Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penangkaran buaya Blanakan memprihatinkan

Penangkaran buaya Blanakan memprihatinkan Peternakan buaya Blanakan. ©2015 merdeka.com/pramirvan datu

Merdeka.com - Semilir angin menerpa kulit terasa kian sejuk. Deretan pohon mangrove menyapa pengunjung yang masuk ke Penangkaran Buaya di Blanakan, Subang, Jawa Barat. Lokasi penangkaran memang terlihat asri dan teduh. Namun, di antara pemandangan alamiah itu justru nampak kondisi miris fasilitas kandang buaya itu.

Terdapat tiga kolam buaya yang semuanya dikategorikan sesuai umur. Untuk kolam pertunjukan terdapat buaya Jack dan Baron. Di kolamnya terdapat tribun penonton yang sudah usang dan rusak. Lantai juga sudah mulai mengelupas, di pojokan tembok sudah mulai hancur. Di tribun tersebut mampu menampung puluhan pengunjung setiap akhir pekan.

Buat kolam pembiakan atau rearing, kondisinya lebih miris. Dengan ukuran 15 meter kandang terbagi menjadi tiga bagian. Di dalamnya air sudah berubah menjadi ungu, atapnya terbuat dari asbes dengan kondisi rusak parah cenderung hampir roboh. Kandangnya dilapisi kawat sudah berkarat seluruhnya. Penangkaran buaya yang dibangun sejak 1983 itu memang nampak tak terurus.

"Ini kondisi kayak begini, sudah sejak lama, belum pernah ada perbaikan," kata salah satu pengunjung, Maman kepada merdeka.com di lokasi, Subang, Jawa Barat, pekan lalu. Dia selalu membawa putrinya saban akhir pekan datang.

Di tengah kandang sekaligus kolam buaya tersebut berdiri kantor pengurus penangkaran. Namun, jarum jam masih menunjukkan pukul 14.00 WIB, sementara para petugas tak terlihat satupun. Pintu kantor juga tertutup rapat. Kondisi gedung kantor tak berbeda jauh, langit-langit pada pintu masuk sudah mulai bolong dan hilang satu per satu. Hanya terlihat dari luar sebuah foto dokumentasi buaya-buaya asli penangkaran.

Pada sekitaran kantor tersebut terdapat kolam-kolam yang ditumbuhi pohon-pohon bakau. Aksesnya terbuka bagi para warga sekitar. Sebab bagi warga sekitar biasanya pantang membayar tiket masuk. Mereka lebih suka masuk melalui jalan perkampungan melalui pintu keluar kawasan wisata.

Padahal, buat masuk ke kawasan satu-satunya penangkaran buaya di wilayah Jawa Barat ini juga tak menunjang. Akses masuknya sendiri sulit dilalui kendaraan roda empat ataupun roda dua. Jalannya berkubang di mana-mana. Untuk bisa masuk dari jalan utama harus menempuh delapan kilometer.

Di tempat lain, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mengaku prihatin dengan pengelolaan satwa liar dan penangkaran hewan dilindungi tersebut. "Sebetulnya kita juga akan melakukan cek dan periksa ke lapangan kondisinya seperti apa, karena buat semua itu memang ada persyaratan khusus bagi masyarakat," ujarnya usai menghadiri diskusi di Jakarta, Kemarin.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tembok Penangkaran Jebol, Buaya Milik Pengusaha di Cianjur ke Sawah Dekat Permukiman Warga
Tembok Penangkaran Jebol, Buaya Milik Pengusaha di Cianjur ke Sawah Dekat Permukiman Warga

Baru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tembok Penangkaran Buaya di Cianjur Jebol, Warga Beraktivitas di Sungai Calung Diminta Waspada
Kronologi Tembok Penangkaran Buaya di Cianjur Jebol, Warga Beraktivitas di Sungai Calung Diminta Waspada

Tiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.

Baca Selengkapnya
Heboh 'Buaya Dedi' Bikin Takut Warga Pamulang, Akhirnya Dievakuasi Damkar
Heboh 'Buaya Dedi' Bikin Takut Warga Pamulang, Akhirnya Dievakuasi Damkar

Setelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.

Baca Selengkapnya
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan

Warga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam

Baca Selengkapnya
VIDEO: Geger Buaya Milik Pengusaha Cianjur Kabur Akibat Tembok Jebol, Punya 80 Ekor Ukuran 'Monster'
VIDEO: Geger Buaya Milik Pengusaha Cianjur Kabur Akibat Tembok Jebol, Punya 80 Ekor Ukuran 'Monster'

Belum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap

Baca Selengkapnya
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor

Beredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.

Baca Selengkapnya
Buaya Riska Dipindahkan Ke Balikpapan Karena Mengancam Jiwa, Istri Gubernur Kaltim Sebut 'Mogok Makan'
Buaya Riska Dipindahkan Ke Balikpapan Karena Mengancam Jiwa, Istri Gubernur Kaltim Sebut 'Mogok Makan'

Cerita istri Plt Gubernur Kalimantan Timur singgung soal buaya Riska yang sempat mogok makan.

Baca Selengkapnya
Ketika Buaya Hidup Berdampingan dengan Nelayan Gresik, Sering Muncul tapi Ogah Memangsa Manusia
Ketika Buaya Hidup Berdampingan dengan Nelayan Gresik, Sering Muncul tapi Ogah Memangsa Manusia

Seorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.

Baca Selengkapnya
Ingat Kampung Gajah di Bandung yang Dulu Populer, Kini Terbengkalai Sangat Memprihatinkan
Ingat Kampung Gajah di Bandung yang Dulu Populer, Kini Terbengkalai Sangat Memprihatinkan

Masih ingat dengan Kampung Gajah? Begini kondisinya yang sudah terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Tembok Penangkaran Sempat Jebol, Belasan Buaya Akhirnya Dipindahkan dari Cianjur ke Sumsel
Tembok Penangkaran Sempat Jebol, Belasan Buaya Akhirnya Dipindahkan dari Cianjur ke Sumsel

Sebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Andalan Kini Ditinggalkan, Begini Kondisi Wisata Air Panas Citando Sekarang
Dulu Jadi Andalan Kini Ditinggalkan, Begini Kondisi Wisata Air Panas Citando Sekarang

Sayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.

Baca Selengkapnya
Cari Ikan di Aliran Sungai Air Hitam, Seorang Warga Luka Parah Digigit Buaya
Cari Ikan di Aliran Sungai Air Hitam, Seorang Warga Luka Parah Digigit Buaya

Pemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.

Baca Selengkapnya