "Yang menghubungkan Al-Baghdadi dengan saya itu Bachrum. Dia juga menyampaikan pesan dari Al-Baghdadi terkait ISIS di Indonesia," tutur Kiai Chep saat berbincang dengan merdeka.com di Venus Cafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, pekan kemarin.
Kiai Chep menegaskan Bachrum bukan anggota jaringan Santoso seperti disebutkan oleh polisi. Dia membantah Bachrum pernah terlibat teror-teror sebelumnya di Indonesia. "Dia itu ustaz dan pernah belajar sama saya."
Namun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah lama memantau gerakan Bachrum di Indonesia. Dari catatan BNPT, Bachrum Syah pernah ikut berlatih perang di Suriah. Salah satu dari ketiga istrinya merupakan janda dari Qodrat. Dia dinikahi oleh Bachrum ketika Qodrat tewas ditembak Detasemen Khusus 88. "Salah satu istrinya merupakan bekas istri Qodrat," kata Ansyaad Mbai.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ajakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham merebut Damaskus dan menggulingkan rezim Bashar Al-Assad pada Minggu (8/12).
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu meluruskan narasi beredar soal konflik Suriah di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat
Baca SelengkapnyaSosok Jenderal TNI AU keturunan Nabi yang menjadi Kapten Timnas AMIN.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaSalah satu rekam jejak K.H Abbas terlihat saat melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKeputusan mendukung Anies-Muhaimin merupakan hasil renungan Ba'asyir dari informasi didapatkannya selama ini.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca Selengkapnya