Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partai peninggalan Orba di tanah Pemprov DKI Jakarta

Partai peninggalan Orba di tanah Pemprov DKI Jakarta Atribut partai. ©2014 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Usaha untuk membongkar penggunaan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh TemanAhok ternyata menjadi bumerang bagi partai politik. Walaupun yang pertama kali mengungkapnya adalah politisi Partai Gerindra Muhammad Taufik, ternyata ini malah memukul Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI P).

Tiga partai tersebut ternyata masih menggunakan aset Pemprov DKI Jakarta semenjak pemerintahan Orde Baru dengan status pinjam pakai. Namun ternyata ini sudah tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara. Berdasarkan pasal 30 ayat 1, Pinjam Pakai Barang Milik Negara atau Daerah dilaksanakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah atau antar Pemerintah Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan. Bahkan pada 2013, Pemprov DKI Jakarta telah bersurat untuk mengingatkan agar mengirimkan surat permohonan kesanggupan membayar sewa.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tidak terlalu mempermasalahkan penggunaan aset itu. Apalagi kata dia, aset itu sudah diberikan kepada mereka sebelum dirinya menjabat. Permasalahan ini menjadi ramai lantaran adanya pernyataan Taufik terkait aset yang digunakan Teman Ahok.

"Makanya saya bilang, menepuk air di dulang terpercik muka sendiri," ujar Ahok saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, Rabu pekan lalu.

Menurut Ahok, seharusnya ketiga partai itu segera melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai status penggunaan aset tersebut. Apalagi Pemprov DKI telah melayangkan surat sebanyak dua kali pada tahun 2013 berisi kesanggupan biaya sewa. Namun hingga kini tidak ada tanggapan dari surat itu.

"Bisa saja (kami ambil asetnya)," katanya.

Surat kesediaan pembayaran tersebut merupakan bukti kesiapan penyewa. Sehingga ada alasan Pemprov DKI Jakarta melakukan penagihan. "Begini loh yang namanya kami menyebutkan nilai sewanya biar itu fair takut kemudian nanti ada apa-apa makanya kami minta kesanggupan sewa. Tetapi belum ada balasan," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Pemanfaatan Aset Daerah Badang Pengelolaan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Rias Askari saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu lalu.

Namun hingga 2016, surat pernyataan kesediaan tersebut belum juga diberikan. Status penggunaan 16 aset bangunan milik Pemprov DKI Jakarta oleh tiga partai tersebut masih menggantung. Padahal mereka seharusnya menyewa aset itu sesuai aturan tertuang dalam Pasal 28 ayat 4. Mekanisme sewa kata Rias adalah dengan mengajukan permohonan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan penyewaan aset, bisa berupa tanah atau bangunan. Permohonan tersebut ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta.

"Kepala BPKAD melihat pertimbangannya apa dan melaporkan ke Gubernur. Adanya penyewaan aset pemprov dengan biaya sekian dan laporkan ke Gubernur. Kalau Pak Gubernur oke, baru nanti dibuatkan SK," kata Rias.

Sedangkan untuk harga ada yang mengatur harga sewa aset milik Pemprov DKI itu. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara. Untuk penyewaan lahan memiliki rumusan, 3,33 persen dikalikan luas tanah dan nilai jual objek pajak yang berlaku. Sedangkan sewa bangunan rumusnya 6,64 persen dikalikan luas bangunan dan harga bangunan yang mengacu kepada Surat Keputusan Dinas Perumahan.

"Jadi kalau ada bangunan ditambah saja hitung-hitungan luas tanah dan luas bangunan dijumlahkan, ketemu deh harga sewanya," ujar Rias.

Kepala BPKAD Heru Budi Hartono menjelaskan, permasalahan ini sebenarnya bisa dibicarakan. Pasalnya Pemprov DKI Jakarta bisa memberikan keringanan kepada partai politik jika memang keberatan dengan anggaran hasil hitungan tersebut. Alasannya karena partai politik merupakan bagian dari pemerintah. Bahkan, partai politik yang belum mendapatkan tempat juga bisa melakukan peminjaman.

"Bisa nanti kami cari solusinya. Sewa murah juga bisa. Inikah untuk kepentingan tertentu. Ya sudah nanti pak Gubernur memberikan keringan membayar," ujar Heru sambil tersenyum.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Basuki akrab disapa Ahok. Kepada merdeka.com, dia mengatakan, mempersilakan partai untuk menyewa aset Pemprov DKI Jakarta sebagai kantor. Syaratnya adalah adalah mengajukan sewa dan masih ada aset.

"Jadi kalau yang itu (PPP, PDI dan Golkar) dari dulu sudah kasih, bukan zaman saya. Kalau yang lain mau minta ya ajuin ke BPKAD. Kalau ada kasih, kalau enggak ada tidak bisa. Ada hitungan sewanya kok," katanya.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Fraksi PDIP DKI Gembong Warsono mengatakan tidak masalah jika memang aset tersebut diminta kembali oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun pengembalian itu kata Gembong bukan cuma-cuma karena partai bermoncong putih tersebut telah melakukan perawatan, sehingga harus ada pembicaraan lebih lanjut.

"Silakan, Tetapi kita musti berunding dulu. karena itu judulnya pinjam pakai. PDI itu dapat tingkat provinsi di Joglo (Jakarta Barat) sana, dan di masing-masing wilayah," tutur Gembong

Hal senada disampaikan Sekretaris DPD Golkar DKI Zainuddin. Dia mengatakan, aset tersebut dipinjamkan kepada tiga partai tersebut sebagai salah satu mendukung keberlangsungan pemerintah daerah. Mengingat, partai adalah bagian dari pemerintah. Jika memang aset tersebut menjadi masalah dan akan diambil alih, maka perlu ada pembicaraan lebih lanjut.

"Ya kita lihat dan aturannya, kalau mau diambil tidak ada masalah," Kata Zainuddin.

(mdk/arb)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja

Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya

Baca Selengkapnya
Disinggung Ridwan Kamil Paling Banyak Gusur, Ternyata Ahok Belum Kader PDIP Saat Jadi Gubernur Jakarta
Disinggung Ridwan Kamil Paling Banyak Gusur, Ternyata Ahok Belum Kader PDIP Saat Jadi Gubernur Jakarta

Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
Ahok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih

PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.

Baca Selengkapnya
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak

Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Ungkap Tugas Khusus untuk Ahok di PDIP, Sebut Puan Ternyata Lebih Cengeng!
VIDEO: Megawati Ungkap Tugas Khusus untuk Ahok di PDIP, Sebut Puan Ternyata Lebih Cengeng!

Megawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.

Baca Selengkapnya
VIDEO: RK Sebut Ahok 'Raja' Gusur Warga Saat Jadi Gubernur Jakarta, Ternyata ini Faktanya
VIDEO: RK Sebut Ahok 'Raja' Gusur Warga Saat Jadi Gubernur Jakarta, Ternyata ini Faktanya

Berdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: RK Singgung Pramono Bakal Tiru Ahok, Penggusuran Tak Terjadi Tanpa Restu Partai
VIDEO: RK Singgung Pramono Bakal Tiru Ahok, Penggusuran Tak Terjadi Tanpa Restu Partai

Menurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
Ahok soal Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Kembali ke Putusan Parpol Saja
Ahok soal Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden: Kembali ke Putusan Parpol Saja

Ahok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies
VIDEO: Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies

Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya