Budak Cinta Penghilang Nyawa
Merdeka.com - Tengah malam di bawah hujan deras. Herald Gomoz sedang galau memikirkan hubungan percintaannya dengan Hovonly Simbolon. Pikiran pria asal Medan itu penuh tanya. Merasa heran mengapa sang gadis pujaan pergi dan memilih pria lain.
Selama berpacaran, Herald merasa sudah memenuhi segala keinginan Hovonly. Banyak bukti cinta sudah ditunjukkan. Dirinya masih bingung ketika kekasihnya mulai menjauh, "Kulihat dia berubah."
Kegalauan membuat Herald memiliki rencana lain. Dia ingin menunjukkan betapa besar cintanya kepada sang kekasih. Ide tidak lazim pun tercetus. Dari rumahnya di Jalan Garu, Kecamatan Medan Amplas, Herald berangkat menuju indekos Hovonly yang berada masih satu wilayah.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
Herald tiba di depan indekos kekasihnya sambil memegang wadah berisi bensin. Dari luar, dia berteriak memaksa sang pujaan hati membuka pintu kamar. Dalam kondisi itu, Hovonly justru merasa takut dan panik. Kemudian mencoba menghubungi teman prianya bernama Kevin Julio Pasaribu. "Vin, dia bawa bensin," ucap Hovonly kepada Kevin.
Mengetahui keadaan itu, Kevin segera berangkat dari rumahnya di Jalan Bajak V Komplek Kehutanan, Kecamatan Medan Amplas. Selama di perjalanan menuju indekos Hovonly, perasaannya dalam keadaan was-was.
Sedangkan situasi di dalam kamar, Hovonly menangis ketakutan sambil menahan pintu yang terkunci. Herald terus memaksa untuk bertemu. Pikiran pria itu sudah kalap seolah diperbudak cinta. Dirinya bahkan rela mati bakar diri demi menunjukkan bukti cinta kepada Hovonly.
Bensin di tangan mulai disiramkan ke tubuh Herald. Sambil memaksa pintu kamar indekos dibuka, segala ucapan rayuan sampai sumpah serapah diucapkan. Semua dilakukan agar hati Hovonly luluh lalu kembali ke pelukan.
Lama menunggu jawaban membuat Herald nekat. Dia kemudian mendorong paksa pintu kamar. Upaya itu berhasil. Dia akhirnya berada di dalam kamar. Wanita pujaan hatinya itu terlihat duduk di atas lantai sambil bersandar ke tembok dengan raut ketakutan.
Di dalam kamar, bensin itu kembali disiram ke badan sambil mengancam bakal membakar diri. Herald terus mengintimidasi Hovonly dengan tindakan tidak lazim tersebut. Tidak tega dengan tindakan tersebut, wanita yang sedang menempuh pendidikan S2 itu kemudian memeluk tubuh Herald. Mencoba menahan upaya bunuh diri.
Tindakan dilakukan Hovonly tidak lekas membuat Herald berubah pikiran. Pria itu belum yakin ke depan kekasihnya bakal benar-benar kembali. Bensin di tangan terus saja disiram ke tubuhnya, sebagian juga mengenai badan Hovonly.
Kevin akhirnya tiba di lokasi. Dia bergegas melerai keributan dua insan tengah berseteru itu. Dari belakang, Kevin mengapit leher Herald. Mencoba memisahkan dekapan Hovonly dari tubuh pria si budak cinta asal Medan tersebut.
Setelah berhasil melepas dekapan, Hovonly mundur ketakutan. Kembali duduk di atas lantai sambil melihat dua pria di depannya tengah bergelut.
Herald terus melawan, mencoba melepaskan tubuhnya dari apit tangan Kevin. Tak butuh waktu lama, usaha itu berhasil. Dalam keadaan tidak punya akal sehat, Herald mengeluarkan korek kemudian membakar diri. Api dengan cepat juga menyambar ke tubuh Hovonly yang terkena bensin dan berada di dekat Herald.
Kevin segera menarik tubuh Hovonly keluar kamar. Aksi itu juga mengakibatkan tangan kanannya mengalami luka bakar. Wanita tersebut kemudian sengaja dibawa ke halaman agar terkena air hujan agar api di badan lekas padam. Kemudian Kevin membawa Hovonly ke rumah pemilik indekos dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Kejadian pada Senin dini hari, 12 November 2018 itu tidak akan terlupakan. Herald beruntung masih selamat dan segera ditahan kepolisian. Sedangkan Hovonly justru mengalami perawatan. Hasil pemeriksaan, 50 persen tubuh wanita itu mengalami luka bakar tingkat II dan III.
Selama satu bulan Hovonly menjalani perawatan intensif. Sayangnya nyawanya tidak tertolong. Tanggal 30 Desember 2018, rumah sakit menyatakan wanita itu meninggal dunia.
Ganteng Tapi Bodoh
Sudah hampir setahun kejadian pembakaran berlalu. Selama itu pula Herald ditahan dan menjalani persidangan. Dalam sidang terakhir di Pengadilan Negeri Medan pada Senin, 30 September 2019 lalu, peristiwa itu seolah terulang.
Di hadapan hakim, Herald mengaku sudah 6,5 tahun menjalin hubungan cinta dengan Hovonly. Namun di bulan Agustus 2018, sikap berbeda mulai ditunjukkan kekasihnya. Hubungannya akhirnya selesai. Dari situ Herald tahu bahwa ada pria lain yang sedang dekat dekat kekasihnya itu.
"Selalu berdalih ingin merampungkan tesis S2-nya. Meski aku mengetahui itu hanya alasannya saja karena sudah ada lelaki yang lain," ujar Herald di persidangan.
Adapun upaya bakar diri, Herald membenarkan hanya ingin menunjukkan besarnya cinta untuk sang wanita pujaan. Niatnya itu justru berujung petaka. Hovonly tewas akibat luka bakar parah.
Mendengar tiap pengakuan Herald, Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik geleng-geleng. Dia merasa terdakwa di hadapannya sebagai pria bodoh. Erintuah pun mengatakan, cinta tidak harus memiliki. Jika sudah tidak cocok, kenapa dia tidak mau mengikhlaskan perempuan itu.
"Kau itu ganteng-ganteng bodoh," kata ketua majelis hakim.
Seharusnya, kata Erintuah, Herald sadar diri bahwa keputusan Hovonly tidak membuat hidupnya terlarut dalam kegalauan. Selain itu juga harus mengukur diri lantaran Herald belum memiliki pekerjaan tetap untuk meminang wanita pujaan.
Dalam sidang, Herald mengaku sempat mengajak Hovonly berumah tangga. Sayangnya tawaran itu ditolak dengan alasan Herald belum memiliki pendapatan cukup. "Wajar dia mengatakan itu, karena kau itu kepala keluarga nantinya," ucap Erintuah menambahkan.
Herald didakwa telah melakukan perbuatan sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 187 Ke-3 atau Pasal 351 ayat (3) KUHPidana. Dirinya hanya bisa menyesalkan kematian Hovonly akibat ulahnya sendiri. Kini Herald harus menjalani hukuman demi mempertanggungjawabkan kelakuannya di masa lalu.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Joki permainan tong setan berinisial EST ditangkap setelah membakar hidup-hidup rekannya yang merupakan tuyul pada sebuah rumah hantu di wahana Pasar Malam.
Baca Selengkapnya