Penjaga ruh dari Kebumen
Merdeka.com - Langkahnya sudah lambat. Topi merah dia kenakan tidak mampu menutupi semua uban. Tapi lelaki tua ini masih cekatan mengawasi perlintasan kereta di Cipinang Lontar, jakarta Timur.
Turasman mengawali kariernya sejak 1980. Waktu itu umurnya masih belia, pendapatannya masih di bawah rata-rata. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, dia merantau dari tempat kelahirannya Kebumen, Jawa Tengah, akhirnya 1970-an. "Saya lupa waktu itu masih kisaran seribuan," kata Turasman menyebut gaji awalnya saat ditemui merdeka.com kemarin di pos perlintasan Cipinang Lontar.
Suka dan duka sudah dia alami selama tiga dasawarsa menjaga perlintasan kereta. Mualai dari merayakan lebaran di pos jaga hingga menyaksikan korban tabrakan kereta tak terhitung lagi.
-
Kapan trem mulai beroperasi di Jakarta? Era tahun 1800-1900, angkutan umum di DKI Jakarta mulai beralih ke mesin dengan menggunakan trem atau kereta dengan rel khusus di jalan ibu kota. Trem semula menggunakan kuda hingga bermetamorfosis menjadi uap.
-
Bagaimana trem kuda di Jakarta beroperasi? Awalnya, satu gerbong trem hanya ditarik oleh 3 sampai 4 kuda. Namun BTM menginginkan agar sistem trem makin diperluas, demi menjangkau banyak warga Belanda di pelosok Batavia hingga kebutuhan kuda semakin meningkat.
-
Kapan trem pertama di Jakarta mulai beroperasi? Pada 20 April 1869, trem bertenaga hewan kuda sebelumnya digagas oleh tokoh Belanda bernama Martinus Petrus agar moda transportasi umum bisa memuat lebih banyak penumpang. Benar saja, saat peluncurannya pertama kali, moda ini langsung digemari seantero warga Batavia.
-
Apa nama perusahaan yang mengelola trem kuda di Jakarta? Trem kuda saat itu dikelola oleh BTM atau Bataviasche Tramway Maatschappij, yang menghubungan antara Batavia dan Weltevreden – Amsterdamschepoort (gerbang Amsterdam Batavia – Moolenvliet atau sekarang Gajah Mada – Harmoni yang kemudian diperpanjang sampai Tanah Abang dan Meester Cornelis atau Jatinegara,' kata Adriansyah Yasin di buku tersebut.
-
Dimana rute trem kuda di Jakarta? 'Trem kuda saat itu dikelola oleh BTM atau Bataviasche Tramway Maatschappij, yang menghubungan antara Batavia dan Weltevreden – Amsterdamschepoort (gerbang Amsterdam Batavia – Moolenvliet atau sekarang Gajah Mada – Harmoni yang kemudian diperpanjang sampai Tanah Abang dan Meester Cornelis atau Jatinegara,' kata Adriansyah Yasin di buku tersebut.
-
Siapa saksi hidup aktifnya jalur kereta api Gemawang? Tak jauh dari peternakan ayam, tinggal Bapak Surahman. Dia merupakan saksi hidup saat jalur kereta api yang melintas Stasiun Gemawang masih aktif.
Turasman sadar tanggung jawabnya kelewat besar. "Kadang kalau pas ada kecelakaan, suka masih kepikiran sampai rumah juga," ujarnya.
Namun beban itu tidak sepadan dengan penghasilan. Dia bersama istri dan empat anaknya cuma mampu mengontrak rumah seluas dua petak di bilangan Cipinang Lontar. Beruntung istrinya lihai mengolah uang. Seiring berjalannya waktu, pendapatannya mulai menanjak.
Gaji pokoknya Rp 2,69 juta. Ditambah tunjangan dia bisa membawa pulang Rp 4,6 juta saban bulan. Dia kini sudah bisa melunasi rumahnya di Bekasi Utara. "Januari tahun depan saya sudah memasuki masa persiapan pensiun (MPP)," kata Turasman.
Dulu pegawai PT kereta Api Indonesia bisa gratis naik kereta. Namun sekarang, Turasman mesti membayar setengah harga buat tiket mudik.
Di posnya terdapat delapan pegawai terbagi tiga giliran saban hari. Jadwal pertama pukul enam pagi hingga dua siang, kedua jam dua siang sampai tujuh malam. Terakhir piket malam, berjaga hingga selepas subuh.
Memasuki masa gantung peluit, Turasman bisa bernapas lega. Semua anaknya sudah berumah tangga. Dia dan istrinya berencana pulang kampung selepas pensiun. Dia ingin menjadi petani atau membuka usaha. "Tiga anak saya perempuan semua, Anak lelaki pertama saya meninggal umur 20 tahun. Alhamdulillah sudah berkeluarga semua."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suginem membagikan kisah suksesnya membangun pabrik tahu.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.
Baca SelengkapnyaDi Swiss, tukang kebun bisa digaji Rp85 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaViral kisah haru Ustaz Gunawan tinggal di gubuk. Semua hartanya sudah diwakafkan.
Baca SelengkapnyaDua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.
Baca SelengkapnyaMbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaMbah Supyah pun bercerita, jika ia menjalani profesi sebagai tukang pijat keliling ini sejak usia 17 tahun.
Baca SelengkapnyaSetelah outlet pertama berhasil dijalankan, Puguh memberanikan diri untuk membuka outlet lagi di tempat yang berbeda.
Baca SelengkapnyaAksi mulia personel Polsek Samarinda Ulu, Bripka Joko Hadi Aprianto menarik perhatian pimpinan Polri.
Baca SelengkapnyaPria TKI Korea Selatan mendadak viral setelah momen dirinya menerima uang pensiunan dengan jumlah fantastis hingga ratusan juta rupiah
Baca SelengkapnyaSeorang sinden asal Bojonegoro yang dulu sukses kini harus ngamen keliling pedesaan.
Baca Selengkapnya