Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Papua seperti anak perawan

Papua seperti anak perawan Aksi lilin Papua. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wartawan asing begitu tertarik dengan Papua. Bumi Cendrawasih ini bagai perawan tidak tersentuh atau dijaga ketat oleh orang tuanya.

"Kita pertanyakan kenapa mempersulit wartawan asing untuk meliput di Papua. Ini menjadi tanya tanya besar," kata Ketua Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Papua Viktor Mambor saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya kemarin.

Papua bukan wilayah dengan status darurat militer, namun belum ada aturan jelas bagi jurnalis asing meliput di Papua. Pemerintah seperti menutupi sesuatu di Papua."Ada apa dengan pemerintah," tanya Viktor.

Menurut dia, pemerintah cenderung bertele-tele dalam memberikan izin kepada media asing buat meliput di Papua. Agar dibolehkan melakukan kegiatan jurnalistik di Papua harus melewati 12 kementerian. Perlu waktu hampir tiga bulan untuk memperoleh izin meliput. "Dalam dunia jurnalistik waktu begitu lama sangat membuang waktu," ujarnya.

Viktor mengaku pemerintah melakukan diskriminasi pada wilayah Papua. Seharusnya pemerintah boleh memberikan kesempatan sama kepada dunia internasional untuk melihat Papua secara utuh dan jelas.

"Karena peluang wartawan asing mendapat izin meliput di Papua sangat sulit," tutur Viktor. Padahal banyak wartawan asing bebas meliput di kota-kota lain di Indonesia."

Para wartawan asing lebih memilih menyusup ke Papua ketimbang mengurus izin peliputan secara resmi. Mereka biasanya sudah mengetahui bagaimana sanksi terberat bakal mereka terima akibat perbuatannya memasuki wilayah di ujung timur Indonesia itu.

"Paling hanya dideportasi saja, selesai. Tak ada sanksi berat," katanya.

Menurut dia, Dewan Pers pernah menyatakan akses wartawan asing ke Papua harus diberlakukan sama dengan provinsi lain karena tidak boleh ada diskriminasi di Indonesia. Praktiknya, sejak 1963 selalu ada pembatasan akses wartawan dan peneliti internasional ke Papua. "Ini praktik diskriminasi. Harus dihentikan," pinta Viktor.

Terakhir, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigadir Jenderal Paulus Waterpauw menyatakan dua wartawan Prancis ditangkap bulan ini di Wamena karena mengancam keamanan Indonesia. Ancaman itu terungkap dari hasil peliputan dilakukan Thomas Charles Dandois dan Louise Marie Valentine Bourrat.

Keduanya meliput gerilyawan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua, khususnya Jayapura dan Wamena. Thomas Dandois adalah sutradara Prancis dan peliput berita di daerah konflik seperti Somalia, Darfur, Chechnya, dan Myanmar.

"Kalau yang terakhir ini belum sempat berkomunikasi dengan separatis, tapi mereka berdua memang murni wartawan," ujar Viktor.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jurnalis Diduga Diintimidasi Saat Meliput & Foto Jepretannya Dihapus, Ini Kata Polda Papua
Jurnalis Diduga Diintimidasi Saat Meliput & Foto Jepretannya Dihapus, Ini Kata Polda Papua

Seorang jurnalis mendapat perlakuan tak menyenangkan saat meliput di kawasan konservasi Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Situasi Papua Aman: Jangan Masalah Kecil Dibesar-besarkan
Jokowi Klaim Situasi Papua Aman: Jangan Masalah Kecil Dibesar-besarkan

Presiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Tegaskan, Masalah Konflik Papua Jangan Dibesar-besarkan
VIDEO: Presiden Jokowi Tegaskan, Masalah Konflik Papua Jangan Dibesar-besarkan

Jokowi juga meminta, agar semua pihak tidak membesar-besarkan hal-hal negatif tentang Papua.

Baca Selengkapnya
TNI Geram OPM Sebar Kebohongan, Manfaatkan Pilot Susi Air yang Disandera
TNI Geram OPM Sebar Kebohongan, Manfaatkan Pilot Susi Air yang Disandera

Sebuah video beredar, Tampak Pilot Susi Air yang disandera OPM. TNI geram lantaran OPM memanfaatkan sandera untuk menyebar kebohongan.

Baca Selengkapnya
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua

Amnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.

Baca Selengkapnya
Kapolda Papua Sebut Ada Pihak Ketiga Manfaatkan Isu Penyanderaan Pilot Susi Air, Sengaja Hambat Negosiasi
Kapolda Papua Sebut Ada Pihak Ketiga Manfaatkan Isu Penyanderaan Pilot Susi Air, Sengaja Hambat Negosiasi

Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, hingga kini masih dalam sandera KKB. Penyanderaan sudah terjadi 7 Februari 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Saat Barisan Para Jenderal TNI AD Angkat Suara Jelaskan 'Ulah' Prajurit di Tanah Papua
Saat Barisan Para Jenderal TNI AD Angkat Suara Jelaskan 'Ulah' Prajurit di Tanah Papua

Buntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal

Baca Selengkapnya
Jerit Tangis Tak Bisa Ditahan, Bocah Papua Adang Mobil TNI yang Hendak Pulang Kampung Usai Tugas
Jerit Tangis Tak Bisa Ditahan, Bocah Papua Adang Mobil TNI yang Hendak Pulang Kampung Usai Tugas

Anak Papua menangis histeris menghadang mobil TNI yang hendak pulang kampung. Mereka tak ingin ditinggalkan.

Baca Selengkapnya
Papua Belum Penuhi Minimal Anggaran Pendidikan 20%
Papua Belum Penuhi Minimal Anggaran Pendidikan 20%

Tidak ada pemerintah provinsi di Papua yang mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 10 persen.

Baca Selengkapnya
Tokoh Adat Minta Pj Gubernur Orang Papua Asli: Jangan Calonkan dari Pusat, Apalagi Pendatang
Tokoh Adat Minta Pj Gubernur Orang Papua Asli: Jangan Calonkan dari Pusat, Apalagi Pendatang

Untuk posisi Pj gubernur Papua, sejumlah nama sudah beredar sejak dini. Tetapi dari nama yang beredar, tidak ada yang Orang Asli Papua (OAP).

Baca Selengkapnya
Orang Tua ke Hutan Berbulan-bulan, Bocah Papua Ini Hanya Tinggal Berdua dengan Adiknya
Orang Tua ke Hutan Berbulan-bulan, Bocah Papua Ini Hanya Tinggal Berdua dengan Adiknya

Bocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.

Baca Selengkapnya
Semprot Fatia, Hakim PN Jaktim: Pertanyaannya Cuma Pernah atau Tidak!
Semprot Fatia, Hakim PN Jaktim: Pertanyaannya Cuma Pernah atau Tidak!

Konten itu, lanjut Fatia juga demi menguji keterbukaan negara ihwal dugaan keterlibatan bisnis ekstraktif yang dianggap berdampak pada situasi HAM di sana.

Baca Selengkapnya